TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum Roma, Turin atau Torino merupakan ibu kota pertama Italia. Kawasan ini adalah bagaian dari Kadipaten Savoy, yang meliputi perbatasan antara Italia, Prancis, dan Swiss. Di tahun 1861, ketika keluarga Savoy menjadi penguasa dan masih menjadi negara bersatu, ibukotanya adalah Turin.
Kini ibukota wilayah Piedmont di Italia utara tersebut masih menyimpan pengaruh Prancis, dari arsitektur, budaya, hingga masakannya. Kota ini menawarkan wisata sejarah dengan istana kerajaan yang penuh dengan karya seni dan barang antik, museum yang menarik. Wisatawan juga dapat mencicipi anggur vermouth, anggur yang diperkaya dengan rempah-rempah aromatik yang digunakan dalam koktail seperti Negroni dan martini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di saat kota-kota lain di Italia penuh sesak dengan wisatawan, Turin bisa menjadi alternatif destinasi perjalanan berikutnya. Dari kota-kota lain di Eropa, wisatawan dapat menjangkau Turin dengan penerbangan menuju Bandara Torino-Caselle (TRN). Sedangkan bandra terbesar adalah Bandara Milan Malpensa (MXP), yang berjarak sekitar satu setengah jam jauhnya. Selain pesawat, Turin juga terhubung dengan seluruh wilayah Italia melalui kereta api.
Waktu terbaik mengunjungi Turin saat musim dingin. Menurut Zoe Stella Shapiro pendiri Stellavision Travel, kunjungan pada bulan November hingga Januari lebih sedikit wisatawan. "In iwaktu yang tepat untuk menikmati bicerin, minuman panas espresso dan coklat asli kota ini yang benar-benar menuntut tur budaya kafe yang lengkap," ujarnya kepada Travel and Leisure.
Musim gugur waktu terbaik untuk pecinta kuliner. Kilang anggur di sekitar Barolo dan Barbaresco akan merayakan panen. Kota Alba juga akan menjadi rumah Pameran Truffle Putih tahunan. Selama di Turin, wisatawan dapat berkeliling dengan angkutan umum atau taksi. Di pusat bersejarah wisatawan dapat berkeliling dengan jalan kaki atau bersepeda.
Berikut ini beberapa tempat wisata yang menarik dikunjungi di Turin atau Torino Italia
1. Istana Kerajaan
Istana Kerajaan terletak tepat di jantung kota Turin. Dibangun pada abad ke-17, sebagai kediaman kerajaan Savoy. Tamannya dirancang oleh André Le Notre, desainer lanskap Versailles. Kini menjadi bagian dari Musei Reali, apartemen kerajaan di istana, yang dibuka untuk umum. Istana ini dihiasi dengan lampu kristal, lukisan langit-langit, cetakan berlapis emas, dan barang antik. Salah satu ruang yang menarik perhatian adalah gudang senjata, yang menampilkan lukisan dinding langit-langit abad ke-18, serta baju besi yang dikenakan oleh ksatria abad pertengahan dan kuda mereka.
2. Museum Mesir
Museum ini dibuka pada tahun 1824 dan bertempat di Palazzo dell'Accademia delle Scienze yang sederhana. Dilansir dari Lonely Planet, museum ini menyimpan koleksi harta karun Mesir yang paling penting di luar Kairo. Di antara banyak hal menariknya adalah patung Ramses II (salah satu karya seni Mesir terpenting di dunia) dan koleksi papirus yang sangat banyak. Dengan teknik museologi modern, menggabungkan foto dan film dokumenter tentang penggalian awal abad ke-20, pencahayaan dramatis, dan narasi kronologis, memberikan pengalaman yang menarik.
Fulvio De Bonis, salah satu pendiri Imago Artis Travel mengatakan Museum Mesir baru saja meresmikan setting baru. "Suasana baru ini akan menceritakan kisah peradaban Nil kuno dengan menggali sejarah dan penggunaan sekitar 6.000 temuan termasuk kayu, vas keramik, benda, dan pigmen,” katanya.
3. Teatro Regio
Teatro Regio dianggap sebagai mahakarya desain modern abad pertengahan. Sempat hancur akibat kebakaran pada tahun 1936, dan dibangun kembali pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Shapiro merekomendasikan untuk menonton sebuah pertunjukan di Teatro Regio atau tur siang hari untuk mengagumi modernisme surealis Carlo Mollino.
4. Mole Antonelliana dan Museo del Cinema
Mole Antonelliana sebuah landmark di cakrawala Turin. Dibangun pada akhir tahun 1800-an, bangunan ini seharusnya adalah sebuah sinagoga, namun ketika proyek tersebut melebihi anggaran, proyek tersebut dibeli oleh pemerintah kota. Bangunan ini memiliki kubah persegi yang khas dengan puncak menara yang tinggi dan tipis. Setelah naik ke puncak untuk melihat pemandangan yang indah, lalu mengunjungi Museo del Cinema, yang terletak di dalamnya.
5. Castello di Rivoli.
Museum Seni Kontemporer Castello di Rivoli merupakan museum seni modern terbesar di Piedmont. Koleksi permanennya memiliki sejumlah besar karya Arte Povera, yang ditampilkan dengan indah dalam latar sejarah, bersama dengan karya-karya gerakan Transavanguardia, Minimal, Body, dan Land Art.
“Dengan berkendara singkat ke luar kota, Anda akan menemukan kota Rivoli, tempat kastil yang pernah runtuh telah diubah menjadi museum seni modern yang menakjubkan, Castello di Rivoli. Kagumi arsitektur, detail sejarah, dan koleksi transportasinya, semuanya dalam satu atap," ujar Shapiro.