Alasan PDIP Pecat 27 Kader Termasuk Keluarga Jokowi

1 month ago 32

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengeluarkan keputusan akan memecat 27 kadernya, termasuk didalamnya ada mantan Presiden Jokowi, Wakil Presiden Gibran Rakabuming, dan Walikota Medan Bobby Nasution. Hal tersebut diumumkan pada Selasa, 3 Desember 2024.

Hasto Kristiyanto menjelaskan pada konferensi pers di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu, 4 Desember 2024, bahwa keluarga Jokowi bukan lagi bagian dari PDIP. "Saya tegaskan kembali Bapak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan,” kata Hasto.

Menurutnya, kader-kader yang tidak disiplin harus ditindak tegas supaya soliditas partai semakin kuat sebelum kongres partainya 2025. Ia mengatakan, kader yang dipecat merupakan akumulasi dari rentetan peristiwa sejak pemilihan presiden 2024 sampai pilkada serentak tahun ini. “Dulu pada saat pilpres masih kelihatan samar-samar, nah sekarang lebih tegas,” kata dia.

Alasan Pemecatan 27 Kader

Pengumuman resmi siapa 27 nama-nama yang akan dipecat, menurut Hasto akan diumumkan pada 17 Desember mendatang. Dia juga menyebut salah satu alasan pengeluaran keputusan tersebut terkait Pilkada. Beberapa nama kader PDIP ditengarai berdiri di dua kaki alias mengkampanyekan pasangan selain dari partai mereka sendiri. 

“(Mereka) mendukung calon lain termasuk kemudian kaki dua, tidak menjalankan perintah partai,” kata Hasto

Pengumuman nama-nama ini sengaja menunggu setelah hasil penghitungan KPU pada 15 Desember 2024. Pemecatan ini, menurut Hasto, merupakan hasil evaluasi yang dilakukan pengurus daerah dan pengurus cabang terhadap anggota partainya yang melanggar disiplin partai. Mereka telah menggelar rapat tertutup pada Rabu malam dengan hasil keputusan tegas untuk mengeluarkan kader-kader yang tidak sesuai dengan jalan nilai-nilai partai. 

Setelah ini, dipastikan para kader akan melakukan konsolidasi ideologi dan organisasi partainya menjelang kongres PDIP pada tahun depan.

“Sehingga tersaringlah kader-kader partai yang militan, yang menegakkan kebenaran, dan yang tidak pernah takut di dalam menghadapi berbagi bentuk intimidasi,” katanya. 

Keluarga Jokowi

Sedangkan untuk keluarga Jokowi sendiri, berdasarkan keterangan Sekretaris Jenderal DPP PDIP ini, bahwa mereka sudah tidak sejalan dengan arah gerak partai yang sudah diperjuangkan sejak zaman Presiden Pertama RI Soekarno berada di Partai Nasional Indonesia (PNI).

"PDI Perjuangan digerakkan oleh suatu cita-cita dan itu dibuktikan dengan pengiriman surat dari DPC Kota Surakarta, tempat kartu tanda anggota (KTA) Mas Gibran berasal yang memberitahukan bahwa berdasarkan undang-undang partai politik dan AD/ART partai, keanggotaannya secara otomatis berhenti," ujarnya.

Diketahui pada Pemilihan Presiden lalu, Gibran Rakabuming yang sebelumnya merupakan kader PDIP meloncat ke koalisi lain untuk mendukungnya sebagai calon Wakil Presiden bersama Prabowo Subianto. Kemudian, diketahui juga adik iparnya Bobby ikut mendukung Gibran dalam Pilpres. Keluarga Jokowi kemudian dikabarkan bersitegang dengan PDIP, partai yang mengangkat mereka saat menjadi Jokowi menjadi presiden dan kedua anaknya menjadi kepala daerah. 

Meskipun demikian, Jokowi ketika ditanya soal kabar dikeluarkannya dirinya dari PDIP tak menjawab secara gamblang. Dirinya hanya mengatakan masih memegang KTA (kartu tanda anggota) partai banteng tersebut. 

Sementara itu, Hasto melanjutkan jika keanggotaan kader partainya tidak berdasarkan pada kepemilikan KTA. Keanggotaan kader dilihat dari komitmen di dalam menanggung kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik. "PDIP percaya pada nilai-nilai satyam eva jayate di mana mereka yang menanam angin akan menuai badai," ujarnya.

Devi Ernis dan Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Komentar Jokowi Soal Pertemuan Hasto Kristiyanto dan Mantan Kekasih Kaesang

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |