Yoon Suk Yeol: Menuju Rumah Sakit Setelah Sidang Pemakzulan hingga Unjuk Rasa di Pengadilan

2 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Yoon Suk Yeol menghadiri sidang pemakzulan pada Selasa, 21 Januari 2025. Dalam persidangan ini, Yoon Suk Yeol punya kesempatan untuk adu argumentasi terkait alasan dia memberlakukan darurat militer. Sebelum persidangan, Yoon Suk Yeol sudah ditahan atas dugaan dia memimpin pemberontakan dengan memberlakukan darurat militer pada 3 Desember 2024. Status darurat militer itu dicabut setelah enam jam diberlakukan oleh Yoon Suk Yeol.

1. Rumah Sakit

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada Selasa, 21 Januari 2025, Yoon mendatangi rumah sakit di Seoul untuk perawatan medis setelah menjalani sidang pemakzulan pertama di Mahkamah Konstitusi, menurut keterangan pengacaranya. Yoon mendapat pengawalan berangkat dari pengadilan pukul 16.42 waktu setempat menuju Rumah Sakit Angkatan Bersenjata Seoul, dikuitip dari Antara.

Setelah pemeriksaan medis, Yoon kembali ke Pusat Penahanan Seoul pukul 21.09 waktu setempat. Para penyelidik dari Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi menunggu kesiapan Yoon untuk melanjutkan investigasi.

"Dokter (yang menangani) Yoon menyarankan perawatan medis sejak sebulan lalu dan tidak dapat ditunda lagi. Jadi, hari ini dilakukan perawatan," kata pengacara Yoon, Yun Gap Geun.

2. Interogasi di Tahanan

Sebelumnya, Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) Korea Selatan pada Senin, 20 Januari 2024 mempertimbangkan kemungkinan untuk memanggil dan menginterogasi Yoon Suk Yeol yang sedang ditahan. Pertimbangan tersebut dilakukan oleh CIO setelah Yoon terus menolak untuk mematuhi penyelidikan penahanan pada dua kesempatan. CIO menyampaikan pernyataan tersebut dalam konferensi pers pada Senin. Saat itu dijelaskan bahwa tindakan investigasi di pusat penahanan dapat dilakukan.

3. Presiden Korea Selatan Pertama yang Ditahan

Yoon presiden pertama yang ditahan untuk menjalani penyelidikan saat masih menjabat. Setelah surat perintah itu disetujui, orang-orang yang mengaku kelompok pendukung Yoon  menerobos masuk ke gedung pengadilan memanjat tembok dan memecahkan jendela. Mereka merusak fasilitas di dalam gedung pengadilan dan melempar sampah. Sebanyak 86 pelaku pelanggaran ditahan di lokasi.

Kericuhan tersebut mendorong Pelaksana Tugas Presiden Choi Sang Mok untuk memerintahkan penyelidikan ketat terhadap aksi kekerasan itu. Dalam pernyataannya, Choi mengatakan pemerintah menyesalkan aksi kekerasan itu.

4. Permohonan Ditolak

Yoon dan tim pengacaranya telah menghadiri sidang pada Sabtu, 18 Januari 2025 untuk memperjuangkan pembebasannya, namun permohonan ditolak. Penyelidikan terhadap kasus Yoon Suk Yeol dipimpin oleh CIO yang bekerja sama dengan polisi dan militer. Saat ini, pihak berwenang memiliki kemampuan untuk memperpanjang masa penahanan Yoon hingga 20 hari untuk melengkapi penyelidikan sebelum menyerahkan kasus ini kepada jaksa penuntut umum.

5. Terbitnya Surat Penahanan

Yoon Suk Yeol diskors menghabiskan malam pertama di ruang penahanan di Seoul Detention Centre setelah pengadilan menerbitkan surat penahanan dia pada Minggu, 19 Januari 2025. Yoon akan berada dalam penahanan selama 20 hari.

Yoon tercatat sebagai presiden pertama yang ditahan untuk diinterograsi selama 48 jam. Penahanan Yoon untuk membuktikan dugaan bahwa dia hendak melakukan pemberontakan terkait keputusan memberlakukan darurat militer.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |