Sepakan Aksi Indonesia Gelap Berjalan, dari Jawa, Sumatera hingga Kalimantan

18 hours ago 9

TEMPO.CO, Jakarta - Aksi unjuk rasa dengan tajuk Indonesia Gelap masih terus berlangsung hingga hari ini, Jumat, 21 Februari 2025. Rangkaian aksi demonstrasi itu sendiri telah dimulai sejak Senin, 17 Februari lalu di berbagai wilayah di Indonesia.

Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejumlah koalisi masyarakat sipil akan turun ke jalan dalam aksi Indonesia Gelap di kawasan Patung Kuda, Jakarta pada Jumat siang, 21 Februari 2025. Elemen masyarakat ini bakal menyampaikan rapor merah terhadap kinerja pemerintahan Prabowo Subianto dan tuntut adili mantan Presiden Jokowi.

Informasi aksi Indonesia Gelap oleh masyarakat sipil ini dibagikan melalui media sosial X @barengwarga. Humas Koalisi Masyarakat Sipil Tegar Afriansyah mengatakan setidaknya akan ada 2.500 massa aksi Indonesia Gelap. Mereka berkumpul di sekitaran Taman Ismail Marzuki dan berjalan rombongan ke Patung Kuda, Jakarta.

"Beragam elemen gerakan masyarakat sipil hari ini turun ke jalan, seperti NGO, buruh, mahasiswa, bahkan ada teman-teman (pecinta) K-pop," katanya saat dihubungi pada Jumat, 21 Februari 2025.

Surabaya

Masyarakat sipil Surabaya Raya kembali akan melakukan aksi bertajuk Indonesia Gelap hari ini, Jumat. Mereka menuntut pemerintah untuk mengesahkan undang-undang pro rakyat, mengevaluasi dan membatalkan kebijakan yang merugikan rakyat.

Dalam poster yang beredar di media sosial, aksi ini akan dilakukan di depan Gedung DPRD Jatim, Jalan Indrapura Surabaya pukul 09.00 WIB. Para peserta aksi diimbau untuk menggunakan baju hitam.

“Aksi akan dimulai dengan orasi dan teatrikal, setelah itu salat Jumat. Setelah salat baru aksi dan audiensi,” kata narahubung aksi, Thanthowy Syamsudin melalui keterangannya.

Yogyakarta

Jalan Malioboro hingga kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta sempat lumpuh tak bisa dilalui karena aksi ribuan mahasiswa dan aktivis Kamis siang, 20 Februari 2025. Dalam aksi yang dipusatkan dari kawasan Taman Parkir Abu Bakar Ali - Jalan Malioboro - Titik Nol Kilometer itu, para mahasiswa berbagai universitas di Yogyakarta dan aktivis meluapkan kekecewaan dan mengkritik pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Mahasiswa menilai Prabowo - Gibran bersama kabinet gemuk Merah Putih-nya membawa situasi masa depan Indonesia kian gelap dengan sederet kebijakan yang dikeluarkan dalam 100 hari pertama pemerintahan. Mereka juga mengkritik ucapan Prabowo 'Ndasmu!' yang disampaikan pada pengkritik program Makan Bergizi Gratis. Massa menilai hal tersebut sebagai penghinaan terhadap rakyat.

Bandung

Aksi Indonesia Gelap juga digelar mahasiswa di Bandung, Jawa Barat atau Jabar pada Senin kemarin. Diinisiasi BEM SI Kerakyatan Jabar, unjuk rasa dilangsungkan di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jabar. Aksi ini menuntut pertanggungjawaban kebijakan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.

“Pemerintah membuat kebijakan yang seenaknya. Tapi di masyarakat tidak berjalan optimal, lalu masyarakat menyuarakan, lalu rezim bersih-bersih dan sebagainya dan seakan menjadi pahlawan kesiangan,” kata Plt Ketua BEM Kema Universitas Padjadjaran (Unpad) Rhido Anwari Aripin, kepada Tempo pada Senin, 17 Februari 2025.

Solo

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sebelas Maret atau BEM UNS Solo ikut dalam gelombang aksi bertajuk Indonesia Gelap yang digelar serentak pada Senin, 17 Februari 2025. Aksi yang diikuti seratusan mahasiswa itu digelar di Boulevard Kampus UNS Solo dengan membawa tuntutan penolakan pemangkasan anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo.

"Hal itu mengingat bahwa hasil dari efisiensi anggaran itu kami nilai justru sangat mencederai rakyat. Imbasnya, banyak PHK (pemutusan hubungan kerja) yang terjadi, banyak institusi pemerintahan yang kinerjanya menjadi tidak optimal," ungkap Presiden BEM UNS 2025, Muhammad Faiz Zuhdi. 

Semarang 

Aliansi Semarang Menggugat juga menggelar aksi Indonesia Gelap di Kota Semarang, pada Selasa. Presiden Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) Kuat Nursiam mengatakan, aksi Indonesia Gelap bentuk kemarahan rakyat atas kondisi yang sedang terjadi di Indonesia belakangan ini.

“Aksi ini bentuk amarah besar, jadi kemungkinan bakal banyak kegiatan. Kurang lebih ada 16 lembaga, masing-masing sedikitnya 100 orang per lembaga. Ada estimasi 1.600 orang ikut aksi besok (hari ini),” kata Kuat kepada media, Senin.

Bali

Di Bali, aksi digelar oleh Aliansi Bali Tidak Diam dengan menggeruduk Kantor DPRD Bali, Senin, 17 Februari 2025. Aksi yang juga bertajuk Indonesia Gelap Darurat Pendidikan ini membawa lima poin tuntutan yang berangkat dari efisiensi di bidang pendidikan. Mereka meminta pemerintah membatalkan seluruh pemangkasan terhadap anggaran pendidikan.

Massa aksi yang terdiri dari kumpulan mahasiswa tersebut menyampaikan lima tuntutan mengenai kebijakan efisiensi anggaran dan berhasil melakukan dialog terbuka bersama Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya  beserta jajarannya. 

Samarinda

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kaltim Menggugat (AMKT) juga turun ke jalan pada Senin sore. Dalam aksi di depan Gedung DPRD Kalimantan Timur tersebut, mereka menyuarakan tiga tuntutan utama: pencabutan Inpres Nomor 1 Tahun 2025, penolakan revisi Undang-Undang Minerba, dan kritik terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Tiga tuntutan ini adalah bentuk gejolak amarah mahasiswa Kaltim. Inpres ini harus segera dibatalkan karena bisa berdampak buruk bagi pendidikan,” kata Presiden BEM KM Universitas Mulawarman atau Unmul, M Maulana.

Banjarmasin

Unjuk rasa serupa aksi Indonesia Gelap juga digelar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Ratusan mahasiswa menggeruduk Kantor DPRD Kalsel di Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin pada Senin. Dalam aksi tersebut, massa aksi menyampaikan protes lewat pemasangan spanduk di depan gedung DPRD Kalsel.

Massa aksi juga membentangkan spanduk-spanduk pada pohon-pohon. Spanduk itu antara lain tertulis ‘Indonesia Gelap, Darurat Pendidikan’, ‘Pemerintah Perkosa Kami Setiap Hari’, dan juga tulisan-tulisan lainnya. Beberapa tuntutan mereka yakni transparansi peninjauan rekonstruksi ulang anggaran yang matang hingga alokasi perencanaan target MBG yang tepat.

Sumatera Selatan

Massa dari berbagai kampus dan elemen mahasiswa menggeruduk Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Selatan pada Kamis, 20 Februari 2025 lalu. Dari pantauan Tempo di lokasi, terlihat ada ratusan massa dari Universitas Sriwijaya (Unsri), Politeknik Kesehatan (Poltekes), Universitas PGRI, Universitas Muhammadiyah Palembang, Universitas Indo Global Mandiri (IGM), serta kampus swasta lainnya. 

Semua perwakilan kampus terlihat menyampaikan aspirasinya di depan mimbar yang berada di satu unit mobil pick-up. Dalam penyampaian itu, setidaknya ada 9 tuntutan yang diajukan kepada Wakil DPRD Sumsel Ilyas Panji Alam.

Novali Panji Nugroho, Hanaa Septiana, Yuni Rohmawati, Pribadi Wicaksono, Ni Made Sukmasari, Septia Ryanthie, dan Hendrik Khoirul Muhid ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |