Top 3 Dunia; Tel Aviv Ingatkan Tentara Israel Kemungkinan Ditahan saat di Luar Negeri

1 day ago 8

Top 3 dunia pada Senin, 6 Januari 2025, diurutan pertama berita tentang Tel Aviv yang memperingatkan tentara Israel terhadap ancaman ditahan di luar negeri saat mereka bepergian ke luar negeri buntut dari perang Gaza. Sejumlah organisasi HAM melacak tentara Israel dan mengajukan tuntutan hukum terhadap mereka, karena mengambil bagian dalam genosida di Gaza.

Diurutan kedua top 3 dunia, berita tentang tiga warga Israel tewas pada Senin, 6 Januari 2025 dan beberapa lainnya cedera di Tepi Barat. Radio Angkatan Darat Israel mengatakan militer telah memberlakukan blokade di sekitar TKP untuk mencari para tersangka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut top 3 dunia selengkapnya: 

1. Genosida Gaza, Israel Peringatkan Tentaranya Soal Risiko Penangkapan di Luar Negeri

Militer Israel memperingatkan personelnya yang bepergian ke luar negeri bahwa mereka berisiko ditangkap. Peringatan ini dilontarkan setelah salah satu tentaranya melarikan diri dari Brasil saat sedang diselidiki atas kemungkinan kejahatan perang di Gaza, media lokal melaporkan pada Minggu, 5 Januari 2025, seperti dilansir Anadolu.

Laporan itu mengatakan peringatan tentara terutama ditujukan kepada tentara cadangan Israel, karena personel aktif tidak boleh bepergian ke luar negeri tanpa persetujuan terlebih dahulu. Israel melakukan kontak dengan negara-negara di mana pengaduan telah diajukan terhadap tentaranya, dalam upaya untuk mencegah penyelidikan yang dapat berujung pada penangkapan. 

Baca selengkapnya di sini 

2. Tiga Warga Israel Tewas di Tepi Barat, Netanyahu: Pelaku Tak Akan Diampuni

Sebuah mobil dan bus yang mengangkut warga Israel di di dekat kota Kedumim di Tepi Barat ditembaki. Tiga warga Israel tewas pada hari Senin, 6 Januari 2025 dan beberapa lainnya cedera, menurut layanan ambulans nasional Israel Magen David Adom (MDA) seperti dilansir dari Al Arabiya.

Radio Angkatan Darat Israel mengatakan militer telah memberlakukan blokade di sekitar semua desa di daerah tersebut untuk mencari para tersangka. Mereka diyakini telah melarikan diri ke desa Palestina di dekatnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk membawa para pelaku dan siapa pun yang membantu mereka ke pengadilan.

"Tidak seorang pun akan diampuni," tulisnya di X.

Tidak ada komentar langsung dari otoritas Palestina di Tepi Barat. Hamas, kelompok militan Palestina memuji serangan itu. Menurut Hamas, serangan itu adalah pembalasan heroik terhadap kejahatan pendudukan yang berkelanjutan (termasuk) perang genosida di Gaza. Hamas tak mengklaim bertanggung jawab terhadap serangan tersebut.

Kekerasan di Tepi Barat telah meningkat, dengan ratusan warga Palestina dan puluhan warga Israel tewas sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh militan Hamas di Israel selatan memicu perang di Gaza.

Baca selengkapnya di sini 

3. Update Penyelidikan Penyebab Jatuhnya Jeju Air

Pemerintah Korea Selatan tengah mendalami penyebab kecelakaan jatuhnya pesawat Jeju Air. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab tragedi tersebut. Kecelakaan yang terjadi di Bandara Muan pada Minggu, 29 Desember 2024 menewaskan setidaknya 179 orang dan menyisakan 2 orang yang selamat. Sampai saat ini, penyelidik Korea Selatan telah melaporkan beberapa temuan kepada media.

Dilansir dari CNA, pada Sabtu, 4 Januari lalu penyidik yang menangani kasus jatuhnya Pesawat Jeju Air memberikan update kasusnya. Mereka menyebut bahwa transkrip rekaman suara kokpit hampir selesai. Pesawat Jeju Air membawa 181 penumpang dan awak dari Thailand ke Korea Selatan pada hari Minggu 29 Desember 2024. Kcelakaan terjadi saat pesawat mendarat dengan posisi perut sebelum menghantam penghalang beton di ujung landasan pacu bandara.

Rekaman tersebut disinyalir menyimpan petunjuk mengenai saat-saat terakhir penerbangan Jeju Air 2216. Hal tersebut menjadi babak baru untuk mendalami penyebab sebenarnya kecelakaan terparah dalam sejarah penerbangan Korea Selatan. Sampai saat ini Kepala Eksekutif Jeju Air dilarang meninggalkan Korea Selatan sampai penyelidikan ini selesai. 

Baca selengkapnya di sini 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |