Yayasan Ini Distribusikan 12 Ribu Porsi Makan Bergizi Gratis untuk 100 Sekolah di Boyolali

1 day ago 5

TEMPO.CO, Boyolali - Program Makan Bergizi Gratis yang mulai dilaksanakan oleh pemerintah per hari ini Senin, 6 Januari 2025, turut didukung dari pihak swasta. Di wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Yayasan Bangun Gizi Nusantara yang dimotori Wong Solo Group menjadi salah satu mitra Badan Gizi Nasional (BGN) untuk program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto itu.

Pada hari pertama pelaksanaan program makan bergizi gratis ini, Yayasan Bangun Gizi Nusantara melalui dua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gagaksipat 1 dan Gagaksipat 2 mendistribusikan 12 ribu porsi makanan ke sekolah-sekolah di wilayah Kecamatan Ngemplak, Boyolali. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendiri Wong Solo Group, Puspo Wardoyo mengemukakan pihaknya menjadi mitra BGN dan mendukung penuh program Makan Bergizi Gratis yang dilaksanakan pemerintah pusat karena membawa misi sosial. 

"Kami senang bisa terlibat dalam kegiatan membantu pemenuhan gizi dari siswa-siswa di Kecamatan Gagaksipat sesuai visi dan misi Presiden Prabowo untuk meningkatkan asupan nutrisi generasi muda Indonesia," kata Puspo saat ditemui wartawan di sela-sela kick off atau peluncuran Program Makan Bergizi di SPPG Gagaksipat 1 dan 2.

Ia menuturkan Yayasan Bangun Gizi Nusantara mengelola dua SPPG Gagaksipat dengan mengerahkan tidak kurang dari 150 karyawan. Umumnya mereka berasal dari warga sekitar SPPG yang telah menjalani pelatihan pengelolaan dapur dengan standar BGN yang mengutamakan faktor higienis, rapi, dan akuntabel.
 
"Mereka berlatih dengan dukungan tim Wong Solo Group yang telah memiliki jam terbang 30 tahun di industri kuliner di tanah air selama fase uji coba setelah pembangunan 2 SPPG Gagaksipat ini," tutur dia.

Puspo menambahkan untuk pembangunan 2 SPPG Gagaksipat itu tim Wong Solo Group bergerak cepat sejak pembuatan pondasi pertama 17 November 2024. Tidak kurang dari 22 hari, seluruh fasilitas fisik, peralatan masak, hingga delapan unit mobil distribusi telah mereka kerjakan. Ia mengungkapkan nilai investasi untuk dua SPPG tersebut sekitar Rp 10 miliar. 

"Kami ingin menjadi percontohan dari pendirian hingga pengelolaan SPPG sesuai standar BGN, sehingga rekan-rekan dari daerah lain bisa belajar ke Gagaksipat," kata dia.

Untuk mendukung operasionaliasi SPPG Gagaksipat, Yayasan Bangun Gizi Nusantara sehari-hari memberdayakan sumber pasokan bahan baku dari petani, peternak dan pedagang lokal. Sebagai ilustrasi, tiap dapur memerlukan tidak kurang dari 300 kilogram (Kg) daging, 250 kg sayur, ratusan telor ayam, dan 530 kg buah-buahan. 

"Kami berharap dengan keberadaan SPPG Gagaksipat maka harapan Presiden Prabowo agar pemberdayaan ekonomi lokal dari warga sekitar bisa terwujud dengan baik," ujar dia. 

Sementara itu penyiapan makan bergizi gratis di SPPG Gagaksipat 1 dan 2 juga dipantau oleh BGN. 

Kepala SPPG Gagaksipat 2A Pepy Mutiara mengemukakan pengawasan oleh BGN dimulai dari tahap proses penerimaan atau loading bahan baku di dapur SPPG sampai dengan pendistribusian ke sekolah-sekolah penerima manfaat program. 

"Pendistribusian dari SPPG Gagaksipat ini menyasar sekitar 49 sekolah untuk dapur 1 dan 51 sekolah untuk dapur 2 dengan jumlah sekitar 12 ribu lebih anak atau pelajar mulai tingkat PAUD sampai SMA/SMK di sekitar wilayah Gagaksipat dengan jarak terjauh 6,7 km," tutur Pepy. 

Ia menjelaskan untuk pendistribusian ke sekolah sasaran ditugaskan asisten lapangan guna memastikan jumlah porsi makanan yang didistribusika. sesuai dengan jumlah penerima. 

"Untuk takaran gizi juga kami sesuaikan dengan kebutuhan nutrisi anak-anak. Ada pengawasan dari ahli gizi. Untuk takaran SD kelas 2 ke basah berbeda dengan SD kelas 3 ke atas sampai SMP dan SMA," katanya. 

Untuk menu makanan, ia mengatakan juga akan berbeda setiap hari. "Menu di hari pertama ini ada rendang, tumis buncis sama jagung, lalu telur, juga ada buah semangka," ucap Pepy. 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |