TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara Yandy Laurens mengumumkan proyek film terbarunya, Sore: Istri dari Masa Depan. Film ini mengadaptasi serial web romansa pertamanya yang dirilis pada 2017, dan kini siap dihadirkan kembali dalam bentuk film panjang. Adaptasi ini bukan sekadar rekonstruksi ke layar lebar; Yandy berjanji untuk menyuguhkan perspektif dan nuansa baru yang membedakan versi film dari serial webnya.
Dalam versi film, karakter utama Jonathan kembali diperankan oleh Dion Wiyoko, sedangkan Sheila Dara Aisha menggantikan peran Sore yang sebelumnya dimainkan Tika Bravani. Yandy menjanjikan perbedaan mencolok pada narasi film. “Spektrum suami-istri, hubungannya. Mengeksplorasi hubungan itu dalam berbagai bentuk,” ujar Yandy Laurens dalam jumpa pers di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 11 November 2024.
Alasan Mengembangkan Sore: Istri dari Masa Depan ke Film Panjang
Keputusan untuk membawa Sore: Istri dari Masa Depan ke bentuk film panjang bukanlah tanpa alasan. Yandy merasa ada keinginan yang belum tersampaikan dalam versi serial web. Meskipun serial tersebut mendulang sukses dan disukai oleh banyak orang, ada kegelisahan yang muncul setelah ia melihat kembali karyanya tersebut.
“Ada sesuatu yang perlu saya ceritakan,” ujarnya. Dalam konteks ini, Yandy menilai, medium yang tepat adalah film panjang, bukan membuatnya dalam musim kedua atau semacamnya. Menurutnya, film panjang memberikan ruang lebih untuk menggali kedalaman cerita yang belum terjangkau di serial web.
Jarak delapan tahun dari versi serial web ke film juga membuat Yandy menyerap perspektif yang berbeda tentang hubungan. “Sore dulu saya buat pas masih pacaran. Belum menikah. Itu romance pertama saya,” kata sutradara peraih Piala Citra itu.
Bagi Yandy, versi film ini akan menjadi potret yang lebih lengkap dari cerita asli serial web. Ia melihat serial webnya sebagai pengantar kecil, sementara versi film akan menggambarkan cerita yang lebih penuh, menggali relasi suami-istri dengan kedalaman emosional yang baru.
Kini, dengan pengalaman sebagai seorang suami dan ayah dari dua anak, pandangan Yandy terhadap relasi cinta telah berubah. "Sekarang sudah menikah dan punya dua anak, pandangan saya terhadap relationship bertumbuh," tutur Yandy.
Sore: Istri dari Masa Depan bercerita tentang dua karakter utama, Jonathan dan Sore, tentang dinamika pasangan yang kompleks. Jonathan merupakan seorang fotografer yang sering mengabaikan kesehatannya. Hadir pula Sore, sosok istri yang penuh kasih dan kesabaran, yang berusaha keras memahami suaminya dengan caranya sendiri. Ia kembali ke masa lalu untuk bertemu sang suami dan mengemban sebuah misi.
Perjalanan Produksi yang Menantang
Proses syuting film Sore: Istri dari Masa Depan dimulai pada Maret 2024 dan berlangsung hingga November, menjadi sebuah perjalanan produksi yang cukup panjang dan penuh tantangan. Film ini mengambil latar di Finlandia, Kroasia, dan Indonesia.
Yandy menjelaskan, lokasi syuting di Finlandia bukan sekadar kepentingan untuk estetika semata, namun juga mendukung pengembangan karakter Jonathan sebagai fotografer. “Ada di lingkungan serba es bersalju, kita membicarakan concern Jonathan sebagai fotografer. Dia mau membicarakan sesuatu di sana,” ungkapnya.
Ia mengakui, memilih Finlandia sebagai lokasi syuting sempat membuatnya ragu, tetapi dukungan produser Suryana Paramita membantunya mewujudkan ide tersebut. "Mita melihat Finlandia bukan sekedar estetis setnya, tapi juga penting sekaligus buat ceritanya,” kata dia.
Yandy berharap versi film ini dapat mengulang kesuksesan serial webnya, bahkan memberikan pengalaman yang lebih berkesan bagi penonton. Dengan selesainya tahap syuting, Sore: Istri dari Masa Depan kini memasuki tahap pascaproduksi dan direncanakan rilis pada 2025.
Pilihan Editor: Adaptasi Serial Web, Film Sore: Istri dari Masa Depan Syuting di 3 Negara