8000 Hoki Online List Demo website Slot Maxwin Singapore Terbaru Mudah Menang Terus
hokikilat Data Platform situs Slots Maxwin Terpercaya Gampang Win Non Stop
1000 Hoki Online List Platform website Slot Gacor Myanmar Terkini Gampang Lancar Menang Full Non Stop
5000 hoki Data Akun web Slot Maxwin Thailand Terkini Sering Lancar Jackpot Full Non Stop
7000 Hoki Online Data ID website Slots Gacor Myanmar Terbaru Sering Jackpot Full Non Stop
9000 Hoki Online Daftar situs Slot Maxwin China Terbaik Sering Lancar Win Full Setiap Hari
Alternatif ID games Slots Maxwin Terbaik Pasti Lancar Win Non Stop
Idagent138 Akun Slot Game
Luckygaming138 login Id Slot Anti Rungkat Online
Adugaming Daftar Akun Slot Anti Rungkad Online
kiss69 Daftar Id Slot Game
Agent188 Akun Slot Gacor Online
Moto128 Slot Game Terpercaya
Betplay138 Id Slot
Letsbet77 Id Slot Maxwin
Portbet88 Id Slot Game Terpercaya
Jfgaming168 Id Slot Anti Rungkat
MasterGaming138 login Slot Game Online
Adagaming168 Daftar Id Slot Anti Rungkad
Kingbet189 Daftar Id Slot Gacor Terpercaya
Summer138 login Akun Slot Gacor
Evorabid77 login Akun Slot Gacor Terpercaya
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin pemberontak Suriah, Ahmad al-Sharaa atau lebih dikenal sebagai Abu Mohammed Al Julani mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis yang dilansir dari Reuters, bahwa ia akan membubarkan pasukan keamanan rezim Bashar Al Assad. Ia juga berjanji akan menutup penjara yang dikenal sebagai kuburan para kritikus Bashar Al Assad.
Komando militer yang berafiliasi dengan kelompoknya, yang dikenal sebagai Hayat Tahrir al-Sham, mengatakan mereka akan memberikan amnesti kepada wajib militer. "Kami juga akan membubarkan pasukan keamanan rezim sebelumnya dan menutup penjara-penjara terkenal," kata Al Julani dalam sebuah pernyataan, Rabu, 11 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasukan Hayat Tahrir al-Sham menyapu bersih Suriah dalam serangan kilat yang memaksa keluarga Assad lengser setelah 50 tahun berkuasa. Rezim Assad digantikan dengan pemerintahan transisi tiga bulan yang terdiri dari para menteri yang telah memerintah daerah kantong pemberontak di barat laut Suriah.
Warga Suriah berbondong-bondong mendatangi penjara-penjara terkenal tempat rezim Assad diperkirakan menahan puluhan ribu orang. Mereka dengan putus asa mencari orang-orang yang dicintai. Beberapa telah dibebaskan hidup-hidup, yang lain diidentifikasi di antara yang tewas, dan ribuan lainnya belum ditemukan.
Al Julani juga mengatakan bahwa ia tengah menindaklanjuti kemungkinan adanya depot senjata kimia dan berkoordinasi dengan organisasi internasional untuk mengamankannya. Kelompok tersebut telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan menggunakan senjata tersebut dalam kondisi apa pun.
Ia menegaskan kembali bahwa ia akan membentuk pemerintahan teknokrat. Pemerintahan transisi saat ini akan memerintah hingga Maret 2025.
Penjara Jadi Saksi Kekejaman Bashar Al Assad
Selama memerintah Suriah, Bashar Al Assad gemar menahan rakyat yang mengkritiknya. Sejumlah penjara menjadi saksi kekejaman Bashar Al Assad. Salah satu yang terkenal adalah penjara Sednaya yang berlokasi di dekat Damaskus, Suriah.
Tim penyelamat Suriah sedang mencari tahanan di Penjara Sednaya dan membebaskan mereka. Tim juga mengungkap pelanggaran yang terjadi selama pemerintahan Presiden terguling Bashar al-Assad.
Raed al-Saleh, direktur organisasi Pertahanan Sipil Suriah, yang dikenal sebagai White Helmets, mengatakan bahwa Penjara Sednaya itu adalah neraka bagi para tahanan. "Sednaya tidak memberikan kesan bahwa itu adalah penjara. Itu adalah rumah pemotongan hewan di mana manusia dibantai dan disiksa,” kata al-Saleh dilansir dari Al Jazeera.
Ia menambahkan bahwa tim penyelamat melihat mayat-mayat di dalam oven. Eksekusi mengerikan dilakukan setiap hari di kompleks itu.
Menurut White Helmets, 50 hingga 100 orang dieksekusi setiap hari di dalam penjara tersebut. Sebagian besar yang dipenjara adalah tahanan politik yang menentang pemerintahan al-Assad.
Laporan Amnesty International 2017 menyebutkan bahwa pembunuhan, penyiksaan, penghilangan paksa dan pemusnahan telah meluas di penjara tersebut sejak 2011 ketika perang di negara itu meletus. Organisasi hak asasi manusia itu menemukan bahwa praktik-praktik ini merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Suriah memiliki 100 tempat penahanan lainnya menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan sejumlah fasilitas rahasia yang tidak diketahui jumlahnya. Selain Sednaya, penjara terkenal lainnya adalah Tadmor yang berada di gurun kota kuno Palmyra.
Menurut Al Jazeera, sekitar 157.634 warga Suriah ditangkap antara Maret 2011 dan Agustus 2024. Dari jumlah tersebut, 5.274 adalah anak-anak dan 10.221 adalah wanita.