TEMPO.CO, Jakarta - Asuransi kebakaran, termasuk kebakaran rumah adalah asuransi yang diberikan untuk melindungi bangunan dari risiko kebakaran. Selain itu, asuransi kebakaran juga menanggung risiko akibat kerusakan lainnya, seperti tersambar petir, ledakan, tertimpa pesawat terbang, atau kerusakan karena asap.
Dilansir dari laman PT Reasuransi Nasional Indonesia aturan tentang asuransi kebakaran merujuk pada Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia (PSAKI) yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) pada 8 Juni 2005. Untuk memperoleh manfaat terbaik dari asuransi kebakaran ada beberapa hal perlu untuk diperhatikan, sebagaimana dinukil dari laman MPM Insurance dan Buildium.com.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Sesuaikan kembali dengan kebutuhan Anda
Perusahaan asuransi menawarkan berbagai jenis asuransi untuk melindungi properti Anda dari kebakaran. Penting untuk memastikan kembali asuransi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Jenis asuransi yang dipilih sangat penting untuk menentukan berapa besar premi yang bisa didapatkan bukan hanya untuk melindungi bangunan, namun juga aset di dalamnya termasuk koleksi barang, seperti lukisan dan barang antik.
Korban kebakaran rumah juga seringkali tidak memiliki tempat tinggal yang layak, penting juga bagi calon pengguna jasa asuransi untuk mengetahui apakah pihak perusahaan akan memberikan santunan untuk tempat tinggal sementara.
2. Mengecek Kondisi Bangunan
Kondisi bangunan akan menentukan seberapa besar iuran yang harus Anda bayaran setiap bulannya. Semakin tinggi nilai bangunan maka jumlah iuran yang harus dibayarkan akan semakin tinggi pula. Selain itu, kondisi sekitar bangunan juga berpengaruh pada jumlah iuran. Properti yang letaknya dekat dengan lokasi yang rawan terjadi kebakaran, seperti tempat industri atau tempat padat penduduk.
3. Perhatikan Layanan dan Produk yang Tersedia
Setiap perusahaan menawarkan jenis layanan yang berbeda-beda. Umumnya perusahaan akan menawarkan layanan asuransi terkait risiko korsleting listrik, bencana alam, dan sebagainya. Namun, tidak semua perusahaan asuransi menawarkan layanan risiko kerusakan bangunan atau kerusuhan. Penting bagi Anda mempertimbangkan risiko-risiko yang mungkin terjadi dengan layanan yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi.
4. Mencermati Proteksi Tambahan
Proteksi tambahan menjadi tambahan layanan lainnya yang disediakan perusahaan selain layanan umum. Jika rumah Anda berada di kawasan yang rawan terjadinya kerusakan penting bagi Anda untuk mempertimbangkan apa saja layanan tambahan yang ditawarkan.
5. Pastikan Biaya dan Proses Klaim
Salah satu kendala yang sering terjadi saat ingin mendapatkan asuransi adalah proses klaim dana yang rumit. Setiap perusahaan memiliki regulasi yang berbeda-beda. Proses klaim juga membutuhkan waktu yang berbeda-beda hal tersebut juga patut untuk dipertimbangkan. Pastikan perusahaan yang Anda pilih memiliki regulasi yang tidak memberatkan Anda.
6. Premi yang Diberikan
Melansir dari laman Buildium ada penggantian dana asuransi penuh dan ada juga pemggantian dana asuransi cakupan nilai wajar. Penggantian penuh membayar biaya penggantian seluruh atau serangkaian bangunan dikurangkan dan hingga batas cakupan keseluruhan. Cakupan nilai wajar membayar sejumlah uang berdasarkan harga jual yang diestimasikan dan seringkali sangat berbeda dengan harga pasaran normal. Pembiayaan cakupan nilai juga mengurangi penyusutan nilai properti. Misalnya apakah pemilik sudah lama tidak mengganti atap.
7. Layanan Biaya Pengganti Pendapatan Sewa
Pemilik properti sewaan bisa memastikan apakah perusahaan asuransi kebakaran rumah yang Anda pilih menyediakan layanan untuk mengganti biaya sewa yang hilang akibat kerusakan bangunan dan waktu pembangunan. Cakupan ini umumnya tercantum dalam kehilangan pendapatan bisnis. Perlu untuk diketahui bahwa layanan ini tidak tertera pada formulir standar pemilik rumah. Hanya polis yang dirancang khusus untuk tuan tanah yang menyediakannya.
Pilihan editor: Bagaimana Trauma Akibat Kebakaran Rumah Menghantui Pikiran