CekFakta #295 Di Balik Layar Cek Fakta: Bukan Sensor, Tapi Jembatan Menuju Kebenaran

8 hours ago 7

Newsletter Cek Fakta Tempo #295 (CMS)

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setiap hari, sekitar 402,74 juta terabyte data membanjiri internet. Cek fakta bisa menjadi tameng yang melindungi kita dari hoaks yang membanjir. Jurnalisme Cek Fakta Tempo hadir sejak 2018 untuk memverifikasi mana informasi yang sesuai fakta, mana yang palsu. Ini upaya untuk membantu publik mendapatkan informasi sesuai fakta.

Pernyataan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg pekan lalu, sempat membuat kami terhenyak. Ia menyebut pemeriksa fakta “terlalu bias secara politik” dan “menghancurkan kepercayaan”. Mari jelajahi seperti apa dapur di balik tim Cek Fakta Tempo, menyelami perjalanan menyaring hoaks menjadi informasi terpercaya.

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Di Balik Layar Cek Fakta: Bukan Sensor, Tapi Jembatan Menuju Kebenaran

Apa jadinya jika kita hidup di dunia tanpa fakta? Ketika informasi yang beredar rentan tercemar kebohongan, dan kebenaran terbenam dalam pusaran misinformasi? Sebagai warga di negara yang demokratis, fakta adalah landasan untuk membuat keputusan dalam banyak aspek kehidupan kita. Tanpa fakta, risiko yang dihadapi sangat besar: masyarakat mudah terpecah oleh hoaks, kebijakan keliru diambil berdasarkan asumsi yang salah, hingga hilangnya kepercayaan terhadap institusi.

Dalam konteks inilah pemeriksa fakta memainkan peran vital. Mereka menjadi garda terdepan dalam memastikan bahwa informasi yang sampai ke publik teruji kebenarannya. Dengan memverifikasi klaim secara independen dan transparan, pemeriksa fakta mendukung terciptanya ekosistem informasi yang berkualitas—di mana warga dapat mengakses kebenaran dan mengambil langkah yang tepat berdasarkan realitas, bukan ilusi.

Prinsip utama pengecekan fakta menurut Code of Principles International Fact-Checking Network meliputi non-partisan dan keadilan, transparansi sumber, metodologi, serta pendanaan, dan komitmen terhadap koreksi. Pemeriksa fakta harus bekerja secara independen, adil, dan tanpa bias, dengan mengungkapkan sumber informasi secara jelas agar dapat diverifikasi publik. Metode pengecekan fakta harus transparan, didukung oleh pendanaan yang terbuka, dan bebas dari konflik kepentingan. Selain itu, ada kewajiban untuk segera memperbaiki kesalahan secara transparan guna menjaga kepercayaan masyarakat terhadap proses verifikasi.

Sebagai salah satu anggota IFCN, tim Cek Fakta Tempo bekerja dengan mengadopsi prinsip-prinsip itu dan menuangkannya ke dalam Metodologi Cek Fakta Tempo. Kami memverifikasi klaim yang dipilih berdasarkan pertimbangan atas 4 hal. 

Pertama, apakah topiknya penting untuk publik? Kedua, apakah laporan itu diklaim sebagai fakta? Lalu, apakah klaim itu menjadi bahan diskusi atau pembicaraan yang luas (viral)? Terakhir, apakah sumber laporan ini sudah pernah diverifikasi? 

Selain memantau setiap hari informasi yang yang tersebar di pelbagai media sosial, kami juga menerima permintaan debunk dari pembaca Tempo. Setiap bulan kami menerima puluhan permintaan verifikasi informasi dari pembaca baik lewat chatbot, Telegram, dan email. Misalnya hoaks tautan untuk bergabung ke suatu grup dan mendapatkan Bantuan Sosial sebesar Rp500 ribu ini. Setelah menelusuri benar tidaknya informasi itu, kami menyampaikan hasil cek fakta tersebut kepada publik. 

Durasi proses cek fakta bisa cepat dalam hitungan jam, tapi bisa berhari-hari. Bergantung sulit tidaknya konten yang harus dicek. Kami harus menelusuri apakah sebuah foto, video, atau lokasi sebuah peristiwa benar sesuai konteks dengan menggunakan pelbagai alat-alat digital. Kadang pula kami harus mewawancarai banyak pihak untuk memastikan akurasi informasi. 

Pada artikel video amatir dengan klaim kotak suara dibawa kabur, setidaknya kami butuh waktu sepekan hingga mendapat konfirmasi karena akses informasi yang menantang seperti di Papua. Sering kali juga kami harus meminta bantuan pemeriksa fakta di luar negeri seperti di Timur Tengah saat kami harus memeriksa banyak konten keliru soal genosida Israel di Gaza. 

Begitu pula saat memverifikasi konten hasil rekayasa dengan teknologi kecerdasan, seperti saat beredarnya rekaman suara diduga Jokowi yang meminta Luthfi mundur jika memenangkan Pilgub Jawa Tengah, agar putranya Kaesang Pangarep mengisi jabatan yang ditinggalkan Luthfi. Tim Cek Fakta Tempo tidak hanya menyuguhkan hasil alat deteksi AI, tapi juga menemukan dan membandingkan suara Jokowi yang asli. Tak lupa membongkar foto-foto yang menjadi pendamping narasi hoaksnya.

Era kecerdasan buatan  memang cukup menantang bagi pemeriksa fakta, karena jumlah misinformasi makin melimpah, makin sulit, dan mudah menipu banyak warga, seperti deepfake soal bantuan, kaya-raya mendadak melalui judi online, promosi obat abal-abal, hingga bagi-bagi uang oleh pejabat.

Sesuai dengan metodologi cek fakta Tempo, kami juga tidak memeriksa fakta pernyataan opini atau pendapat seseorang. Maka, cek fakta bukanlah upaya untuk membungkam suara-suara berbeda, melainkan upaya untuk memastikan bahwa perdebatan publik berlangsung berdasarkan fakta. 

Seluruh metode dan sumber yang digunakan Cek Fakta Tempo terbuka dan bisa dicek langsung oleh pembaca. Sehingga pembaca yang menemukan kekeliruan dari sumber-sumber yang digunakan, dapat mengajukan sanggahan melalui form ini maupun email ke [email protected]

Jika benar ada kesalahan dalam sumber atau metode, maka kami wajib melakukan koreksi. Ketentuan tersebut juga tunduk pada Kode Etik Jurnalistik dan pedoman pemberitaan media siber yang dirumuskan Dewan Pers. 

Jurnalisme cek fakta memang bukan satu-satunya jalan memerangi misinformasi. Inisiatif ini perlu dibarengi dengan literasi pada warga, regulasi dari pemerintah, dan juga tak kalah penting adalah tanggung jawab perusahaan media sosial untuk melindungi penggunanya dari konten yang tidak akurat.

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki beragam isu, namun didominasi isu kesehatan terkait kebakaran di Los Angeles. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi Tipline kami.

Ikuti kami di media sosial:

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |