Pembubaran Jamaah Islamiyah di Solo, Ribuan Eks Anggota Deklarasi Kembali ke NKRI

2 months ago 40

8000hoki.com Demo website Slot Maxwin Thailand Terbaik Gampang Menang Full Banyak

hokikilat Top Agen web Slots Maxwin China Terbaru Gampang Lancar Win Full Non Stop

1000hoki Situs web Slot Maxwin Terpercaya Sering Jackpot Banyak

5000 hoki Login web Slot Gacor Malaysia Terpercaya Sering Lancar Menang Full Non Stop

7000hoki.com Akun server Slots Gacor Cambodia Terpercaya Sering Jackpot Terus

9000 hoki Data Agen website Slot Maxwin Singapore Terpercaya Mudah Jackpot Non Stop

Data Platform games Slot Maxwin basis Terbaik Gampang Menang Terus

Idagent138 Daftar Slot Anti Rungkad Terbaik

Luckygaming138 login Slot Game Online

Adugaming Daftar Id Slot Gacor

kiss69 Daftar Akun Slot Game

Agent188 Slot Game Terpercaya

Moto128 Slot Game Online

Betplay138 login Id Slot Anti Rungkat

Letsbet77 login Id Slot Game Online

Portbet88 Daftar Akun Slot Gacor

Jfgaming168 login Slot

Mg138 login Slot Terpercaya

Adagaming168 Daftar Slot Anti Rungkat Terbaik

Kingbet189 Slot Maxwin Terbaik

Summer138 login Akun Slot Gacor

Evorabid77 Akun Slot Anti Rungkat Online

TEMPO.CO, Solo - Sebanyak 1.200 eks Jamaah Islamiyah (JI) dari eks Karesidenan Surakarta, Semarang dan Kedu mendeklarasikan pembubaran organisasi tersebut serta menyatakan kembali ke pangkuan NKRI, Sabtu, 21 Desember 2024. Kegiatan digelar di Convention Hall Terminal Tirtonadi Solo, Jawa Tengah. Deklarasi juga diikuti secara daring oleh 6.800 eks anggota JI lainnya melalui platform Zoom.

Kepala Kepolisian RI (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri langsung deklarasi tersebut. Tampak pula Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Eddy Hartono, Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Inspektur Jenderal Sentot Prasetyo, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, dan sejumlah pejabat lainnya.  Deklarasi juga dihadiri tokoh dan amir eks JI di antaranya Alfian, Hammad (Ma’had Aly), Qosdi (Darusy Syahadah), Tengku Azhar, dan lainnya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kapolri mengatakan pihaknya menyambut baik eks JI yang kembali ke NKRI. “Kami mewakili rekan-rekan semua di Polri dan juga tentunya negara mengucapkan terima kasih, dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada kerja keras bersama dari teman-teman BNPT dan Densus 88 atas kolaborasinya,” ujar Sigit seusai deklarasi, Sabtu, 21 Desember 2024. 

Menurutnya, kolaborasi ini sangat luar biasa dan tidak begitu saja terjadi. Ia mengatakan sebelum ini sudah melakukan pertemuan sebanyak 45 kali bersama eks JI. “Sampai deklarasi di Solo,” katanya.

Ia mengatakan dalam penanganan ini telah melakukan pendekatan persuasif. Tidak hanya itu, dalam prosesnya saling mengingatkan memperkuat NKRI. “Tentunya kami sudah memiliki komitmen bersama-sama menjaga, bergabung dan memperkuat NKRI. Dalam prosesnya kami akan bersama-sama saling mengingatkan bersama-sama melakukan pendampingan dengan seluruh stakeholder,” kata dia.

Lebih lanjut Kapolri mengajak eks JI dalam membangun negara untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.  “Untuk seluruh sahabat-sahabat eks JI yang jelas tentunya butuh keikhlasan bersama. Dan semangat untuk bersama-sama saling mengingatkan membangun bangsa untuk menjadi negara yang lebih baik,” ucap dia. 

Dalam pidato sambutannya, Kepala Densus 88 Antiteror Polri Inspektur Jendral Sentot Prasetyo, mengemukakan keberhasilan pembubaran itu merupakan hasil pendekatan dialogis, persuasif, dan edukatif. "Terbukti lebih efektif dalam meredam ideologi radikal daripada pendekatan represif,” ujar Sentot.

Sentot menekankan pendekatan tersebut adalah model unik yang hanya diterapkan di Indonesia dan menjadi bukti bahwa kekerasan tidak bisa dilawan dengan kekerasan pula.

Eddy Hartono selaku Kepala BNPT, mengatakan pihaknya berkomitmen memberikan pendampingan dan pelatihan pada semua eks JI. Hal itu sesuai amanat UU dan amanat Presiden dan Wakil Presiden. “Kami akan melakukan pendampingan untuk melihat lebih lanjut masa depan mereka di tengah masyarakat. Kita berikan pelatihan kewirausahaan,” kata Eddy.

Dia berharap eks JI bisa hidup rukun harmoni di tengah-tengah masyarakat yang majemuk. “Ke depan kami seperti yang bagaimana Kapolri disampaikan menuju Indonesia emas yang Indonesia lebih baik mengajak eks JI membangun bangsa,” katanya. 

Dalam kesempatan itu, eks anggota JI mengungkapkan komitmen mereka untuk meninggalkan masa lalu yang kelam. Selain ikrar kesetiaan kepada NKRI, mereka juga telah membuka akses 92 pondok pesantren yang sebelumnya terafiliasi dengan JI untuk dievaluasi oleh Kementerian Agama.

Mereka juga menyerahkan berbagai alat dan senjata, termasuk senjata api, puluhan kg bahan peledak, dan berbagai logistik lainnya. Mereka berkomitmen untuk berpartisipasi dalam program pemberdayaan ekonomi, seperti pelatihan servis AC dan pembentukan kelompok tani di Subang, Jawa Barat, bekerja sama dengan berbagai kementerian dan sektor swasta.

Dalam kesempatan itu, dilakukan peluncuran buku karya Sentot Prasetyo dan tim yang berjudul "JI: The Untold Story-Perjalanan Kisah Jemaah Islamiyah."

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |