TEMPO.CO, Jakarta - Varises adalah kondisi di mana pembuluh darah vena menjadi menonjol dan membesar. Pembuluh vena yang berada dekat dengan permukaan kulit atau disebut vena superfisial rentan mengalami varises. Kondisi ini paling sering terjadi pada vena di kaki karena aktivitas seperti berdiri dan berjalan dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di bagian tubuh bawah.
Meskipun penampilan dan rasa yang ditimbulkan oleh varises mungkin tidak menyenangkan, kondisi ini umumnya tidak berbahaya bagi kebanyakan orang. Namun dalam beberapa kasus, varises yang parah dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti pembentukan gumpalan darah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyebab Varises Kaki
Menurut Hopkins Medicine, varises disebabkan oleh peningkatan tekanan darah di pembuluh vena superfisial. Darah yang seharusnya mengalir ke jantung melalui katup satu arah dapat terkumpul di dalam vena jika katup tersebut melemah atau mengalami kerusakan.
Kondisi ini membuat vena membesar. Kebiasaan duduk atau berdiri terlalu lama juga dapat menyebabkan darah berkumpul di vena kaki, meningkatkan tekanan, yang pada akhirnya bisa membuat dinding vena meregang dan melemah serta merusak fungsi katup.
Gejala Varises Kaki
Dilansir dari Cleveland Clinic, tanda varises yang paling mudah dikenali adalah pembuluh vena yang terlihat berkelok-kelok dan berwarna biru atau ungu di bawah permukaan kulit. Gejala varises meliputi:
- Vena menonjol: Pembuluh vena tampak melilit, membengkak, dan menyerupai tali dengan warna biru atau ungu. Vena ini biasanya muncul di tungkai, pergelangan kaki, dan telapak kaki, sering kali berkelompok. Di sekitar area tersebut, juga bisa terlihat garis-garis kecil berwarna merah atau biru (spider veins).
- Rasa berat pada tungkai: Otot di tungkai terasa lelah, berat, atau lamban, terutama setelah beraktivitas fisik.
- Gatal: Kulit di sekitar area varises dapat terasa gatal.
- Nyeri: Tungkai dapat terasa sakit, pegal, atau nyeri, khususnya di bagian belakang lutut. Kram otot juga mungkin terjadi.
- Pembengkakan: Tungkai, pergelangan kaki, dan telapak kaki dapat mengalami pembengkakan dan berdenyut.
- Perubahan warna kulit dan luka: Jika tidak ditangani, varises dapat menyebabkan perubahan warna pada kulit. Dalam kasus yang parah, varises dapat mengakibatkan borok vena atau luka pada kulit.
Faktor Risiko
Dua faktor utama yang meningkatkan risiko varises adalah:
- Riwayat keluarga: Jika ada anggota keluarga yang memiliki varises, kemungkinan Anda mengalaminya juga meningkat.
- Obesitas: Berat badan yang berlebih memberi tekanan tambahan pada pembuluh vena.
Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko varises meliputi:
- Usia: Seiring bertambahnya usia, katup di vena mengalami penurunan fungsi, sehingga darah dapat mengalir kembali ke vena dan menyebabkan penumpukan.
- Jenis kelamin: Wanita lebih rentan mengalami varises karena hormon yang dapat membuat dinding vena lebih relaks. Perubahan hormon sebelum menstruasi, selama kehamilan, atau menopause, serta penggunaan pil KB atau terapi hormon, dapat meningkatkan risiko.
- Kehamilan: Peningkatan volume darah selama kehamilan mendukung pertumbuhan janin tetapi juga dapat menyebabkan pembesaran vena di kaki.
- Duduk atau berdiri terlalu lama: Kurangnya gerakan menghambat aliran darah secara optimal.
Perawatan Varises
Dilansir dari Medical News Today, jika seseorang tidak mengalami gejala atau rasa tidak nyaman dan tidak merasa terganggu oleh keberadaan varises, perawatan medis mungkin tidak diperlukan. Dalam kasus ini, pengobatan rumahan seperti menggunakan stoking kompresi dapat memberikan bantuan yang memadai.
Namun, jika gejala tidak membaik dengan pengobatan rumahan, diperlukan intervensi medis untuk mengurangi rasa sakit, mencegah komplikasi, atau mengatasi varises karena alasan estetika.
Metode medis untuk mengobati varises meliputi:
- Pengangkatan bedah: Direkomendasikan untuk kasus varises yang parah. Prosedur ini mencakup ligasi dan stripping, yaitu pengikatan dan pengangkatan vena.
- Skleroterapi: Injeksi bahan kimia ke dalam vena untuk menutupnya dengan membentuk jaringan parut.
- Ablasi: Menggunakan gelombang radio atau laser untuk memanaskan dan menutup vena dari dalam.
- Flebektomi: Prosedur pengangkatan vena kecil yang terletak dekat permukaan kulit, sering kali dikombinasikan dengan metode pengobatan lainnya.