CNN Indonesia
Kamis, 24 Jul 2025 18:20 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Polisi tengah menyelidiki bentrokan yang terjadi saat Rizieq Shihab mengisi ceramah di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (23/7), termasuk mengejar pihak yang diduga sebagai provokator.
"Penyelidikan terhadap pihak-pihak yang melakukan provokasi atau tindakan kekerasan tengah berlangsung. Pendalaman data dan identitas para korban juga dilakukan guna memperjelas peristiwa," kata Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo dalam keterangannya, Kamis (24/7).
Disampaikan Eko, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi keamanan pada Rabu (16/7) atau sebelum acara pengajian di Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Pemalang. Rapat itu dihadiri perwakilan Pemda, Kodim 0711, Polres Pemalang, serta unsur ormas FPI dan PWI LS.
Dalam pertemuan itu, mereka yang hadir menyepakati Surat Pernyataan Bersama berisi komitmen bahwa kegiatan tetap berjalan dengan aman, tidak melanggar ketertiban umum maupun peraturan perundang-undangan.
Kesepakatan lain: tidak mengerahkan massa dalam jumlah besar, isi ceramah tidak bersifat provokatif, serta semua pihak menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan.
Eko menyebut sebanyak 675 personel gabungan dikerahkan untuk pengamanan untuk mengamankan acara pengajian.
Kata dia, bentrokan antara PWI LS dan FPI terjadi pada pukul 23.00 WIB hingga 23.30 WIB di lokasi yang berjarak sekitar 50 meter dari panggung utama.
Meski terjadi bentrokan, Eko mengatakan acara pengajian tetap berlangsung dengan lancar hingga pukul 01.00 WIB.
"Kami berupaya maksimal mengamankan jalannya kegiatan sejak awal hingga selesai, dan setelah kejadian tersebut, kami langsung lakukan evakuasi," ujarnya.
Sebelumnya, Eko menyebut ada 15 orang yang menjadi korban luka akibat bentrokan saat Rizieq Shihab mengisi ceramah di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Rinciannya, empat anggota Polri, sembilan orang dari ormas Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) dan dua orang dari Front Persaudaraan Islam (FPI).
(dis/isn)