Prabowo Masih Pertimbangkan Pengunduran Diri Hasan Nasbi

4 hours ago 8

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi melihat ada peluang Presiden Prabowo Subianto menolak pengunduran diri Hasan Nasbi dari dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO).

Menurutnya, saat ini Kepala Negara masih mempertimbangkan surat pengunduran diri Hasan Nasbi. "Bapak Presiden sudah kami laporkan mengenai adanya rencana pengunduran diri dari kepala PCO, Bapak Hasan Nasbi, tapi beliau menyampaikan bahwa akan mempelajari terlebih dahulu," kata Prasetyo di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu, 30 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Atas dasar itu, Prasetyo belum dapat memastikan kapan presiden akan meneken surat pengunduran diri Hasan Nasbi. Ia menilai salah satu arti mempelajari surat pengunduran diri adalah menimbang-nimbang kepatutan usulan tersebut. "Bisa jadi maknanya kan beliau, mohon maaf ya, bisa jadi kan tidak berkenan Bapak Hasan Nasbi mundu," ujarnya memprediksi.

Menurut politikus Partai Gerindra itu, Prabowo akan dijadwalkan bertemu dengan Hasan Nasbi.   Keduanya masih mencocokkan waktu untuk bertemu. Mensesneg belum mau mengungkap apakah akan ada pengganti Kepala PCO. "Masih dipelajari, nanti kalau sudah diambil keputusan, nah baru itu," katanya. 

Hasan Nasbi mengumumkan pengunduran dirinya melalui pesan video yang diunggah di Instagram Total Politik. Surat pengunduran diri Hasan Nasbi sudah dikirimkan kepada Presiden Prabowo Subianto melalui Sekrestaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

"Pada hari ini, 21 April 2025 sepertinya saat itu sudah tiba, surat pengunduran diri saya tandatangani dan saya kirimkan kepada Presiden lewat dua kawan baik saya. Mensesneg dan Seskab," kata Hasan Nasbi dalam video yang diunggah Total Politik, Selasa, 29 April 2025. Hasan Nasbi mengizinkan awak media mengutip videonya. 

Dalam video tersebut, Hasan mengaku mengundurkan diri karena ada sesuatu yang tidak bisa ditangani lagi. Ucapan itu juga pernah disampaikan Hasan pada beberapa tayangan podcast.

"Sudah pernah saya sampaikan kepada halayak dalam beberapa tayangan podcast bahwa kalau ada sesuatu yang sudah tidak bisa lagi saya atasi atau kalau ada persoalan yang sudah di luar kemampuan saya, maka tidak perlu ribut-ribut, tidak perlu heboh-heboh, kita pun harus tahu diri dan kemudian mengambil keputusan untuk menepi," kata dia.

Sebelum pengunduran dirinya, Hasan Nasbi menjadi sorotan setelah responsnya atas teror terhadap Tempo dikritik khalayak.

Pada pertengahan Maret, Tempo mengalami sederet teror. Teror terdiri dari kiriman paket kepala babi tanpa telinga, bingkisan berisi enam tikus mati dengan kepala terpotong, hingga kejahatan digital berupa doksing terhadap Francisca Christy Rosana alias Cica, jurnalis desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus.

Alih-alih mengecam teror, Kepala Kantor Kepresidenan Hasan Nasbi justru memberikan pernyataan yang menuai kontroversi. Ia menyarankan agar kepala babi tersebut dimasak. “Sudah dimasak saja,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Maret 2025.

Pernyataan tersebut didasarkan pada respons Cica di media sosial X, yang dianggap Hasan sebagai lelucon. Ia berpendapat bahwa jika korban sendiri tidak merasa terancam, maka insiden ini sebaiknya tidak perlu dibesar-besarkan. “Saya lihat medsos Cica. Dia minta dikirim daging babi. Artinya dia tidak terancam. Dia bisa bercanda. Kirimin daging babi dong,” kata Hasan.

Hasan juga mempertanyakan apakah kepala babi yang dikirim benar-benar merupakan ancaman atau hanya sekadar lelucon. “Apakah itu beneran seperti itu? Atau cuma jokes? Karena mereka menanggapinya dengan jokes,” ujar Hasan Nasbi.

Presiden Prabowo Subianto menyadari pemerintahannya memiliki komunikasi yang buruk dalam menyampaikan kebijakan ke publik saat menghadiri sarasehan ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa, 8 April 2025.

Presiden Prabowo juga mengakui ucapan Hasan Nasbi soal teror kepala babi ke kantor Tempo salah.  "Itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru, saya kira beliau menyesal," kata Prabowo dalam wawancara dengan 7 jurnalis senior di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 6 April 2025.

Pilihan Editor: Peluang Memakzulkan Gibran Rakabuming Raka

Eka Yudha dan Hendrik Yaputra berkontribusi pada penulisan artikel ini. 
Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |