WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Harga beras SPHP 5 Kg tahun 2025 resmi ditetapkan pemerintah dan kini jadi sorotan masyarakat. Program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) merupakan langkah pemerintah bersama Perum Bulog untuk menjaga harga beras tetap stabil dan terjangkau.
Beras SPHP didistribusikan ke berbagai daerah dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) berbeda sesuai zona wilayah. Namun, harga di pasaran bisa sedikit lebih tinggi karena biaya distribusi dan logistik.
Harga Resmi Beras SPHP 5 Kg Tahun 2025
Berdasarkan ketentuan resmi, berikut daftar harga beras SPHP per wilayah:
✓ Jawa, Sulawesi, Bali, NTB, Lampung, Sumatera Selatan
Rp62.500 per kemasan 5 Kg (Rp12.500/kg)
✓ Sumatera (kecuali Lampung & Sumsel), Kalimantan, NTT
Rp65.500 per kemasan 5 Kg (Rp13.100/kg)
✓ Maluku & Papua
Rp67.500 per kemasan 5 Kg (Rp13.500/kg)
👉 Dengan harga tersebut, masyarakat di seluruh Indonesia bisa tetap memperoleh beras berkualitas tanpa khawatir lonjakan harga.
Meski pemerintah menetapkan HET, harga aktual di pasar tradisional atau kios pangan seringkali bervariasi. Faktor seperti lokasi distribusi, ongkos transportasi, dan ketersediaan stok bisa memengaruhi harga jual.
Syarat Membeli Beras SPHP 5 Kg
Agar distribusi beras murah ini tepat sasaran, pembelian dibatasi dengan aturan berikut:
✓ Wajib menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga
✓ Maksimal 2 kemasan 5 Kg per orang dalam satu kali pembelian
✓ Dilarang menjual kembali atau menimbun beras SPHP
✓ Pelanggaran bisa dikenakan sanksi denda hingga Rp200 juta atau pidana penjara
Cara Membeli Beras SPHP 5 Kg
Masyarakat bisa membeli beras SPHP dengan mudah melalui jalur distribusi resmi:
✓ Pasar tradisional mitra Perum Bulog
✓ Koperasi desa/kelurahan yang ikut program Gerakan Pangan Murah (GPM)
✓ Kios pangan binaan pemerintah di desa dan kota
✓ Distribusi pemerintah daerah untuk masyarakat terdampak kenaikan harga pangan
Program beras SPHP tahun 2025 menjadi solusi nyata pemerintah untuk menjaga harga pangan tetap terkendali, sekaligus meringankan beban masyarakat di tengah fluktuasi ekonomi. Aris Arianto
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.