Reaksi Luis Enrique Usai Rekor Tak Terkalahkan PSG di Ligue 1 Prancis Berakhir

5 hours ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Harapan Paris Saint-Germain (PSG) untuk menjadi tim pertama yang menyelesaikan musim Ligue 1 tanpa terkalahkan kandas di Parc des Princes. Pada Sabtu dinihari, 26 April 2025, Nice memberi kekalahan pertama PSG di kompetisi domestik. 

Nice menang 3-1 dan menjaga peluang tampil di Liga Champions musim depan. Setelah mengamankan gelar awal April 2025, PSG masih memuncaki klasemen Ligue 1 dengan 78 poin, sementara Nice naik ke posisi keempat dengan 54 poin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PSG mendominasi laga dan menciptakan peluang demi peluang pada 30 menit awal. Tetapi, Nice memimpin melalui Morgan Sanson yang melakukan penyelesaian klinis first-time terhadap umpan terobosan Badredine Bouanani pada menit ke-35.

Keunggulan itu hanya bertahan enam menit. Fabian Ruiz mencetak gol dengan tendangan setengah voli  untuk menyamakan kedudukan. Alih-alih mendominasi babak kedua, Sanson justru mencetak gol keduanya, dengan tendangan voli ke gawang dari jarak dekat, dan mengembalikan keunggulan Nice. Nice unggul 3-1 saat Youssouf Ndayishimiye menyundul bola hasil tendangan bebas pada menit ke-70.

PSG, yang akan menghadapi klub Liga Primer Arsenal di leg pertama semifinal Liga Champions pada hari Rabu dinihari mendatang, menguasai bola sebanyak 75 persen dan berhasil menciptakan peluang mencetak gol dua kali lebih banyak. Tetapi, PSG dibuat frustrasi oleh penyelesaian akhir yang tidak konsisten.

Dengan tujuh menit tambahan waktu normal, Marcin Bulka melakukan sejumlah penyelamatan untuk menggagalkan upaya Goncalo Ramos dan kawan-kawan mencetak gol. Ia melanjutkannya dengan penyelamatan gemilang lainnya atas tembakan Vitinha dari tepi kotak penalti. PSG terus menyerang, tetapi Nice bertahan dan mempertahankan keunggulan.

Pelatih PSG Luis Enrique mengatakan bahwa ia tak akan mempermasalahkan kekalahan dari Nice jika itu berarti lolos ke final Liga Champions. Ia optimistis meski rekor 30 pertandingan tak terkalahkan timnya di Ligue 1 Prancis berakhir.

Meski begitu, Enrique mengaku sempat frustrasi dengan kegagagalan para pemainnya mencetak gol ke gawang Nice. "Kami merasa sangat frustrasi saat ini. Itulah sepak bola. Kami harus menerima hasil ini dan memberi selamat kepada Nice karena mereka bermain efektif dalam memanfaatkan peluang,” ucap dia.

Menurut Enrique, secara keseluruhan, PSG pantas menang karena performa tim sangat bagus. Ia menilai hasil pertandingan tidak mencerminkan kualitas permainan kedua tim. “Begitulah sepak bola terkadang dan Anda harus menerima hasilnya saat Anda tidak memanfaatkan peluang. Menurut saya, hasil hari ini tidak adil, tetapi sekarang kami harus fokus pada pemulihan dan mengalihkan perhatian ke pertandingan berikutnya di London. Kami pasti akan siap,” ujar dia.

"Kami menyerang dengan berbagai cara, mereka bertahan dengan sangat baik. Kami ingin memainkan pertandingan yang sama melawan Arsenal dan memiliki 30 peluang, tetapi kami harus memberi selamat kepada Nice dan kami akan melakukan yang terbaik untuk saling mendukung," kata Enrique menambahkan.

Adapun gelandang PSG Vitinha menyoroti cara pemain memanfaatkan peluang mencetak gol. Ia ingin para pemain bermain lebih efektif. “Kami dapat melakukan hal yang lebih baik, permainan kami tidak sempurna, tetapi saya pikir alasan utamanya adalah: efisiensi, dan fakta bahwa mereka memanfaatkan peluang dan kami tidak. Kami kecewa karena kami ingin menang dan mempertahankan momentum serta tetap tak terkalahkan di liga,” ujar dia.

Vitinha memilih fokus melawan Arsenal daripada meratapi kekalahan dari Nice. “Kami harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk pertandingan berikutnya, tetapi kami harus ingat bahwa kami adalah tim yang hebat. Kami punya kualitas dan kemampuan, dan itulah yang harus kami fokuskan karena apa yang telah kami lakukan sejauh ini luar biasa dan kami harus terus maju, fokus 100 persen pada permainan melawan Arsenal."

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |