1 day ago
7
TEMPO.CO, Jakarta – Koordinator Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) Riza Satria Perdana menyatakan untuk tahun ini terdapat dua mekanisme pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang dapat dilakukan oleh sekolah. Keduanya yakni dilakukan secara manual dan berupa sinkronisasi dengan data dalam sistem e-Rapor.
“Untuk pengisian PDSS di 2025 ada dua mekanisme pengisian, yang pertama adalah pengisian manual yang bisa dilakukan persis dengan tahun sebelumnya, kemudian yang kedua adalah menggunakan sinkronisisai dengan e-Rapor,” kata pria yang akrab disapa Riza tersebut dalam sosialisasi Pembuatan Akun SNPMB dan Pengisian PDSS 2025 yang dilakukan secara daring pada Ahad, 5 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Teknologi dan Sistem Informasi (TSI) Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 Arif Djunaidy menekankan bahwa proses pengisian PDSS hanya bisa dilakukan menggunakan akun yang sebelumnya telah terdaftar dan diaktivasi melalui portal resmi SNPMB. Adapun rentang waktu pengisian PDSS oleh sekolah di tahun ini bisa dilakukan mulai hari ini, Senin, 6 Januari hingga 31 Januari 2025.
Dikarenakan terdapat dua mekanisme pengisian PDSS tahun ini, terdapat dua alur pula yang disediakan penyelenggara. Berikut tahapan yang harus dilakukan untuk pengisian PDSS menggunakan cara manual:
1. Memasuki portal PDSS melalui tautan https://pdss-snbp-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id dengan menggunakan akun yang telah terdaftar di portal SNPMB.
2. Cek profil sekolah pada sidebar "Profil" yang berisikan Informasi Sekolah dan Kepala Sekolah.
3. Pilih mekanisme pengisian dengan cara manual.
4. Mengisi jenis studi yang berlaku di sekolah, termasuk di dalamnya ketetapan akselerasi dan semacamnya.
5. Finalisasi tahap pertama untuk data sekolah dengan menyetujui pernyataan yang ada pada tabel dengan judul “Finalisasi Data Sekolah”.
6. Mengisi peringkat siswa eligible pada kolom Siswa disesuaikan dengan kuota berdasarkan akreditasi sekolah. Penambahan data dapat dilakukan satu per satu siswa per jurusan dengan mengisikan NISN.
7. Finalisasi tahap kedua untuk data siswa dengan menyetujui pernyataan yang ada pada tabel yang berjudul “Finalisasi Data Siswa”.
8. Selanjutnya, sekolah menentukan kurikulum yang disesuaikan dengan setiap jenis studi yang telah dimasukkan ke dalam sistem sebagai langkah awal.
9. Finalisasi selanjutnya terhadap data kurikulum.
10. Mengisi nilai siswa yang disesuaikan dengan kriteria sebelumnya yang dapat dilakukan manual satu per satu.
11. Finalisasi tahap terakhir berupa data nilai. Pada tahap ini pastikan keakuratan data yang dimasukkan karena finalisasi data nilai tidak dapat dibatalkan.
12. Unduh tanda bukti finalisasi pengisian PDSS jika diperlukan.
Sementara itu, dalam mengisi PDSS menggunakan sinkronisasi e-Rapor bisa memotong hampir 50 persen dari tahapan-tahapan yang dilakukan pada mekanisme manual. Sekolah yang menggunakan e-Rapor juga mendapatkan manfaat berupa penambahan kuota peserta SNBP sebesar 5 persen. Berikut langkah-langkah sinkronisasi e-Rapor pada pengisian PDSS yang dapat diikuti:
1. Memasuki portal PDSS melalui tautan https://pdss-snbp-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id dengan menggunakan akun yang telah terdaftar di portal SNPMB.
2. Cek profil sekolah pada sidebar "Profil" yang berisikan Informasi Sekolah dan Kepala Sekolah.
3. Pilih mekanisme pengisian dengan cara sinkronisasi e-Rapor. Setelah memilih opsi berikut, kuota SNBP otomatis bertambah sebanyak 5 persen.
4. Finalisasi data sekolah tanpa perlu lagi mengisi jenis studi maupun kurikulum.
5. Mengisi peringkat siswa eligible pada kolom Siswa disesuaikan dengan kuota berdasarkan akreditasi sekolah. Setelah sekolah memasukkan data siswa eligible berupa NISN, sistem secara otomatis akan menarik data nilai siswa dari e-Rapor yang sudah tersinkronisasi.
6. Finalisasi nilai sebagai tahapan terakhir.
7. Unduh tanda bukti finalisasi pengisian PDSS jika diperlukan.
Sebagai tambahan, Riza menyatakan, salah satu keunggulan pengisian PDSS menggunakan skema sinkronisasi e-Rapor merupakan efisiensi waktu. “Jadi sangat cepat ini prosesnya, bahkan kalau sekolah sudah memiliki data siswa eligible, saya yakin tidak sampai satu jam sudah selesai ini (prosesnya) sampai akhir,” kata dia.
