Dampak Buruk Tidur Mendengkur ke Pasangan, Bisa Mengganggu Kualitas Tidur

4 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Tidur merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap individu untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Namun, bagi pasangan yang harus berbagi tempat tidur dengan seseorang yang mendengkur, tidur bisa menjadi tantangan tersendiri.

Mendengkur bukan hanya sekadar gangguan suara saat tidur, tetapi juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi pasangan, baik secara fisik maupun emosional. Berikut adalah beberapa dampak buruk dari tidur dengan pasangan yang mendengkur.

1. Gangguan Kualitas Tidur Pasangan
Dilansir dari CNA, salah satu dampak utama dari mendengkur adalah terganggunya kualitas tidur pasangan. Suara dengkuran yang terus-menerus dapat menyebabkan kesulitan untuk tidur nyenyak, sering terbangun di tengah malam, dan kurangnya durasi tidur yang optimal. Kurangnya tidur berkualitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti mudah lelah, kurang konsentrasi, dan gangguan suasana hati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

2. Stres dan Ketegangan Emosional
Kurangnya kualitas tidur akibat suara dengkuran dapat berujung pada meningkatnya tingkat stres dan gangguan emosional. Pasangan yang kurang tidur cenderung lebih mudah tersinggung, mengalami perubahan suasana hati, dan kesulitan mengendalikan emosi. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat meningkatkan ketegangan dalam hubungan, yang jika tidak ditangani dengan baik, bisa berujung pada konflik dalam rumah tangga.

3. Menurunkan Kesehatan Pasangan
Gangguan tidur yang terus-menerus dapat berdampak negatif terhadap kesehatan pasangan yang tidak mendengkur. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, gangguan jantung, dan diabetes. Selain itu, kurangnya istirahat yang cukup juga dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga pasangan lebih rentan terhadap berbagai penyakit.

4. Menurunnya Keharmonisan dalam Hubungan
Ketidakseimbangan dalam pola tidur dapat mengganggu kehidupan intim pasangan. Pasangan yang merasa terganggu dengan suara dengkuran mungkin memilih untuk tidur di ruangan terpisah, yang pada akhirnya dapat mengurangi kedekatan emosional dan fisik dalam hubungan. Hal ini dikenal sebagai "sleep divorce," di mana pasangan tidur di tempat berbeda demi mendapatkan tidur yang lebih nyenyak.

5. Potensi Masalah Kesehatan pada Pasangan yang Mendengkur
Selain berdampak pada pasangan yang tidak mendengkur, kondisi ini juga dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan pada si pengorok itu sendiri. Mendengkur bisa menjadi gejala dari sleep apnea, suatu kondisi serius yang menyebabkan gangguan pernapasan saat tidur. Jika tidak ditangani, sleep apnea dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes

Penyebab Tidur Mendengkur

Dilansir dari Mayo Clinic, tidur mendengkur terjadi akibat aliran udara yang terhambat saat bernapas, menyebabkan jaringan di tenggorokan bergetar dan menimbulkan suara khas. Salah satu penyebab utama adalah relaksasi berlebihan pada otot-otot tenggorokan selama tidur, yang mempersempit saluran napas. Selain itu, kelebihan berat badan sering kali dikaitkan dengan penumpukan lemak di sekitar leher, yang dapat memperburuk penyempitan jalan napas.

Struktur anatomi juga berperan dalam kebiasaan mendengkur. Misalnya, langit-langit lunak yang tebal atau uvula yang panjang dapat menghalangi aliran udara, sementara deviasi septum hidung atau pembengkakan amandel dapat mempersempit saluran pernapasan. Faktor lain yang mempengaruhi adalah kebiasaan seperti konsumsi alkohol sebelum tidur, yang melemaskan otot-otot tenggorokan, serta tidur dalam posisi telentang, yang membuat lidah lebih mudah jatuh ke belakang dan menghalangi jalan napas.

Dilansir dari American Medical Association, kondisi medis tertentu, seperti sleep apnea obstruktif, juga dapat menjadi penyebab utama tidur mendengkur. Gangguan ini ditandai dengan henti napas sejenak akibat tersumbatnya saluran napas, yang sering kali menyebabkan dengkuran keras dan tidur yang terganggu. Selain itu, alergi, sinusitis, atau flu yang menyebabkan hidung tersumbat juga dapat meningkatkan risiko seseorang mendengkur.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |