SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Badan Pangan Nasional menemukan sejumlah ikan asin mengandung formalin saat melakukan sidak di Pasar Legi Solo, Rabu, (30/07/2025).
Andriko Noto Susanto, Deputi III Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional menyayangkan adanya temuan tersebut.
Karena ikan asin saat ini telah menjadi komoditas rakyat dan dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat.
“Hasil analisis kita ikan asin di beberapa titik termasuk di Pasar Legi terindikasi mengandung formalin dan konsentrasinya cukup besar,” ungkapnya.
Sebagai tindak lanjut, Andriko mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan edukasi dan juga sosialisasi. Akan tetapi sumber pemasok juga akan tetap diatur.
“Disinikan hanya menjual, produsennya ada di tempat lain. Nanti kita arahkan sistem pengolahan pangan yang baik.
Jangan menggunakan formalin, formalin itu buat mayat bukan manusia. Harapannya tidak menimbulkan dampak di akhir karena akan menimbulkan residu,” ujarnya.
Andriko kemudian menerangkan bahwa salah satu penyebab penyakit cancer adalah diakibatkan mengkonsumsi formalin dalam jumlah besar dan secara terus menerus.
Dilain pihak, Eko Nugroho Isbandijarso, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dispangtan) Kota Solo mengutarakan dari 14 sampel yang diambil. Ada 9 positif mengandung formalin, sedangkan 5 negatif.
“Nanti kita ada penempelan stiker kalau positif dikasih stiker warna merah. Kalau hijau tidak mengandung formalin. Nanti akan tindak lebih lanjut pada bulan depan,” katanya.
Eko kemudian meminta masyarakat agar lebih cermat dalam membeli maupun mengkonsumsi ikan asin di pasar.
“Kalau yang mengandung formalin itu lebih bersih dan lebih putih. Ikan terinya juga agak keras. Lebih awet daripada tidak berformalin, tampilannya lebih menarik. Minimal memilih yang tidak berformalin agak lebih cokelat dan tidak putih,” pungkasnya. Ando
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.