Thailand Khawatir Turis Cina Batalkan Liburan setelah Penculikan Aktor Wang Xing

2 hours ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Agen Perjalanan Thailand (ATTA) memperkirakan ada penurunan kunjungan wisatawan Cina selama tahun baru Imlek setelah insiden hilangnya aktor Cina Wang Xing. Penurunan diperkirakan berkisar antara 10-20 persen karena turis Cina khawatir akan keselamatan mereka.

Aktor Cina Wang Xing terbang ke Bangkok pada 3 Januari 2025 untuk proyek film. Di bandara, aktor yang pernah main di IP Man 3 itu dijemput oleh seseorang yang mengaku kru. Dia kehilangan kontak dengan teman-teman dan keluarganya di daerah Mae Sot di barat laut Thailand, menurut pesan yang diunggah oleh pacarnya di media sosial Tiongkok pada Minggu malam. Namun, aktor tersebut sudah diselematkan dan diterbangkan kembali ke Cina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dari penyelidikan awal, kami yakin ia adalah korban perdagangan manusia," kata inspektur jenderal polisi Thatchai Pitaneelaboot kepada wartawan setempat pada Rabu.

Kota-kota perbatasan di Thailand, Myanmar, dan Laos, telah menjadi pusat telekomunikasi dan bentuk-bentuk penipuan dunia maya lainnya, menurut PBB. Ratusan ribu orang telah diperdagangkan untuk bekerja di pusat-pusat penipuan.

Rusak Industri Pariwisata Thailand

Kasus ini banyak dibahas di media sosial Cina. Ada kekhawatiran bahwa hal itu dapat merusak industri perhotelan dan pariwisata Thailand, yang merupakan pendorong utama ekonomi negara terbesar kedua di Asia Tenggara itu. Cina merupakan pasar sumber utamanya.

Tahun lalu, Thailand menyambut 35,55 juta pengunjung asing, 6,74 juta di antaranya dari Cina.

Presiden ATTA Sisdivachr Cheewarattanaporn mengatakan bahwa dampaknya bisa minimal jika pemerintah dan lembaga terkait bertindak cepat untuk memulihkan kepercayaan terhadap pariwisata. Sangat penting untuk meyakinkan mereka yang khawatir dengan insiden tersebut bahwa Thailand bukanlah surga bagi para penipu, dan langkah-langkah keamanan telah diterapkan untuk melawan geng-geng ilegal, yang terutama beroperasi dari negara-negara tetangga.

Meski ada ketakutan, Sisdivachr mencatat bahwa dampaknya mungkin tidak separah yang dikhawatirkan sebelumnya karena polisi berhasil membantu aktor tersebut dalam beberapa hari.

Kerja sama Pemerintah Cina

Ia menekankan pentingnya kerja sama dari pemerintah Cina dalam meningkatkan kesadaran di antara warga negara tentang taktik penipu, seperti menawarkan lowongan kerja palsu dan menggunakan umpan berbahasa Mandarin untuk menargetkan individu.

Sisdivachr menunjukkan bahwa bahkan tanpa kasus perdagangan manusia baru-baru ini, Thailand mungkin tidak mengalami pertumbuhan signifikan dalam pariwisata Tiongkok pada 2025. Dengan 6,73 juta kedatangan wisatawan Cina pada tahun 2024, Thailand menargetkan setidaknya 7 juta wisatawan dari Cina tahun ini.

Banyak turis Cina diperkirakan akan liburan ke negara-negara terdekat seperti Jepang. Popularitas Jepang meningkat karena yen yang lemah, dan pemerintah Jepang berencana untuk melonggarkan pembatasan visa bagi warga negara Cina tahun ini, kata Sisdivachr.

Meskipun jumlah pengunjung turis Cina berpotensi menurun, ekonomi Thailand akan bergairah pada tahun baru Imlek ini, dengan belanja diperkirakan naik lebih dari 3 persen, menurut Pusat Perkiraan Ekonomi dan Bisnis di Kamar Dagang Universitas Thailand.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |