Virus HMPV Sudah Masuk ke Indonesia, Aturan Naik Kereta Api Tidak Berubah

6 hours ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Aturan naik kereta api tidak berubah meskipun Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan virus human metapneumovirus atau HMPV, yang merebak di Cina, sudah masuk ke Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Manajer Hukum dan Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 9 Jember Cahyo Widiantoro.

“Menanggapi adanya virus HMPV yang masuk ke Indonesia, hingga saat ini pemerintah belum mengeluarkan aturan terbaru untuk naik kereta api, sehingga aturan naik kereta api masih sama seperti yang berlaku sekarang,” kata Cahyo di Jember, Jawa Timur, Kamis, 9 Januari 2025.

Dia mengatakan, untuk naik kereta api, penumpang cukup memiliki tiket yang sesuai dengan identitas diri dan memilih rute sesuai dengan tujuan, sehingga penumpang tidak perlu membawa hasil tes Covid-19, sertifikat vaksin, dan tidak wajib memakai masker.

“Bagi penumpang yang merasa kurang sehat disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum naik kereta api serta menggunakan masker selama perjalanan,” tuturnya.

Jika penumpang merasa kurang sehat dalam perjalanan dengan kereta api, kata dia, maka dapat langsung menghubungi petugas agar bisa diarahkan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan.

“KAI Daop 9 Jember menyiapkan tiga lokasi pos kesehatan yang bisa dimanfaatkan oleh penumpang, tiga lokasi tersebut terdapat di Stasiun Probolinggo, Stasiun Jember, dan Stasiun Ketapang,” ujarnya.

Cahyo menyebutkan, tidak jauh dari tiga stasiun tersebut, juga terdapat Klinik Mediska dengan tenaga kesehatan yang siap memberikan penanganan bila ada penumpang mengalami gangguan kesehatan.

Sebagai langkah pencegahan, kata dia, KAI memastikan sebelum kereta api beroperasi setiap harinya selalu dicuci, baik eksterior maupun interior, dengan bahan-bahan yang dapat membunuh kuman. Setelah kereta api selesai beroperasi juga dilakukan fumigasi di tempat perawatan.

“Kami berkomitmen untuk menyediakan transportasi yang sehat, aman dan nyaman. Jika nantinya ada kebijakan dari pemerintah terkait aturan naik kereta api dengan perhatian terkait adanya virus HMPV, maka Daop 9 Jember siap mendukung seluruh kebijakan pemerintah,” tuturnya.

Dia mengimbau para penumpang kereta api tidak khawatir dengan virus HMPV yang sudah masuk ke Indonesia karena pihak KAI selalu mengutamakan keselamatan penumpang dan arahan dari pemerintah.

Menkes: HMPV Bukan Virus Mematikan, Seperti Flu Biasa

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat Indonesia tidak khawatir akan dampak dari virus HMPV yang baru-baru ini menjadi momok yang ramai diperbincangkan. Dia menegaskan virus, yang disinyalir telah dikenal di dunia kesehatan sejak 2001, itu tidak mematikan.

“HMPV itu mematikan? Enggak. Coba di-Google saja. HMPV itu fatality rate-nya mungkin sulit ditemukan karena sangat-sangat rendah,” ujarnya saat ditemui di kantornya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis.

Berdasarkan penjelasannya, persebaran virus tersebut di dunia dan di Indonesia bukanlah sesuatu yang baru. Pasien-pasien yang terjangkit virus tersebut sejak beberapa waktu sebelumnya juga telah dinyatakan sembuh. Hal ini, kata dia, karena sifat virus HMPV yang serupa dengan virus penyakit flu pada umumnya, begitu pula dengan masa penyembuhannya.

“Saya lihat ada yang terkena HMPV di Jakarta, di tempat lain, gimana statusnya? Sudah sembuh semua. Ini sama seperti flu biasa. Jadi buat teman-teman, enggak usah khawatir,” tuturnya.

Karena bukan virus baru, dia mengatakan antibodi yang dimiliki tubuh kita sudah mengerti cara merespons kehadiran virus tersebut. “Jadi dia pasti risikonya jauh lebih rendah. Karena sistem imun kita udah tahu,” kata dia.

Budi juga menegaskan kabar tentang melonjaknya kasus infeksi HMPV yang terjadi di Cina akhir tahun ini adalah keliru. Menurutnya, Desember memang menjadi bulan di mana kasus dari penyakit yang menyerupai influenza atau Influenza-Like Illness (ILI) meningkat di seluruh dunia, termasuk Cina.

Anggota DPR Minta Masyarakat Terapkan Protokol Kesehatan

Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani meminta masyarakat Indonesia kembali menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker saat berada di area publik guna mencegah penularan HMPV.

“Virus ini dulu pernah berjangkit di Belanda, menyerang pernapasan mirip pneumonia, dan yang rentan anak 16 tahun ke bawah. Yang penting jaga kesehatan dan kebersihan, jika bisa tetap pakai masker jika di keramaian,” kata Irma dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Dia menuturkan virus HMPV yang saat ini tengah meningkat di Cina dapat diatasi, di antaranya dengan meminum obat flu. Dia juga memandang masyarakat saat ini harus terus mengikuti arahan dan aturan dari Kementerian Kesehatan.

Politikus Partai Nasdem itu mengingatkan masyarakat virus tersebut memiliki karakteristik mirip dengan flu biasa. Gejalanya adalah batuk, demam, pilek, dan sesak napas. Irma mengatakan sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya, tanpa memerlukan perawatan khusus.

“HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada. Data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV,” ucapnya.

Hanin Marwah, Artika Rachmi Farmita, dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Kata Bamsoet Soal Putusan MK Hapus Ambang Batas Presiden

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |