TEMPO.CO, JAKARTA - Bridesmaid merujuk pada istilah yang menyatakan para pengiring pengantin perempuan dalam upacara pernikahan. Perannya tidak hanya sebatas mendampingi, tetapi juga memastikan kondisi mental mempelai perempuan, membantu persiapan pernikahan, teman bercerita saat acara berlangsung, hingga mempersiapkan bridal shower.
Karena peran dan tugas bridesmaid yang sangat krusial dan beragam, pengantin umumnya juga memperlakukan pendampingnya itu dengan baik, termasuk menyediakan gaun yang senada dengan tema pesta pernikahan. Lantas, seperti apa model baju bridesmaid yang kekinian?
Asal-usul Baju Bridesmaid
Melansir e-Proceeding of Art & Design (2021), istilah bridesmaid berawal dari pernikahan Yakub dan kedua istrinya, yaitu Lea dan Rahel. Berdasarkan kisah dalam Alkitab, pada saat itu mereka datang dengan pembantu mereka sendiri.
Kemudian, sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Kejadian (29:1-30), pada zaman Romawi Kuno maupun Feodal Cina, pengantin dan seluruh pendampingnya diharuskan mengenakan gaun yang sama persis dan wajib menutupi wajah mereka. Hal tersebut bertujuan sebagai umpan untuk mengusir roh atau orang jahat yang berusaha mengganggu mempelai.
Lalu, menurut pakar sejarah dari University of Brighton, Lou Taylor, memasuki era pemerintahan Ratu Victoria (1837-1901), semua pelayan harus mengenakan gaun putih model bahu terbuka (off-shoulder) lengkap dengan bunga-bunga putih yang diselipkan di belakang telinga kanan. Hal tersebut diyakini menjadi alasan yang mendasari keberadaan baju bridesmaid di acara pernikahan.
Cara Membuat Baju Bridesmaid
Mengingat pentingnya keberadaan bridesmaid dalam acara pernikahan modern, para pengantin umumnya tidak segan menyiapkan gaun pesta yang menarik untuk para pengiringnya itu. Berbagai model baju bridesmaid pun kini semakin bervariasi, tanpa harus merebut perhatian yang seharusnya tertuju pada pengantin perempuan.
Untuk membuat baju bridesmaid, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Melansir situs Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), berikut cara membuat baju bridesmaid menurut pemimpin lembaga kursus dan pelatihan (LKP) Yani Bordir di Ponorogo, Jawa Timur, bernama Supiani:
1. Menentukan Desain
Dalam membuat gaun bridesmaid, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan desain. Model desain yang kini sedang diminati adalah model bawah payung dan ditambah dengan variasi selendang, payet, atau manik-manik untuk pemanis.
2. Pilih Bahan yang Tepat
Setelah itu, pilih bahan kain, biasanya menggunakan kain satin agar terlihat anggun dan elegan. Untuk membuat satu baju bridesmaid, diperlukan sekitar 2-3 meter kain.
3. Ambil Ukuran yang Sesuai
Pengukuran adalah kunci penting dalam menghasilkan busana yang nyaman, yang terdiri dari lingkar dada, pinggul, pinggang, panjang gaun, hingga panjang lengan. Apabila bridesmaid tidak menginginkan pakaian yang terlalu ketat, maka dapat melonggarkan dengan menambah 1-2 cm dari hasil pengukuran.
4. Menggambar Pola
Bagi pemula, membuat pola dimulai dari yang kecil terlebih dahulu. Kemudian, pindahkan pola tersebut menggunakan kertas pola atau kain bekas sebelum memotong kain utama.
5. Pemotongan Kain
Berikutnya, potong kain dengan hati-hati mengikuti pola yang telah dibuat. Lalu, mulai menjahit bagian per bagian dengan teliti, agar hasilnya rapi.
6. Tambahkan Detail
Untuk menghasilkan baju bridesmaid yang semakin menarik, tambahkan detail, seperti pita, renda, atau payet. Detail-detail tersebut akan memberikan sentuhan elegan dan berkelas.
7. Coba Baju Bridesmaid
Kemudian, mintalah bridesmaid untuk mencoba baju yang telah selesai dibuat. Pastikan pakaian tersebut sudah pas dan nyaman, serta lakukan perubahan sesuai dengan permintaan.
Rekomendasi Model Baju Bridesmaid
Berikut beberapa rekomendasi model baju bridesmaid kekinian yang bisa menjadi inspirasi:
1. Model Baju Bridesmaid Off-Shoulder
Model off-shoulder menjadi salah satu favorit bridesmaid, karena memberikan kesan anggun tanpa terlihat terlalu formal. Potongannya yang terbuka di bagian bahu cocok untuk tema pernikahan di luar ruangan maupun di dalam ruangan. Biasanya dipadukan dengan bahan satin atau chiffon.
2. Model Baju Bridesmaid High Slit Sophistication
Gaun bridesmaid dengan belahan tinggi yang terletak di bagian depan atau samping gaun akan memudahkan mobilitas. Model pakaian tersebut sering ditemukan dengan bahan flowy, seperti tulle atau silk.
3. Model Baju Bridesmaid Earthy Tones Simplicity
Warna-warna earthy, seperti sage green, terracotta, atau dusty blue bisa menjadi pilihan utama untuk bridesmaid. Dipadukan dengan model dress minimalis tanpa banyak detail, warna-warna earthy membuat tampilan para pengiring pengantin tampak stylish.
4. Model Baju Bridesmaid Wrap Dress Versatility
Gaun bridesmaid model wrap dress yang dilengkapi pita atau ikat di bagian pinggang akan memberikan aksen cantik sekaligus menonjolkan siluet tubuh. Wrap dress sering dibuat dengan bahan satin atau crepe untuk menimbulkan kesan berkilau.
5. Model Baju Bridesmaid Sheer Sleeves Charm
Model baju bridesmaid dengan lengan sheer menjadi tren baru yang menambahkan sentuhan romantis. Lengannya yang berbahan transparan, seperti organza atau tulle sering dihiasi dengan bordir atau payet.