BMKG Bandung, Edukasi Soal Mitigasi Sesar Lembang ke Sekolah

2 hours ago 7

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Untuk menumbuhkan kesadaran sejak dini terhadap pentingnya kesiapsiagaan bencana, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung, menggelar program “BMKG Goes To School”di Darul Hikam Integrated School Primary Katamso. (BMKG) Bandung, belum lama ini.

Program ini menjadi ajang pembelajaran menarik bagi para siswa untuk memahami berbagai fenomena alam yang terjadi di sekitar mereka. Khususnya, mengenai potensi gempa bumi dan langkah-langkah mitigasinya. Kegiatan yang berlangsung di lingkungan sekolah ini diikuti dengan antusias oleh siswa-siswi tingkat SD.

Dalam sesi pembelajaran, tim BMKG menjelaskan tentang Sesar Lembang, salah satu sesar aktif yang membentang di wilayah utara Bandung, melintasi daerah Lembang hingga ke timur Bandung. Sesar ini merupakan potensi sumber gempa bumi yang perlu diwaspadai karena berada cukup dekat dengan kawasan padat penduduk.

Melalui paparan tersebut, para siswa diajak untuk memahami bahwa gempa bumi bukan lah peristiwa yang bisa diprediksi kapan terjadi, tetapi dampaknya dapat dikurangi jika masyarakat memiliki pengetahuan dan kesiapan yang baik. BMKG menekankan pentingnya edukasi mitigasi bencana sebagai langkah awal membangun budaya sadar risiko, tidak hanya di kalangan dewasa, tetapi juga sejak usia sekolah dasar.

“Edukasi seperti ini sangat penting untuk anak-anak, agar mereka tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi gempa. Anak-anak adalah agen perubahan — jika mereka tahu dan paham, maka mereka bisa menjadi contoh bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya,” ujar salah satu perwakilan tim BMKG Bandung.

Mereka menyambut tim BMKG Bandung yang hadir sebagai guest teacher dengan semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi. Melalui penyampaian materi yang interaktif, disertai dengan tayangan visual dan simulasi sederhana, para siswa belajar secara langsung tentang bagaimana alam bekerja, apa itu gempa bumi, serta bagaimana cara melindungi diri ketika bencana terjadi.

Selain penjelasan ilmiah, kegiatan ini juga diisi dengan berbagai simulasi sederhana tentang langkah-langkah penyelamatan diri saat gempa, seperti “Drop, Cover, and Hold On”.

Anak-anak diajak untuk mempraktikkan bagaimana berlindung di bawah meja, menjauh dari kaca, serta tetap tenang dan saling membantu. Pendekatan edukatif yang menyenangkan ini membuat para siswa lebih mudah memahami dan mengingat materi yang disampaikan.

Para siswa terlihat antusias bertanya dan berbagi pengalaman tentang apa yang mereka ketahui seputar bencana alam. Guru-guru pun ikut terlibat aktif dalam mendampingi, memastikan setiap siswa dapat mengikuti simulasi dengan baik.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |