TEMPO.CO, Jakarta - Polusi udara diperkirakan telah menyebabkan 4,2 juta kematian dini di seluruh dunia pada 2019. Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) melaporkan hampir 99 persen populasi global tinggal di daerah-daerah yang memiliki kualitas udara yang tidak memenuhi standar kesehatan.
Untuk mengatasi polusi udara, WHO menyarankan pemerintah di berbagai negara untuk lebih mengedepankan perbaikan kebijakan di bidang industri, energi, transportasi, perencanaan kota, listrik, pengelolaan limbah kota dan pertanian, serta pelayanan kesehatan.
Walaupun banyak wilayah di bumi yang tengah bergulat dengan permasalahan polusi udara, tetapi ada beberapa kota yang justru mempunyai udara bersih.
Daftar Kota dengan Udara Terbersih di Dunia
Untuk diketahui, salah satu indikator utama untuk mengukur kualitas udara adalah dengan menggunakan partikulat materi atau PM2.5.
Partikel berukuran kurang dari 2,5 mikrometer tersebut dapat ditemukan di udara, termasuk jelaga, asap, debu, kotoran, dan tetesan air yang bisa terhirup langsung ke dalam paru-paru hingga memasuki aliran darah.
Melansir airly.org, berikut tujuh kota dunia yang mencatatkan tingkat kebersihan udara yang baik dengan tingkat rata-rata PM2.5 rendah selama periode 12 bulan pada 2022:
1. Zurich, Swiss (0,51 mikrogram per meter kubik)
Kota Zurich terkenal dengan sistem transportasi umumnya yang efisien, sehingga mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan kendaraan pribadi dan menurunkan emisi.
Pemerintah setempat menerapkan kebijakan ketat dalam pengelolaan limbah industri dan pengawasan emisi. Zurich juga memiliki banyak ruang terbuka hijau yang membantu menyerap polutan udara.
2. Reykjavik, Islandia (1,9 mikrogram per meter kubik)
Reykjavik memanfaatkan sumber energi geotermal secara luas untuk sumber listrik, sehingga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Kondisi geografis dan angin laut yang kuat di Islandia juga membantu menyebarkan polutan yang mungkin terbentuk di wilayah perkotaan.
Zurich juga memiliki program yang kuat untuk menjaga lingkungan, dengan fokus pada energi bersih dan transportasi rendah emisi.
3. Launceston, Australia (3,68 mikrogram per meter kubik)
Iklan
Launceston mempunyai area hijau yang luas, sehingga membantu menyaring udara dan menjaga tingkat polusi tetap rendah. Penerapan standar tinggi untuk industri dan transportasi, serta pengawasan ketat terhadap pembakaran terbuka, menjadikan kualitas udara di Launceston tetap terjaga.
Kesadaran masyarakat setempat terhadap lingkungan dan partisipasi dalam menjaga kebersihan kota turut berkontribusi pada rendahnya tingkat polusi udara.
4. Honolulu, Hawaii (4,04 mikrogram per meter kubik)
Letak geografis Honolulu yang berada di tengah Samudra Pasifik membuatnya terpapar angin laut secara konstan untuk membantu menghilangkan polutan dari udara kota.
Penduduk lokal juga memiliki kesadaran tinggi akan konservasi lingkungan. Banyaknya pepohonan dan vegetasi alami yang tumbuh di sekitar Honolulu juga membantu menyerap polutan.
5. Bergen, Norwegia (4,39 mikrogram per meter kubik)
Bergen dikenal mempunyai udara bersih karena posisinya yang dikelilingi oleh pegunungan, sehingga bertindak sebagai penghalang alami terhadap polusi luar.
Sistem transportasi umum yang efisien dan rendah emisi di Bergen dapat mengurangi jumlah kendaraan pribadi. Selain itu, salah satu kota di Norwegia tersebut mengadopsi banyak kebijakan hijau, seperti pengelolaan sampah yang cermat dan penanaman pohon di area publik.
6. Wollongong, Australia (4,51 mikrogram per meter kubik)
Berdekatan dengan Samudra Pasifik, membuat angin laut di Wollongong memainkan peran besar dalam membersihkan udara dari polutan. Kebijakan ketat mengenai pembatasan emisi industri di Wollongong turut mendukung kualitas udara yang lebih baik. Wollongong juga dikelilingi oleh taman nasional dan area hijau yang luas.
7. Trondheim, Norwegia (4,77 mikrogram per meter kubik)
Trondheim berfokus pada energi berkelanjutan dengan banyak energi kota berasal dari sumber energi ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Pemerintah setempat juga mengimplementasikan kebijakan hijau, seperti transportasi rendah emisi dan pengembangan ruang terbuka hijau.
Pilihan Editor: Riset Pemprov Jakarta: Truk dan Motor Sumber Utama Polusi Udara di Jakarta