Resonansi adalah istilah yang kerap ditemui dalam ilmu fisika. Meski begitu, dalam kehidupan sehari-hari resonansi dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang, termasuk kesenian dan musik.
Melansir dari situs tdk.com, resonansi terjadi ketika frekuensi cocok dengan periode getaran eksternal. Getaran eksternal ini adalah wujud dari gelombang, seperti getaran udara yang berasal dari gelombang suara, getaran medan elektromagnetik dari gelombang radio, dan getaran bumi dari gelombang seismik.
Fenomena resonansi dapat menyebabkan beberapa masalah yang rumit. Kendati demikian, fenomena ini memainkan peran yang sangat penting dalam instrumen musik, mesin, sirkuit listrik dan elektronik, dan terutama dalam peralatan radio yang menggunakan gelombang radio.
Untuk informasi lebih lanjut, berikut rangkuman informasi mengenai resonansi.
Pengertian Resonansi
Dalam fisika, resonansi adalah ketika frekuensi osilasi atau getaran eksternal sesuai dengan frekuensi alami suatu objek (atau rongga), dan akibatnya menyebabkannya bergetar atau meningkatkan amplitudo osilasinya.
Melansir dari Sciencing, kata resonansi berasal dari bahasa Latin resonantia, yang berarti "gema," dan kata ini terkait erat dengan resound, yang berarti mengembalikan gema atau "suara lagi." Kedua definisi ini sudah berhubungan dengan gelombang suara dan memberi gambaran dasar tentang arti kata tersebut dalam fisika.
Dalam sistem mekanis, resonansi mengacu pada penguatan, pengerahan, atau perpanjangan suara atau getaran lainnya. Dengan kata lain, resonansi adalah salah satu penghasil suara. Hal ini disebabkan karena resonansi memerlukan gaya periodik eksternal yang diterapkan pada frekuensi yang sama dengan frekuensi alami gerakan objek, yang terkadang disebut frekuensi resonansi.
Semua objek memiliki frekuensi alami atau frekuensi resonansi, yang dapat dianggap sebagai frekuensi objek yang "suka" bergetar. Contohnya, jika Anda mengetuk gelas kristal dengan kuku, gelas itu akan mulai bergetar pada frekuensi resonansinya dan akan menghasilkan "ting" dengan nada yang sesuai. Frekuensi getaran juga bergantung pada sifat fisik objek.
Contoh Resonansi
Ada banyak jenis resonansi yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Contoh yang paling umum dan paling sederhana adalah gelombang suara. Saat seseorang menggetarkan pita suara pada frekuensi yang tepat (untuk rongga tenggorokan dan mulut), makan akan dihasilkan nada bicara dan nada musik yang dapat didengar orang lain.
Getaran pita suara Anda menghasilkan gelombang suara, yang sebenarnya adalah gelombang tekanan di udara yang terdiri dari bagian-bagian yang terkompresi secara bergantian (dengan kepadatan lebih besar dari rata-rata) dan penipisan (dengan kepadatan kurang dari rata-rata).
Sebagian besar alat musik bekerja dengan cara yang sama. Misalnya, pada alat musik tiup logam, getaran bibir pemain terhadap corong menciptakan getaran awal. Ketika getaran ini sesuai dengan frekuensi resonansi (atau kelipatannya) untuk ukuran pipa yang ditiupnya, maka terjadilah resonansi. Saat itulah amplitudo osilasi meningkat secara signifikan dan menghasilkan nada yang dapat didengar.
Selain gelombang suara, resonansi juga dapat terjadi bidang mekanik. Misalnya jam analog yang bergantung pada resonansi mekanis dan frekuensi alami komponen untuk menjaga waktu dan jam bandul yang menggunakan frekuensi alami ayunan bandul untuk menjaga waktu.
Contoh lainnya adalah antena untuk TV atau radio. Perangkat ini dirancang untuk memaksimalkan penyerapan radiasi elektromagnetik. Oleh karena itu, saat Anda "menyetel" antena ke frekuensi tertentu, Anda menyesuaikan frekuensi resonansi untuk perangkat tersebut.
Saat frekuensi antena sesuai dengan frekuensi sinyal yang masuk, antena akan beresonansi dan TV atau radio Anda "menangkap" sinyal tersebut. Pada saat itulah, radio atau TV akan menayangkan saluran yang diinginkan.