Profil Calypte Holding Induk Perusahaan Maskapai Indonesia Airlines

2 days ago 14

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan baru asal Singapura, PT Indonesia Airlines Group (INA) siap melayani rute internasional. Indonesia Airlines setelah resmi mengantongi izin mengudara pada 7 Maret 2025. Maskapai baru tersebut merupakan anak usaha dari Calypte Holding Pte. Ltd., perusahaan yang bergerak di sektor energi.

Mengenal Perusahaan Calypte Holding

Calypte Holding merupakan perusahaan yang bergerak dalam sektor pengembang energi terbarukan dan pertanian. Sebelumnya, perusahaan tersebut telah menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU), atas pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 1.000 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (CCGT) 500 MW senilai Rp 19 triliun di pulang Bengkalis, Pekanbaru, Riau sebagai bentuk kerja sama dengan Indonesia. Kini, perusahaan tersebut tengah merambah ke sektor penerbangan Indonesia.

Saat ini, Calypte Holding memiliki kantor pusat yang berlokasi di 1 Paya Lebar Link, Paya Lebar Kuartal 1 04-01 di Singapura. Sementara itu, kantor perusahaan tersebut di Indonesia berlokasi di Prosperity Tower Lantai 8, Jalan Jenderal Sudirman Kav 52-53 Distrik 8 SCBD, Jakarta Selatan.

Mengenal Indonesia Airlines, Anak Perusahaan Calypte Holding di Bidang Penerbangan

Chief Executive Officer (CEO) Indonesia Airlines dan Executive Chairman Calypte Holding Pte. Ltd. Iskandar Ismail mengungkapkan bahwa maskapai ini merupakan maskapai penerbangan komersial pertama yang hanya melayani rute penerbangan internasional di Indonesia.

“Berdasarkan perencanaan bisnis dan hasil studi kelayakan yang telah disusun, Indonesia Airlines hanya akan berfokus pada penerbangan internasional,” kata Iskandar dalam dalam unggahan LinkedIn Indonesia Airlines pada Minggu, 9 Maret 2025.

Sebagai anak usaha di Indonesia, maskapai Indonesia Airlines akan fokus pada penerbangan internasional pada lima tahun pertama. Armada pesawat yang dikerahkan diklaim oleh perusahaan tersebut sebagai yang modern dan efisien.

Indonesia Airlines akan berbasis di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dan menerjunkan sebanyak 20 pesawat, baik pesawat berbadan kecil maupun lebar. Rute penerbangan pertama maskapai tersebut mencakup 48 kota di 30 negara.

Jabatan direktur operasional akan diisi oleh tenaga kerja yang didatangkan dari Singapore Airlines yang memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun dan merupakan salah satu pilot pertamamenerbang di dunia yang menerbangkan Airbus A380.

Sementara itu, posisi direktur komersial akan dijabat oleh sosok berpengalaman yang telah bekerja lebih dari 21 tahun di banyak maskapai besar terkenal di dunia, seperti Emirates dan Asiana Airlines.

“Kami berkomitmen untuk mendefinisikan ulang perjalanan dengan layanan premium di mana keselamatan adalah prioritas utama kami sambil berbagi keramahtamahan hangat orang Indonesia kepada dunia,” kata Iskandar.

Calypte Holding Belum Mengajukan Izin Pendirian Indonesia Airlines

Kementerian Perhubungan Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) mengonfirmasi bila pihaknya belum menerima pengajuan resmi terkait pendirian dan operasional Indonesia Airlines, dari anak perusahaan tersebut maupun Calypte Holding.

Pelaksana Tugas Kepala Bagian Kerja Sama Internasional Humas Ditjen Hubud Mokhammad Khusnu mengatakan bila setiap maskapai yang beroperasi di Indonesia wajib memenuhi persyaratan administratif, teknis, dan operasional. 

"Hingga saat ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan belum menerima pengajuan perizinan ataupun permohonan terkait pendirian dan operasional perusahaan angkutan udara niaga berjadwal tersebut," ujar Khusnu saat dihubungi Antara pada Senin, 10 Maret 2025.

Khusnu mengungkapkan jika Indonesia Airlines harus mengajukan permohonan soal pendirian dan operasional maskapai tersebut ke pihak Kementerian Perhubungan untuk mendapatkan Sertifikat Standar Angkutan Udara Niaga Berjadwal dan Sertifikat Operator Pesawat Udara (AOC).

Putri Safira Pitaloka, Melynda Dwi Puspita, dan Dede Leni Mardianti berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Iskandar Ismail Pengusaha Asal Aceh yang Berada di Balik Indonesia Airlines

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |