Program Inkubasi Wastra 2025 Resmi Dimulai, 40 Peserta Siap Kembangkan Fashion Tradisional Sultra

1 day ago 14

Sementara itu, Deputi Kepala BI Sultra, Rahadian Triaji, menyampaikan bahwa program ini adalah hasil kerja sama BI dan Dekranasda untuk memperkuat UMKM lokal. “Kami ingin pelaku UMKM tidak hanya kreatif dalam desain, tapi juga kuat dalam produksi dan pemasaran. Bahkan bisa ikut event nasional atau internasional,” ujarnya.

Sementara itu, Deputi Kepala BI Sultra, Rahadian Triaji, menyampaikan bahwa program ini adalah hasil kerja sama BI dan Dekranasda untuk memperkuat UMKM lokal. “Kami ingin pelaku UMKM tidak hanya kreatif dalam desain, tapi juga kuat dalam produksi dan pemasaran. Bahkan bisa ikut event nasional atau internasional,” ujarnya.

(Beritadaerah – Kendari) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulawesi Tenggara, Ny. Arinta Nila Hapsari, secara resmi membuka Kick Off Program Inkubasi Wastra 2025. Acara ini diadakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara dan berlangsung di Aula BPVP (Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas) Kendari pada Rabu, 16 April 2025.

Acara pembukaan ini dihadiri oleh berbagai pihak, seperti perwakilan BI Sultra, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta mentor dari Tim Gaya Wastra Nusantara. Sebanyak 40 peserta dari berbagai daerah di Sultra yang telah lolos seleksi juga turut hadir.

Kepala BPVP Kendari, Amran, menjelaskan bahwa sebelumnya lembaga ini dikenal sebagai Balai Latihan Kerja (BLK). Sekarang, mereka telah memperluas jenis pelatihan, seperti bidang listrik, otomotif, TIK, garmen, pariwisata, hingga barista—yang kini banyak diminati. “Kami siap membantu masyarakat, khususnya yang belum punya keahlian, agar bisa masuk ke dunia kerja dan mengurangi pengangguran,” katanya.

Sementara itu, Deputi Kepala BI Sultra, Rahadian Triaji, menyampaikan bahwa program ini adalah hasil kerja sama BI dan Dekranasda untuk memperkuat UMKM lokal. “Kami ingin pelaku UMKM tidak hanya kreatif dalam desain, tapi juga kuat dalam produksi dan pemasaran. Bahkan bisa ikut event nasional atau internasional,” ujarnya.

Program pelatihan ini akan berlangsung selama 14 hari, dari 16 hingga 29 April 2025. Para peserta akan belajar di dua kelas, yaitu tata busana dan produksi, dengan bimbingan mentor berpengalaman. Mereka akan mengolah kain tradisional Sultra menjadi produk fashion yang menarik.

Ketua Dekranasda, Ny. Arinta, mengatakan bahwa kain wastra kini tidak hanya digunakan sebagai sarung atau selendang, tapi sudah berkembang menjadi pakaian modern seperti blazer, celana, bahkan tas dan topi. “Ini menunjukkan bahwa wastra bisa mengikuti selera generasi muda. Tapi kualitas tetap harus dijaga,” ujarnya.

Arinta juga mendorong para desainer untuk lebih banyak membuat pakaian siap pakai (ready to wear) karena lebih mudah dipasarkan dan punya peluang ekspor. Selain wastra, Dekranasda juga tengah mengembangkan kerajinan unggulan lain seperti anyaman nentu dan perak.

“Kami berharap kerja sama antara Dekranasda, BI, dan semua pihak terus berlanjut demi kemajuan ekonomi kreatif di Sultra,” tutup Arinta.

Program ini diikuti peserta dari berbagai daerah, seperti Kendari, Konawe Selatan, Muna, Wakatobi, dan Konawe. Mereka akan mendapatkan pelatihan desain, teknik produksi, dan strategi pemasaran. Hasil dari program ini diharapkan bisa menciptakan produk fashion berbasis budaya lokal yang bisa bersaing di tingkat nasional bahkan global.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |