Apa Arti Break dalam Hubungan Asmara? Ini Penjelasannya!

4 hours ago 5

TEMPO.CO, JAKARTA - Break adalah kata dalam bahasa Inggris yang sudah familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Istilah ini kerap dikaitkan dengan hubungan asmara dan sering dipakai anak muda saat membicarakan tentang percintaan.

Secara umum, break artinya merusak, istirahat, pecah, patah, putus, retak, rusak, dan sejenisnya. Cambridge Dictionary menjelaskan bahwa break adalah untuk (menyebabkan sesuatu) terpisah secara tiba-tiba atau dengan hebat menjadi dua bagian atau lebih, atau untuk (menyebabkan sesuatu) berhenti bekerja karena rusak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun dalam konteks hubungan, break memiliki arti yang berbeda. Lebih lanjut, berikut rangkuman informasi selengkapnya mengenai break artinya dalam sebuah hubungan.

Break Artinya dalam Hubungan

Melansir dari Brides, break artinya dalam hubungan adalah merujuk pada keputusan sepasang kekasih untuk mengambil jeda dengan menghabiskan waktu terpisah satu sama lain, di mana hubungan mereka dihentikan sementara waktu.

Prevention menjelaskan bahwa break dalam hubungan asmara adalah istirahat sejenak untuk menilai kembali arti hubungan bagi sepasang kekasih. Hal yang membedakan antara break dan berakhirnya hubungan yang sesungguhnya terletak pada adanya niat untuk kembali bersama.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa break artinya jeda sementara yang diambil oleh sepasang kekasih dengan tujuan untuk memberi ruang bagi keduanya mengevaluasi hubungan mereka. Break bukanlah akhir dari hubungan, melainkan upaya untuk memperjelas perasaan dan memperbaiki hubungan dengan harapan dapat kembali bersama.

Break juga dilakukan dengan bertujuan untuk mencari kejelasan, mengembangkan diri, atau memperbaiki kualitas pribadi sebelum melanjutkan kembali hubungan. Namun, apabila sepasang kekasih tersebut tidak memiliki pandangan yang sama tentang makna break, maka hubungan tersebut bukan tidak mungkin akan berujung pada perpisahan dan putus.

Perbedaan Antara Break dan Putus

Setelah memahami bahwa break artinya dalam hubungan adalah jeda atau istirahat sejenak, maka perlu dipahami juga perbedaannya dengan putus. Hal ini agar tidak ada kesalahpahaman dengan pasangan.

Break dalam hubungan bukan berarti Anda dan pasangan benar-benar berpisah. Break adalah penghentian sementara dalam suatu hubungan, berbeda dengan putus cinta yang bersifat permanen.

Dengan mengambil jarak sejenak, tujuan break adalah memperbaiki hubungan agar bisa kembali bersama dengan ikatan yang lebih kuat. Terkadang, waktu terpisah ini justru mempererat hubungan, dan membuat pasangan lebih menghargai satu sama lain saat kembali bersatu.

Namun pada beberapa kasus, pasangan mungkin awalnya memutuskan untuk menunda hubungan, hanya untuk kemudian menyadari bahwa mereka lebih baik sendiri atau menerima kejelasan bahwa hubungan yang sedang dijalani tidak sehat.

Tanda Harus Break dari Hubungan yang Dijalani

Terdapat beberapa tanda yang bisa menjadi alasan mengapa seseorang harus mengambil break atau jeda dari hubungan yang sedang dijalaninya. Berikut beberapa tandanya.

  1. Meragukan Masa Depan Hubungan

Saat membayangkan masa depan, apakah pasangan Anda termasuk dalam rencana tersebut? Keraguan terhadap arah hubungan dan keberlangsungannya dapat menjadi tanda bahwa perlu mengambil jeda sejenak. 

Menurut Bronstein, waktu terpisah dapat memberikan ruang bagi keduanya untuk mempertimbangkan apakah hubungan jangka panjang benar-benar memungkinkan. Dengan mengesampingkan tekanan komitmen, Anda dapat mengevaluasi kembali kebutuhan, tujuan, dan kecocokan secara lebih objektif.

  1. Merasa Tidak Nyaman dalam Hubungan

Kesehatan mental yang positif sangat penting bagi kesejahteraan pribadi dan keberhasilan hubungan. Jika Anda merasa gelisah tanpa alasan yang jelas, Bronstein menyarankan bahwa ini bisa menjadi tanda perlunya istirahat. 

Menggunakan waktu terpisah dapat membantu mengidentifikasi penyebab ketidaknyamanan tersebut dan mengevaluasi apakah hubungan dapat diperbaiki sehingga ketenangan batin dapat kembali dirasakan.

  1. Adanya Konflik yang Berulang

Pertengkaran yang terjadi terus-menerus dapat melelahkan secara emosional dan berdampak negatif pada kesehatan mental serta kepercayaan diri. Jika konflik tidak kunjung menemukan solusi dan Anda berdua terus berselisih, jeda sementara dapat membantu mengurangi ketegangan. 

Bronstein menambahkan bahwa hal ini memungkinkan kedua belah pihak mendapatkan perspektif baru dan memikirkan langkah yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah yang mendasarinya.

BRIDES | PREVENTION

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |