Pahami Surat Utang Negara Sebelum Ikut Lelang

4 hours ago 10

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan kembali menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa, 20 Mei 2025. Dalam lelang tersebut, pemerintah menawarkan delapan seri SUN dengan tingkat kupon mulai dari 6,5 persen, dan setiap unitnya bernilai Rp 1 juta.

Mengutip dari situs resmi Kementerian Keuangan, lelang ini ditargetkan dapat menghimpun dana sebesar Rp 26 triliun. “Lelang SUN dalam denominasi rupiah ini dilakukan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan dalam APBN 2025,” tulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko pada Minggu, 8 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kementerian Keuangan sudah melelang SUN sebanyak sembilan kali sejak 2025. Pada lelang 6 Mei 2025, bendahara negara ini menghimpun dana sebesar Rp 30 triliun dari hasil penjualan obligasi negara.

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan surat utang itu. Kenali surat utang terlebih dahulu sebelum membelinya. Berikut penjelasannya:

Surat Utang

Dikutip dari situs Bursa Efek Indonesia atau idx.co.id, obligasi atau surat utang merupakan salah satu jenis efek yang diperdagangkan di bursa, selain efek lainnya seperti saham, sukuk, efek beragun aset, dan dana investasi real estat. Obligasi termasuk dalam kategori efek bersifat utang, bersama dengan sukuk

Secara umum, obligasi adalah surat utang jangka menengah hingga panjang yang bisa dipindahtangankan, di mana penerbitnya berjanji untuk membayar bunga secara berkala dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditetapkan kepada pemegang obligasi. Penerbit obligasi bisa berasal dari kalangan korporasi maupun pemerintah.

Membeli efek bersifat utang memberikan sejumlah keuntungan bagi investor. Salah satunya adalah adanya kupon, fee, atau nisbah yang dibayarkan secara berkala, dengan tingkat imbal hasil yang umumnya lebih tinggi dibandingkan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate). Selain itu, investor juga berpotensi meraih keuntungan (capital gain) apabila menjual efek tersebut di pasar sekunder. 

Dibandingkan dengan instrumen investasi lain seperti saham, efek bersifat utang memiliki risiko yang cenderung lebih rendah karena harga saham cenderung lebih fluktuatif. Bahkan, untuk efek yang diterbitkan oleh pemerintah, instrumen ini sering dianggap hampir tanpa risiko. Investor juga memiliki beragam pilihan seri efek bersifat utang yang tersedia di pasar sekunder, sehingga dapat memilih sesuai dengan kebutuhan dan strategi investasinya.

Surat Utang Negara

Surat Utang Negara (SUN) adalah instrumen keuangan berupa surat berharga yang menyatakan pengakuan utang dalam mata uang rupiah atau valuta asing, dengan jaminan pembayaran bunga dan pokok utangnya oleh Negara Republik Indonesia sesuai dengan jangka waktu yang berlaku. 

SUN diterbitkan oleh pemerintah berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara (UU 24/2002). SUN terdiri atas dua jenis, yaitu Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan Obligasi Negara, termasuk di dalamnya Obligasi Negara Ritel (ORI).

Pemerintah menerbitkan SUN sebagai salah satu sumber pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan anggaran termasuk menutup defisit dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Investor dapat memperoleh SUN melalui dua jalur, yaitu pasar perdana dan pasar sekunder. Pasar perdana merupakan proses penawaran dan penjualan SUN untuk pertama kalinya kepada investor. Sementara itu, pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual beli SUN yang sebelumnya telah dipasarkan di pasar perdana.

Pasal 4 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 menjelaskan bahwa penerbitan Surat Utang Negara memiliki beberapa tujuan utama. Selain untuk membiayai defisit dalam APBN, SUN juga digunakan guna menutupi kekurangan kas jangka pendek yang terjadi akibat ketidakseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran kas negara dalam satu tahun anggaran. Di samping itu, penerbitan SUN juga berperan dalam pengelolaan portofolio utang negara secara lebih efektif.

Ilona Estherina dan Rindi Ariska ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Ponten Merah Pengiriman Anak Nakal ke Barak Militer Dedi Mulyadi

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |