2 hours ago
5
TEMPO.CO, Jakarta - Menemukan benjolan di payudara bisa menjadi pengalaman yang mengkhawatirkan, tetapi penting untuk diketahui bahwa tidak semua benjolan merupakan kanker. Dalam banyak kasus, benjolan tersebut hanyalah kista berisi cairan. Namun, bagaimana cara membedakan antara kista payudara dan tumor kanker?
Apa Itu Kista Payudara?
Dilansir dari Healthline, kista payudara terbentuk akibat penumpukan cairan dalam jaringan payudara. Penyebab pastinya belum sepenuhnya diketahui, tetapi kemungkinan terkait dengan fluktuasi hormon. Kista ini cukup umum, terutama pada wanita berusia 40-an. Kista payudara dapat terbagi menjadi tiga jenis.
Ada kista Sederhana, cirinya memiliki dinding tipis dan berisi cairan sepenuhnya. Biasanya tidak berbahaya. Ada juga kista kompleks yang memiliki dinding lebih tebal, batas tidak beraturan, dan mungkin mengandung sedikit jaringan padat. Sebagian besar tetap jinak. Ada pula kista terkait yang berada di antara kista sederhana dan kompleks. Cirinya, tidak memiliki dinding tebal tetapi mengandung sedikit jaringan padat dalam cairannya.
Gejala kista bisa berubah seiring siklus menstruasi, termasuk benjolan yang terasa lunak, nyeri, atau sensitif saat disentuh. Sebagian besar kista dapat menghilang dengan sendirinya, terutama setelah menopause.
Apa Itu Tumor Payudara?
Berbeda dengan kista, tumor payudara adalah massa padat yang bisa bersifat jinak atau ganas. Dilansir dari Healthline, tumor Jinak dikenal mengandung sel abnormal tetapi tidak menyebar ke bagian tubuh lain. Contohnya adalah fibroadenoma dan tumor phyllodes. Ada juga yang dikenal dengan tumor kanker. Cirinya, terdiri dari sel dengan DNA rusak yang dapat menyebar ke jaringan sehat di sekitarnya atau organ lain melalui aliran darah dan sistem limfatik.
Bagaimana Membedakan Kista dan Tumor Kanker?
Meskipun ada beberapa perbedaan umum antara kista dan tumor, diagnosis pasti hanya dapat dilakukan oleh dokter melalui pemeriksaan lebih lanjut. Namun, ciri-ciri berikut dapat membantu mengenali perbedaannya:
Kista Payudara (Tidak Berbahaya)
- Bisa terasa lunak atau elastis
- Bergerak di dalam jaringan payudara
- Bisa berubah ukuran atau rasa nyeri sesuai siklus menstruasi
Tumor Kanker
- Biasanya keras dan padat
- Tidak mudah digerakkan di dalam jaringan payudara
- Tidak berubah ukuran atau bentuk dengan siklus menstruasi
- Biasanya tidak menyebabkan nyeri
Bagaimana Cara Diagnosis Kista dan Tumor?
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, tetapi untuk memastikan jenis benjolan, diperlukan pemeriksaan tambahan seperti:
- USG Payudara: Gelombang suara digunakan untuk melihat apakah benjolan berisi cairan (kista) atau padat (tumor).
- Mammogram atau MRI: Digunakan untuk melihat jaringan payudara lebih jelas.
- Aspirasi Jarum Halus (Fine Needle Aspiration/FNA): Jika benjolan berisi cairan, dokter dapat mengeluarkannya untuk diperiksa lebih lanjut.
- Biopsi: Jika benjolan padat, dokter mungkin akan mengambil sampel jaringan untuk memastikan apakah bersifat jinak atau ganas.
Apakah Kista Bisa Menjadi Kanker?
Kista sederhana tidak meningkatkan risiko kanker payudara. Namun, kista kompleks atau kondisi payudara dengan perubahan jinak tertentu dapat sedikit meningkatkan kemungkinan kanker di masa depan. Jika memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara atau perubahan pada payudara, penting untuk rutin berkonsultasi dengan dokter.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika menemukan benjolan baru atau mengalami perubahan seperti, kulit payudara berubah (misalnya kemerahan atau tertarik ke dalam, payudara bengkak atau berubah ukuran tanpa sebab jelas, keluar cairan dari puting selain ASI, hingga puting masuk ke dalam secara tiba-tiba
Kista bersifat jinak dan berisi cairan, sementara tumor bisa jinak atau ganas. Tidak mudah membedakan keduanya hanya dengan perabaan, sehingga pemeriksaan medis sangat penting untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.
Pilihan Editor: 5 Makanan yang Dianjurkan Pakar untuk Kurangi Risiko Kanker Payudara
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
