CNN Indonesia
Kamis, 24 Jul 2025 20:43 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Polisi menyebut telah menyita 20 rekaman CCTV untuk mengusut kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan alias ADP (39).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan puluhan CCTV itu berasal indekos hingga sejumlah lokasi yang sempat didatangi korban.
"Penyelidik telah mengambil rekaman dari 20 titik, 20 titik CCTV dimulai dari circle terkecil dari TKP yaitu lingkungan kos korban, kemudian beberapa tempat yang pernah dikunjungi korban sampai tujuh hari terakhir, kemudian juga lokasi-lokasi tempat kerja korban," kata Ade Ary di Polda Metro Jaya, Kamis (24/7).
Disampaikan Ade Ary, penyelidik juga telah menyita barang elektronik milik korban yakni laptop dan handphone. Barang itu kini telah dilakukan pemeriksaan digital forensik dan analisis oleh Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya.
Selain itu, Ade Ary menyebut hingga saat ini sudah ada 15 orang saksi yang dimintai keterangan oleh penyelidik, mulai dari keluarga hingga rekan kerja korban.
"Setidaknya ada 15 orang. Itu dari lingkungan kos-kosan, kemudian dari tempat kerja korban, dari keluarga korban, kemudian dari pihak-pihak yang terakhir berkomunikasi dengan korban," tutur dia.
Diplomat muda ahli Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) ditemukan tewas dengan kondisi wajah terlilit isolasi atau lakban warna kuning di sebuah kos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7).
Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi tidak menemukan ada tanda-tanda kekerasan pada jasad korban. Selain itu, polisi juga menyebut, barang milik korban juga tidak ada yang hilang.
Polisi juga belum menemukan indikasi pembunuhan dalam kasus ini. Berdasarkan keterangan istri, korban diketahui memiliki riwayat penyakit gerd dan kolestrol.
Namun, untuk kepastian terkait penyebab kematian korban, masih menunggu hasil autopsi, termasuk hasil pemeriksaan histopatologi dan toksikologi.
(dis/isn)