TEMPO.CO, Jakarta - Festival Film Indonesia (FFI) 2024 turut merayakan kembalinya Piala Antemas, penghargaan untuk film terlaris sepanjang tahun. Film Agak Laen meraih Piala Antemas dengan total 9,1 juta penonton selama 98 hari tayang. Capaian ini menempatkan Agak Laen sebagai film Indonesia terlaris kedua sepanjang masa, tepat di belakang KKN di Desa Penari, yang sebelumnya mencatatkan 9,2 juta penonton.
Kemenangan tersebut diumumkan dalam gelaran Malam Anugerah Piala Citra 2024 pada Rabu, 20 November 2024, di ICE BSD, Tangerang Selatan. Piala Antemas, yang pertama kali diperkenalkan pada FFI 1974 dan sempat dihentikan beberapa kali, kembali digelar sejak 2023 berkat inisiatif Komite FFI 2021–2023 yang dipimpin oleh Reza Rahadian.
Ernest Prakasa: Sampai Jumpa di Agak Laen 2
Sebagai produser, Ernest Prakasa mengungkapkan rasa syukur sekaligus memberi sinyal akan hadirnya sekuel film ini. "Saya cuma mau bilang sampai jumpa di Agak Laen 2. Thank you," kata dia, saat ditemui usai acara.
Disutradarai oleh Muhadkly Acho, film ini sukses memadukan komedi dan misteri dalam sebuah cerita segar yang relevan dengan penonton masa kini. Acho, dalam kesempatan yang sama menuturkan rasa syukur dan harapannya. “Seneng, ini angka yang lumayan fenomenal. Mudah-mudahan ini angka bukan anomali lagi, tapi udah biasa (pencapaiannya),” ungkapnya menambahkan.
Pria yang juga dikenal sebagai komedian ini berharap agar kesuksesan film komedi tidak hanya berhenti pada hiburan semata, melainkan dapat memberikan dampak bagi industri perfilman Indonesia. "Mudah-mudahan film komedi bisa lebih dari sekadar film lucu-lucuan. Tapi, memberikan kontribusi yang penting untuk industri perfilman Indonesia," kata Acho.
Tentang Film Agak Laen
Agak Laen merupakan film produksi Imajinari yang menggabungkan unsur misteri dan komedi. Film ini menceritakan kekonyolan empat petugas rumah hantu di pasar malam. Dibintangi oleh komedian Boris Bokir, Indra Jegel, Bene Dion, dan Oki Rengga, cerita yang unik dan guyonan khas mereka berhasil menarik hati jutaan penonton Indonesia.
Film ini juga masuk dalam dua nominasi FFI 2024, yaitu Penulis Skenario Asli Terbaik dan Pencipta Lagu Tema Terbaik. Sayangnya, kedua kategori tersebut belum berhasil dimenangkan. Sebelumnya, Imajinari dan Muhadkly Acho telah sukses dengan karya seperti Gara-Gara Warisan, Ghost Writer, dan Induk Gajah.
Sinopsis Agak Laen
Film ini mengisahkan perjuangan empat sekawan—Boris, Jegel, Bene, dan Oki—yang bekerja sebagai aktor hantu di rumah hantu pasar malam. Usaha mereka awalnya tidak berhasil menarik perhatian, karena wahana itu tidak berhasil menimbulkan rasa takut pada pengunjung yang datang. Mereka pun mencari cara untuk menyelamatkan bisnis yang baru dibangun itu. Akhirnya mereka memilih untuk merenovasi wahana rumah hantu itu untuk menciptakan suasana yang lebih menyeramkan.
Setelah renovasi, wahana itu pun perlahan sukses menarik perhatian pengunjung. Namun, di tengah keberhasilan itu, ada sebuah insiden tragis yang menghebohkan dan membuat kehidupan empat sekawan itu berubah. Keberhasilan usaha ini berubah menjadi kekacauan ketika seorang pengunjung bernama Gilang meninggal akibat serangan jantung di dalam rumah hantu. Kematian Gilang, yang sebenarnya seorang caleg, membuat mereka memutuskan untuk menyembunyikan jenazahnya.
Tanpa diduga, peristiwa tersebut membuat rumah hantu empat sekawan itu semakin menyeramkan. Arwah Gilang yang gentayangan di rumah hantu itu justru menarik perhatian dan membuat pengunjung penasaran. Bahkan, wahana itu menjadi viral di media sosial. Polisi pun mulai menyelidiki kasus tersebut. Keberadaannya tidak diketahui itu menimbulkan kecurigaan aparat keamanan. Dengan humor khas, premis film Agak Laen menjadi rangkaian kekonyolan yang menyentuh sisi misteri sekaligus komedi.