(Beritadaerah-Nasional) Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, menegaskan bahwa ajang **World Summit on the Information Society (WSIS) Prizes 2025** bukan sekadar forum global biasa di bidang telekomunikasi, melainkan wujud nyata pengakuan internasional atas praktik terbaik dalam transformasi digital.
Menurutnya, momentum ini harus dimanfaatkan oleh talenta digital Indonesia untuk memperlihatkan kapasitas dan komitmen bangsa dalam mengembangkan dan menerapkan solusi berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) secara kreatif dan berkelanjutan.
“WSIS Prizes tidak hanya memberikan penghargaan, tapi juga merupakan bentuk validasi dunia bahwa Indonesia mampu menciptakan dampak nyata melalui inovasi digital. Ini menunjukkan bahwa kita bukan sekadar pengguna teknologi, tetapi juga produsen ide dan solusi,” ujar Nezar saat konferensi pers di Kantor Kemkomdigi, Jakarta Pusat, Rabu (16/4/2024).
Ia juga menekankan pentingnya dukungan publik melalui **voting daring** untuk memperkuat posisi Indonesia di ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh International Telecommunication Union (ITU) – badan PBB di sektor TIK tersebut.
Kemkomdigi secara resmi mengusung **12 inisiatif dan inovasi nasional** yang berhasil masuk sebagai nominator WSIS Prizes 2025, setelah melalui proses seleksi ketat dari lebih dari 1.000 proposal dari seluruh dunia.
“Beberapa inisiatif dari Indonesia telah mencatat sejarah sebagai finalis, bahkan menjadi pemenang di kategori-kategori utama pada tahun-tahun sebelumnya,” tambah Nezar.
Tahun ini, Indonesia kembali masuk dalam daftar nominator resmi dan tengah berada dalam fase **voting global** yang akan berlangsung hingga **1 Mei 2025 pukul 04.00 WIB**. Hasil voting akan sangat menentukan nasib para nominator dalam ajang penganugerahan yang akan digelar di Jenewa, Swiss, pada **11–17 Juli 2025**.
Wamenkomdigi pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut berkontribusi dengan memberikan suara dan menyebarkan informasi ini secara luas.
“Partisipasi seluruh elemen bangsa, dari pemerintah, industri, akademisi, komunitas, hingga media, sangat penting agar kita bisa memperkuat eksistensi digital Indonesia di panggung dunia,” tegas Nezar.
