TEMPO.CO, Jakarta - Acep Jamhuri dan Gina Fadlia Swara didukung banyak parpol dan politisi di Karawang. Pasangan calon nomor urut 1 di Pilkada Karawang itu diusung 13 partai dan 3 mantan bupati Karawang. Meski banjir dukungan, Acep dan Gina kalah dari lawannya dalam hasil hitung cepat.
Pasangan calon bupati dan wakil bupati Karawang nomor urut dua, Aep Syaepuloh-Maslani unggul 54,67 persen dalam Pilkada Karawang 2024. Data tersebut berdasarkan hasil hitung cepat Lembaga Survei Indikator hingga Rabu, 27 November 2024, pukul 18.11 WIB.
"Terima kasih kepada masyarakat Karawang, terutama partai koalisi, relawan dan pendukung, kita sama-sama menonton hasil hitung cepat dari Indikator, alhamdulillah 54,67 persen," kata Aep, Karawang, Rabu, 27 November 2024 dikutip dari Antara.
Berdasarkan hasil hitung cepat Indikator hingga pukul 18.11 WIB, jumlah suara pasangan calon bupati dan wakil bupati Aep-Maslani mencapai 54,67 persen, sementara pasangan Acep Jamhuri-Gina Swara jumlahnya mencapai 45,33 persen. Capaian itu sesuai dengan jumlah data masuk sebesar 97,50 persen dengan 'margin of error' 1,94 persen.
Atas pencapain itu, Aep menyampaikan bahwa kemenangan itu bukan menjadi kemenangan pasangan Aep-Maslani. Namun menjadi kemenangan masyarakat Karawang yang telah memberikan amanah ini.
"Jadi tentunya ini bukan kemenangan Aep-Maslani, tapi ini kemenangan masyarakat Karawang. Sebab, ini amanah yang diberikan kepada saya dengan pak haji Maslani," katanya.
Sementara itu, berdasarkan quick count metode sampling acak, pasangan ini unggul dengan suara sebesar 55,21 persen dari 100 persen suara yang masuk. Data diperoleh langsung dari tempat pemungutan suara (TPS) melalui saksi-saksi PKS yang ditempatkan sesuai dengan perhitungan statistik.
Dengan hasil ini, PKS menyampaikan terima kasih kepada seluruh kader, simpatisan, dan masyarakat Karawang atas dukungan yang diberikan untuk pasangan Aep-Maslani. PKS juga menegaskan komitmennya untuk terus mengawal proses rekapitulasi hingga selesai di tingkat KPU demi memastikan tidak ada perubahan signifikan pada hasil suara.
Di sisi lain, Ketua Tim Pemenangan Aep-Maslani, Dian Fahrud Jaman mengatakan, kemenangan ini merupakan awal sampai nanti adanya pengumuman resmi dari KPU Karawang. "Kemenangan ini jadi awal supaya kami mengawal dari TPS ke kecamatan, agar jaga proses rekapitulasi dari TPS hingga kecamatan. Sehingga proses rekapitulasi ini sama-sama kita kawal dan sampai tingkat Karawang, hingga KPU secara resmi mengumumkannya," kata dia.
Seperti diketahui, Pilkada Karawang 2024 diikuti dua pasangan. Adapun paslon nomor urut 1 Acep Jamhuri-Gina Fadlia Swara, sedangkan nomor urut 2 adalah Aep Syaepuloh-Maslani.
Acep Jamhuri adalah mantan Sekda Karawang, sedangkan Gina adalah putri mantan bupati Karawang Ade Swara. Lawan mereka adalah Aep Syaepuloh dan Maslani yang diketahui belum lama berkecimpung di dunia politik.
Kedua pasangan itu ditetapkan sebagai calon bupati dan wakil bupati Karawang melalui Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum atau KPU Karawang Nomor 1625 Tahun 2024.
Pasangan Aep Syaepuloh-Maslani diusung Partai NasDem, PKS, PKB, PDI dan Partai Perindo. Sedangkan Acep Jamhuri- Gina Fadlia Swara diusung 13 partai dan 3 mantan bupati Karawang. Partai-partai pengusung mereka adalah Gerindra, Demokrat, Golkar, PPP, Hanura, PSI, PAN, Partai Garuda, PKN, Partai Buruh, Partai Umat, PBB, dan Partai Gelora. Adapun mantan Bupati Karawang yang mengusung mereka adalah Dadang S Muchtar, Ade Swara, dan Cellica Nurrachadiana.
Selain itu, Pilkada Karawang tidak diikuti calon perseorangan. Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Karawang, Putra M. Wifdi Kamal Rabu, 15 Mei 2024 mengatakan tidak ada bakal calon bupati dari jalur independen yang datang ke KPU Karawang hingga batas waktu yang telah ditentukan.
Menurut dia, untuk maju dari jalur perseorangan, seorang Bakal calon harus menyerahkan KTP dan surat pernyataan dukungan bermaterai minimal 6,5 persen dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) yang mencapai 1.779.207 orang. Artinya, kata dia, harus ada pernyataan dukungan yang disertai materai sebanyak 115.649 orang.
KHUMAR MAHENDRA | ANTARA
Pilihan Editor: Rezim PKS Tumbang di Depok, Begini Analisis Pengamat