Perbedaan HMPV dan Flu Burung, Ancaman Virus Pernapasan Baru

3 hours ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Pada awal Januari 2025, Amerika Serikat melaporkan kematian pertama akibat flu burung H5N1 di Louisiana. Pasien ini meninggal setelah dirawat karena infeksi flu burung yang diduga berasal dari kontak langsung dengan unggas terinfeksi.

Dikutip dari CDC, sejak 2024, terdapat 66 kasus flu burung H5N1 pada manusia di Amerika Serikat. Sementara itu, Human Metapneumovirus alias HMPV, virus pernapasan yang menyerupai flu biasa, juga sedang menjadi perhatian global.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa tingkat infeksi HMPV di China berada dalam kisaran yang diharapkan untuk musim dingin, tanpa ada pola wabah yang tidak biasa.

Menurut The Telegraph, pencarian Google untuk HMPV telah melonjak sebesar 31.400 persen dalam sebulan terakhir. Seperti halnya musim virus pernapasan musim dingin ini, fakta dan responsnya tidak sesuai.

Kedua virus ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan terhadap virus pernapasan yang terus berkembang, meskipun ancaman terhadap masyarakat luas saat ini masih tergolong rendah.

HMPV

Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus pernapasan yang tergolong dalam keluarga yang sama dengan Respiratory Syncytial Virus (RSV). HMPV ditemukan pada 2001 dan kini telah tersebar di seluruh dunia.

Menurut Newsweek, virus ini dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan baik atas maupun bawah, dengan gejala utama seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas. Pada beberapa kasus, infeksi HMPV dapat berkembang menjadi bronkitis atau pneumonia, terutama pada kelompok yang rentan seperti anak-anak di bawah lima tahun, orang lanjut usia, serta individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Sebagaimana virus pernapasan lainnya, HMPV biasanya lebih aktif pada musim dingin, terutama di belahan bumi utara. Meski virus ini jarang menyebabkan kematian, ia tetap menjadi perhatian penting bagi sistem kesehatan global, mengingat hingga saat ini belum ditemukan vaksin atau pengobatan khusus yang efektif.

Dengan meningkatnya jumlah kasus HMPV, penting untuk meningkatkan kesadaran akan virus ini, terutama di kalangan masyarakat yang berisiko tinggi.

Flu Burung (H5N1)

Flu burung atau Avian Influenza, khususnya subtipe H5N1, adalah virus yang biasanya menginfeksi unggas dan burung liar, tetapi dalam beberapa tahun terakhir telah berhasil menular ke manusia. Virus ini umumnya ditularkan dari hewan, terutama unggas, kepada manusia yang memiliki kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.

Meskipun penularan antar manusia jarang terjadi, para ahli tetap mewaspadai potensi virus ini untuk berkembang menjadi lebih mudah menular antar manusia. Flu burung dapat menyebabkan gejala yang bervariasi, mulai dari infeksi saluran pernapasan ringan hingga kondisi yang lebih serius, seperti pneumonia dan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), yang dapat berujung pada kematian.

Pada awal 2024, sebanyak 66 kasus infeksi flu burung H5N1 tercatat, dengan sebagian besar kasus terkait dengan kontak dengan unggas atau ternak yang terinfeksi. Meskipun penularan antar manusia masih sangat terbatas, para ahli mengkhawatirkan potensi mutasi virus ini yang bisa membuatnya lebih mudah menular antar manusia.

Perbedaan antara HMPV dan Flu Burung

Meskipun keduanya merupakan virus pernapasan, HMPV dan flu burung memiliki sejumlah perbedaan signifikan. Pertama, HMPV menular antar manusia melalui percikan udara (droplet) saat batuk atau bersin, serupa dengan virus flu biasa.

Sebaliknya, flu burung (H5N1) umumnya ditularkan dari hewan ke manusia, terutama melalui kontak dengan unggas yang terinfeksi. Penularan antar manusia pada flu burung masih sangat jarang terjadi, namun mutasi yang membuat virus ini lebih mudah menular antar manusia tetap menjadi kekhawatiran.

Gejala yang ditimbulkan oleh kedua virus juga berbeda dalam tingkat keparahannya. HMPV biasanya menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang tidak terlalu berat pada individu yang sehat, meskipun dapat berisiko serius pada kelompok rentan. Sementara itu, flu burung dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah, bahkan berpotensi fatal, tergantung pada strain virus dan kondisi kesehatan individu yang terinfeksi.

Selain itu, HMPV lebih sering menyerang kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua, dan individu dengan sistem imun yang lemah, sementara flu burung lebih sering ditemukan pada mereka yang memiliki kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti peternak unggas atau pekerja di pasar hewan.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |