Pemerintah Dukung Industri Kecil, Sentra IKM Kulit Manding di Jogja Direvitalisasi

4 hours ago 7

(Beritadaerah – Jakarta) Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Indonesia. Melalui berbagai program pembinaan dan dukungan fasilitas, upaya ini dilakukan agar IKM di berbagai daerah bisa berkembang lebih pesat dan berdaya saing.

Salah satu contohnya adalah pengembangan Sentra IKM Kulit Manding di Bantul, Yogyakarta. Sentra ini dikelola oleh UPTD Ndalem Kulit Jogja (NKJ) yang berada di Jalan Parangtritis KM 11. Revitalisasi UPTD NKJ dilakukan lewat Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024, mencakup pembangunan gedung, pengadaan mesin dan peralatan, pelatihan SDM, manajemen usaha, pengembangan kemitraan, hingga akses pasar ekspor.

Pusat Produksi Kulit yang Kian Modern

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, mengapresiasi sinergi antara pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DIY dalam mengembangkan UPTD NKJ. Menurutnya, pengembangan sentra IKM seperti ini penting untuk meningkatkan produktivitas serta daya saing produk lokal.

“Sentra IKM bisa memberikan efek besar bagi industri secara keseluruhan, terutama dalam memanfaatkan bahan baku lokal dan membangun komunitas IKM yang kuat di daerah,” jelas Reni dalam keterangannya, Minggu (20/4).

Reni menambahkan bahwa sektor kulit dan produk kulit punya potensi besar di Indonesia. Sepanjang 2024, nilai ekspor dari sektor ini mencapai USD 4,6 miliar — naik sekitar 8 persen dari tahun sebelumnya. Dari jumlah itu, ekspor alas kaki kulit menyumbang USD 3,1 miliar, dan produk tas kulit sekitar USD 1,1 miliar.

Produk Kulit Jogja Punya Potensi Ekspor Besar

“Produk kulit dari Jogja termasuk salah satu komoditas ekspor terbesar di DIY. Artinya, potensi ini sangat besar dan perlu terus dikembangkan,” kata Reni.

Ia berharap UPTD NKJ bisa menjadi pusat layanan yang optimal bagi para pelaku IKM kulit di Yogyakarta. Pemerintah pun berkomitmen terus mendukung, salah satunya lewat anggaran DAK Non Fisik tahun 2025 untuk pengembangan UPTD NKJ dan Pusat Desain Industri Nasional (PDIN).

UPTD NKJ, Lebih dari Sekadar Tempat Produksi

Lebih dari sekadar tempat produksi, UPTD NKJ juga berfungsi sebagai pusat pelatihan, pembinaan usaha, pengembangan jaringan bisnis, dan promosi produk. Saat ini, sudah ada 42 IKM yang tergabung dan memanfaatkan fasilitas ini.

Reni juga mendorong agar UPTD NKJ terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti PDIN Yogyakarta, Balai Kemenperin (seperti BPIPI dan BBSPJIKKP), serta para ahli dan asosiasi industri kulit.

“Kolaborasi ini penting agar kegiatan yang direncanakan tahun depan bisa jadi pondasi kuat bagi operasional UPTD yang berkelanjutan,” tambahnya.

Ke depannya, UPTD NKJ diharapkan bisa menerapkan skema pembiayaan mandiri, baik dari APBD maupun retribusi, agar pengelolaan bisa lebih optimal. Reni pun mengajak para pelaku industri kulit memanfaatkan fasilitas yang ada.

“Jadikan UPTD NKJ sebagai ruang kolaborasi, tempat belajar, berinovasi, dan meningkatkan daya saing,” tutupnya.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |