TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Mochammad Afifuddin menegaskan bahwa pelaksanaan debat pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024 secara persentase lebih banyak yang kondusif daripada ricuh. Hal itu disampaikannya merespons pertanyaan awak media terkait banyak debat KPU yang diwarnai kericuhan.
“Secara persentase lebih banyak yang kondusif ketimbang yang katakanlah ada dalam tanda kutip kericuhan atau hal-hal yang tidak diinginkan salah satu paslon ini,” kata Afifuddin saat ditemui awak media di kawasan Batu, Malang, Jawa Timur, Sabtu, 9 November 2024.
Memang, kendati secara persentase menurut KPU lebih banyak debat Pilkada yang kondusif, namun berdasarkan penelusuran Tempo jumlah kejadian ricuh dalam debat Pilkada 2024 juga tak bisa dibilang sedikit. Paling tidak sedikitnya ada 15 debat Pilkada yang diwarnai keributan.
Teranyar misalnya, debat Pilkada Sumatra Utara atau Sumut dan debat Pilkada Sulawesi Selatan atau Sulsel, kedua debat pemilihan gubernur alias Pilgub ini sampai memicu aksi dugaan kekerasan hingga bentrok antar pendukung paslon.
Tempo telah merangkum sederet debat Pilkada diwarnai kericuhan:
1. Debat kedua Pilkada Sumut
Debat mestinya jadi ajang adu gagasan. Namun, dalam debat kedua Pilkada Sumut, yang terjadi adalah kedua pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Bobby Nasution-Surya dan nomor urut 2 Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala justru saling sindir dan ungkit kesalahan.
Debat yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut pada Rabu malam, 6 November 2024 kian tak kondusif lantaran para kubu pendukung paslon juga saling sindir lewat yel-yel. Kericuhan pun terjadi saat jeda debat hingga berlanjut di luar arena debat.
Dugaan aksi kekerasan sempat terjadi saat kandidat dan pendukung membubarkan diri dari lokasi. Juru Bicara Edy-Hasan, Sutrisno Pangaribuan, mengatakan wajah Edy dilempar botol air mineral oleh pendukung Bobby-Surya.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Bobby-Surya, Hinca Pandjaitan, mengatakan mobil Bobby juga terkena lemparan batu. Namun, pihaknya tidak mengetahui siapa atau pihak mana yang melakukannya.
“Tidak ada masalah, hanya mobilnya Pak Bobby terkena lemparan,” ujarnya kata Hinca, Kamis, 7 November 2024.
2. Debat perdana dan kedua Pilkada Sulsel
Debat perdana Pilkada Sulsel yang digelar di Hotel Four Poin by Sheraton, Makassar pada Senin malam, 28 Oktober 2024 juga diwarnai kericuhan. Peristiwa bermula saat pasangan nomor urut 1, Mohammad Ramdhan Pomanto-Ashar Arsyad, tiba di lokasi debat.
Massa pendukung paslon nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi, yang sedari awal memadati halaman hotel tersebut menyoraki kedatangan mereka. Hal ini memicu ketegangan antarpendukung hingga sempat terjadi adu mulut hingga nyaris adu fisik.
Ketegangan kembali terjadi saat pendukung paslon 1 berusaha masuk ke dalam hotel arena debat saat mengantar jagoannya. Namun, dihalau petugas pengamanan karena tidak memiliki ID khusus. Massa pendukung paslon 1 pun protes.
Mereka tetap minta diikutkan masu ke dalam ruangan. Adu mulut dan saling teriak membuat suasana kembali tegang. Aparat kepolisian berusaha meredam ketegangan itu meski sempat terjadi insiden saling dorong dan adu fisik.
Kericuhan kembali terjadi seiring debat kedua yang diselenggarakan Ahad, 10 November 2024. Kedua kubu pendukung terlibat saling lempar batu di depan lokasi kegiatan digelarnya debat publik kedua, Jalan AP Pettarani Makassar.
Sebenarnya kedua massa pendukung paslon telah dipisahkan dari pihak kepolisian. Namun, tiba-tiba terjadi lemparan batu yang tidak diketahui asal mulanya. Sehingga terjadi bentrokan di sekitar lokasi debat.
“Jadi tadi ada kesalahpahaman antara kedua pendukung, kebetulan dijalan padat jadi terjadi kesalahpahaman. Kemudian memanas jadi terjadi antarkelompok,” kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib, kepada awak media di lokasi.
3. Debat Pilkada Pekalongan
Debat Pilkada Pekalongan yang digelar di Hotel Patra Jasa Semarang pada Sabtu malam, 9 November 2024 juga diwarnai ricuh dan bahkan terjadi pemukulan di luar ruang acara. Kericuhan itu berbuntut adanya pelaporan ke Polda Jawa Tengah.
Adapun kericuhan terjadi saat rombongan tim paslon 2, Riswadi-Mokhammad Amin, datang ke acara debat. Di jalan menuju lokasi yang semestinya steril, berkerumun massa pendukung paslon 1, Fadia Arafiq-Sukirman.
Awalnya mereka beradu yelyel. Kemudian, ketegangan terjadi lantaran kedua massa paslon saling dorong. Kejadian inilah yang membuat anak Amin yang merupakan seorang perempuan terkena pukulan.
Diwawancarai terpisah, tim pemenangan paslon Fadia-Sukirman, Asip Kholbihi, menyatakan gesekan yang terjadi tersebut dianggap wajar. Terkait pemukulan, ia mengelak adanya pemukulan. Kalau pun ada pihaknya akan bertindak tegas.
“Tadi saya lihat ada gesekan itu ya wajar, namanya kerumunan orang. Yang penting hati kita, kepala kita, dingin. Saya lihat ini yang dituduh melakukan pemukulan ternyata tidak (melakukan),” jelasnya kepada awak media usai mengikuti debat paslon pilkada Kabupaten Pekalongan.
4. Debat Pilkada Tapanuli Tengah (Tapteng)
Debat Pilkada Tapanuli Tengah (Tapteng) yang digelar di Hotel Pia Pandan, Sabtu malam juga sempat ricuh. Pria diduga pengawal pribadi (walpri) calon Bupati Tapteng nomor urut 2 Masinton Pasaribu bahkan disebut sempat mengeluarkan pistol saat kericuhan tersebut.
Berdasarkan video beredar, terlihat ada keributan di barisan pendukung. Saat itu, dua paslon buoatDan wakilnya sudah berada di atas podium. Dalam video itu terlihat ada seorang pria berbaju hitam yang berdiri di depan panggung.
Pria itu terlihat memegang sesuatu benda di dekat pinggangnya sambil melihat ke arah pendukung yang tengah ribut. Tak lama, seorang personel polisi mendekati pria berbaju hitam yang diduga pengawal pribadi Masinton tersebut.
Calon Bupati Tapteng nomor urut 1 Khairul Kiyedi Pasaribu juga sempat mendatangi pria tersebut. Dikonfirmasi wartawan, Khairul membenarkan informasi kejadian itu. Dia mengatakan peristiwa itu terjadi saat debat telah dimulai.
“Itu sebelum debat berlangsung, tapi sudah selesai menyanyikan lagu Indonesia Raya, mulai saling sindir antara pendukung,” kata Khairul, Sabtu.
Khairul mengatakan keributan itu dipicu karena aksi saling sindir antara pendukung. Selain itu, kata Khairul, diduga ada pendukung paslon nomor urut 2 yang melempar botol air mineral ke barisan pendukungnya. Khairul menyebut kericuhan itu berlangsung 10-20 menit.
“Jadi, adalah yang melempar Aqua di situ ke pendukung kita, salah satu Ketua Partai Buruh yang melempar itu. Jadi, emosi lah, mulailah tinggi, dorong-dorongan. Biasalah, mungkin saling sindir antara kedua belah pihak, polisi ada saat itu untuk melerainya,” sebutnya.
5. Debat Pilkada Jakarta
Debat kedua Pilkada Jakarta yang digelar di kawasan Ancol pada Ahad malam, 27 Oktober 2024 diwarnai kericuhan buntut massa pendukung Pramono Anung-Rano Karno memprotes pendukung Ridwan Kamil-Suswono yang membawa alat peraga kampanye (APK) ke dalam ruang debat. Padahal, telah terdapat aturan yang melarang hal itu.
“Itu salah satu yang disayangkan, karena memang peraturan di debat yang disusun KPU memang tidak boleh membawa APK,” kata ketua tim sukses Pramono Anung-Rano Karno, Lies Hartono alias Cak Lontong.
6. Debat Pilkada Bojonegoro
Debat Pilkada Bojonegoro telah dua kali gagal lantaran pasangan nomor urut 1 Teguh Haryono-Farida Hidayati dan paslon nomor 2 Setyo Wahono-Nurul Azizah berbeda pandangan terhadap format debat di berita acara (BA) 312, yang sudah disepakati dan ditandatangani sebelumnya pada 24 September 2024.
Sesuai BA tersebut, debat pertama pada 19 Oktober 2024 berlangsung ricuh dan dihentikan KPU Bojonegoro. Kemudian debat publik kedua yang dijadwalkan 1 November 2024 gagal terlaksana karena belum ada kesepakatan dari kedua paslon.
Penyebab debat perdana dibubarkan lantaran paslon Teguh Haryono-Farida Hidayati dianggap berbuat ricuh dan menyalahi aturan debat. Farida yang mendapat kesempatan pertama untuk menyampaikan visi dan misinya, justru mengajak Teguh turut berdiri di sampingnya.
“Debat dilakukan oleh pasangan calon untuk itu kami karena satu kesatuan calon bupati dan calon wakil bupati adalah satu kesatuan maka saya akan memanggil pasangan saya,” kata Farida.
Aksi Teguh dan Farida ini kemudian disambut teriakan. Moderator sempat diinterupsi, namun Teguh tetap membacakan sambutannya. “Sesuai aturan yang berlaku ada hari ini, mohon izin bahwa debat hari ini adalah khusus untuk calon wakil bupati,” tandas moderator.
7. Debat Pilkada Lombok Tengah
Debat Pilkada Lombok Tengah diwarnai ricuh antara pendukung pasangan Calon Nomor Urut 2, Pathul Bahri-Nursiah dengan pendukung Pasangan Nomor Urut 3, Fuaddi-Leggewarman pada Rabu, 6 November 2024.
Keributan bermula ketika pendukung masing-masing paslon diberi kesempatan oleh moderator untuk memberikan apresiasi kepada setiap calon. Namun, salah satu pendukung nomor dua dan tiga saling dorong dan menimbulkan keributan.
Setelah itu, terjadi adu mulut antara keduanya. Beruntung aparat kemanan segera mengambil tindakan. Keributan tersebut mengakibatkan jeda yang cukup lama dan tensi pendukung cukup memanas.
8. Debat kedua Pilkada Blitar
Debat kedua Pilka Blitar yang diselenggarakan di Kampung Coklat, Senin malam, 4 November 2024 juga berlangsung ricuh. Keributan dipicu ketika pasangan calon nomor urut 02 yang diusung PKB bersama partai koalisi, Rini Syarifah-Abdul Ghoni (RINDU) tengah menyampaikan visi-misi mereka.
Pasangan RINDU mendapat kritik dari sejumlah pihak yang menuding mereka membawa catatan tambahan dalam debat. Kondisi ini memicu keributan di antara pendukung, yang kemudian berujung pada protes keras dari tim RINDU.
Kondisi kian memanas ketika sejumlah pendukung melakukan interupsi dengan berteriak, menyuarakan kekecewaan mereka terhadap KPU yang dianggap tidak adil.
9. Debat Pilkada Batang
Pelaksanaan debat Pilkada Batang yang digelar KPU Kabupaten Batang di Hotel Dewi Ratih diwarnai kericuhan, Jumat, 25 Oktober 2024. Ricuh bermula dari aksi saling sindir dan yel-yel yang kemudian merembet menjadi aksi dorong-dorongan.
Awalnya debat antara paslon Fauzi Fallas – Ahmad Ridwan dan Faiz Kurniawan – Suyono itu berlangsung lancar. Namun di penghujung acara, terjadi ketegangan diantara pendukung pasangan calon yang membuat suasana menjadi memanas.
Aksi saling sindir yang semula hanya berupa kata-kata, akhirnya merembet menjadi ketegangan fisik dan membuat suasana semakin riuh. Aparat keamanan bergerak sigap dengan berupaya meredakan situasi sebelum terjadi bentrokan lebih jauh. Beberapa orang yang terlibat dalam kericuhan ini dipaksa keluar dari arena debat.
10. Debat Pilkada Batubara
Debat Pilkada Batubara yang diselenggarakan pada Selasa malam, 29 Oktober 2024 juga berakhir ricuh. Debat perdana di Hotel Grand Aston City Hall Medan itu awalnya berjalan lancar. Namun, kemudian terjadi ricuh di antara pendukung Paslon nomor urut 01 Darwis-Oky, dan Paslon nomor urut 03 Zahir-Aslam.
Situasi memanas saat masing-masing tim pendukung mulai saling bersitegang di dalam arena debat. Bahkan, ada yang terlibat kejar-kejaran hingga adu mulut. Aparat keamanan segera turun tangan, sembari memberikan imbauan tegas kepada kedua kubu untuk mengendalikan emosi.
Menariknya, metika situasi tampak semakin menegang, Paslon nomor urut 02, Baharuddin Siagian-Syafrizal, mengambil langkah berbeda. Tim pendukung mereka dengan tenang mulai melantunkan sholawat badar sebagai upaya meredakan ketegangan.
11. Debat perdana Pilkada Musi Rawas Utara (Muratara)
Debat perdana Pilkada Musi Rawas Utara (Muratara), Sumsel, pada Selasa malam, 29 Oktober 2024, sempat diwarnai ketegangan sebelum acara dimulai. Kericuhan terjadi di luar pintu masuk lokasi debat, diduga akibat kesalahpahaman antar pendukung ketiga paslon. Polisi sampai melepaskan tembakan peringatan.
Ketegangan yang melibatkan pendukung paslon nomor urut 1 Syarif Hidayat-Gusti Rohmani, paslon nomor urut 2 Devi Suhartoni-Junius Wahyudi, dan paslon nomor urut 3 Firsa Lakoni-Efriyansyah terjadi sekitar pukul 19.00 WIB di lobi utama Hotel Novotel.
Polisi yang bertugas segera turun tangan untuk mengamankan situasi dengan menembakkan peringatan ke udara guna membubarkan massa yang semakin memanas. Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto Wardani, membenarkan adanya insiden ini.
“Memang sempat terjadi kesalahpahaman, panas-panasan, tapi alhamdulillah bisa diredam oleh seluruh aparat yang bertugas,” ujarnya.
12. Debat Pilkada Situbondo
Debat kedua Pilkada Situbondo pada Jumat, 25 Oktober 2024 juga diwarnai kejadian ricuh. Pemicunya lantaran pertanyaan tentang komitmen antikorupsi dari pasangan calon nomor urut 1 Rio Wahyu Prayogo-Ulfiah ke paslon nomor urut 2 Karna Suswandi-Khoirani.
Rio bertanya kepada Karna yang menjanjikan pemerintahan bersih bagi Situbondo. Hal itu bertentangan dengan status hukum Karna sebagai tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.
Karna menilai pertanyaan yang dilontarkan Rio keluar dari konteks tema debat dan sempat meminta kejelasan kepada moderator. Setelah diberikan izin menjawab, Karna menyebut status tersangkanya masih dalam tahap praduga tak bersalah dan menyatakan dirinya sedang mengajukan praperadilan untuk membatalkan status itu.
Seusai Karna menyampaikan jawabannya, Rio diberikan kesempatan menanggapi. Namun, tensi meningkat saat beberapa pendukung Karna-Khoirani yang berada di studio mulai berteriak, mengganggu jalannya debat.
Situasi yang tak terkendali membuat kru JTV dan penyelenggara pilkada turun tangan. Mereka memutuskan langsung mengalihkan segmen kelima atau sesi penutup lantaran kondisi yang makin tak kondusif.
13. Debat Pilkada Cimahi
Debat pertama Pilkada Cimahi yang diselenggarakan di Auditorium Universitas Jendral Ahmad Yani (Unjani) pada Ahad , 27 Oktober 2024 diwarnai aksi protes yang dilakukan oleh pasangan calon nomor urut 1 Dikdik-Bagja. Dikdik meminta pendukung yang hadir menggunakan atribut kampanye untuk keluar. Pasalnya, debat publik tersebut dilaksanakan di lembaga pendidikan.
Buntutnya, sejumlah pendukung pasangan calon 1 ingin merangsek masuk ke podium debat dan intrupsi, karena menilai KPU Cimahi gagal melaksanakan aturan kampanye. Pasalnya, pendukung pasangan calon lain, nomor utut 2 dan 3 menggunakan atribut kampanye di lingkungan pendidikan atau Kampus Unjani.
14. Debat Pilkada Purbalingga
Debat Pilkada Purbalingga yang digelar Sabtu, 2 November 2024 malam juga berlangsung panas. Bahkan terjadi adu fisik antara pendukung dua paslon nomor urut 1 Dyah Hayuning Pratiwi-Mahendra dan paslon nomor urut 2, Fahmi Muhammad Hanif-Dimas Prasetyahani (Fahmi-Dimas) di ruang debat, membuat panitia menghentikan sementara debat.
Debat yang berlangsung di Hotel Grand Braling, Purbalingga itu telah terasa suasana panas sejak segmen pertama, di mana masing-masing pasangan calon peserta Pilkada Purbalingga menyampaikan visi dan misi. Sekitar 400 pendukung dari masing-masing paslon riuh saat jagoan mereka menyampaikan visi dan misi.
Memasuki segmen berikutnya, saat paslon menjawab pertanyaan dari panelis, pendukung mulai bersemangat. Mereka bersorak maupun menyoraki seusai masing-masing kandidat dukung memberi jawaban. Hingga akhirnya, di menit ke-130, terjadi ketegangan dan kontak fisik antara massa pendukung.
15. Debat kedua Pilkada Bone Bolango
Debat kedua Pilkada Bone Bolango yang selenggarakan pada Jumat malam, 8 November 2024 nyaris ricuh. Ketegangan dipicu ketersinggungan antara pendukung pasangan nomor urut 3 Ismet Mile-Risman Tolingguhu dan pasangan nomor urut 4 Ishak Ntoma-Usman Hulopi
“Iya, memang benar jadi terkait insiden sempat terjadi tadi memang ada beberapa hal yang menjadi pemicu (kericuhan),” ujar Ketua KPU Bone Bolango Sutenty Lamuhu kepada wartawan.
Debat kedua Pilkada Bone Bolango ini berlangsung di Grand Sumberia Ballroom Gorontalo. Saat itu, pendukung paslon 3 dan paslon 4 saling meneriakkan yel-yel. “Iya, jadi ada semacam ketersinggungan yang terjadi ada kata-kata (yel-yel) yang dilontarkan oleh pendukung dari pasangan calon yang lain kemudian itu membuat ketersinggungan,” kata Sutenty Lamuhu.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | MEI LEANDHA