
SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Program Studi (Prodi) S-3 Teknik Industri Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo meluluskan doktor baru, Dr Roni Zakaria Raung ST MT. Dr Roni dinyatakan lulus setelah mempertahankan disertasinya dalam ujian tertutup, Kamis (31/7/2025) lalu.
Mengambil judul “Pengembangan Model Kebijakan Subsidi pada Pasar Sepeda Motor Listrik di Indonesia Menggunakan Simulasi System Dynamics”, disertasi dosen Prodi S-1 Teknik Industri FT UNS tersebut mengusulkan pendekatan baru dalam memetakan dan memproyeksikan pasar sepeda motor listrik di Indonesia. Menurutnya, kajian tersebut tidak hanya mengevaluasi efektivitas kebijakan pemerintah, tetapi juga menyusun 72 skenario strategi subsidi dan insentif sesuai karakteristik pasar domestik.
“Dengan kebijakan yang ada saat ini, target adopsi motor listrik nasional pada 2030 hanya akan tercapai 15,9 persen. Ini menjadi alarm bahwa intervensi pemerintah perlu diarahkan ulang secara cermat dan berbasis data,” ujar Dr Roni, Rabu (13/8/2025).
Penelitian ini mengadaptasi Powertrain Technology Transition Market Agent Model (PTTMAM) yang biasa digunakan untuk memproyeksikan pasar kendaraan listrik roda empat. Model tersebut dimodifikasi agar sesuai dengan karakter sepeda motor listrik yang lebih dominan digunakan masyarakat Indonesia. Empat aktor pasar dianalisis, yakni pengguna, produsen, penyedia infrastruktur, dan pemerintah.
Integrasi variabel perilaku seperti willingness to consider (WTC), total cost of ownership (TCO), gaya hidup, dan kesadaran lingkungan menjadi kekuatan model ini. Ia menilai pendekatan WTC lebih sesuai untuk menganalisis adopsi teknologi baru dibandingkan variabel tradisional seperti purchase intention. Model divalidasi dengan data historis 2013–2023, analisis sensitivitas, dan uji skenario ekstrem.
“Model ini bukan hanya akademis, tetapi juga aplikatif. Ia menjadi alat bantu pengambilan keputusan bagi pemerintah sekaligus peta jalan (roadmap) strategi bagi produsen dan pemangku kepentingan dalam membangun ekosistem kendaraan listrik nasional,” jelasnya.
Sementara itu, dari 72 skenario, penelitian ini menguji lima jenis kebijakan, yaitu subsidi harga pembelian dan infrastruktur, insentif diskon tarif listrik charging, penalti emisi karbon, serta skema pencabutan dan pemberian subsidi BBM. Hasilnya, tiga kombinasi kebijakan terbaik berhasil diidentifikasi untuk mempercepat pencapaian target 13 juta motor listrik.
Alternatif pertama adalah subsidi pembelian 12 juta, insentif tarif listrik 30 persen, pencabutan subsidi BBM, dan penalti Rp 1.000 per kilogram CO2. Alternatif kedua adalah subsidi pembelian 10,5 juta dengan komponen insentif dan penalti yang sama. Alternatif ketiga adalah subsidi pembelian 7 juta, insentif tarif listrik 30 persen, pencabutan subsidi BBM, serta penalti emisi karbon Rp 1.000 per kilogram CO2.
Skenario ketiga diproyeksikan paling hemat biaya bagi pemerintah. Dengan kebijakan ini, target 13 juta motor listrik diperkirakan tercapai pada 2035 tanpa kewajiban membangun infrastruktur charging station di provinsi. Strategi ini dianggap mampu mempercepat transisi energi sekaligus mengurangi beban fiskal negara.
Hasil penelitian telah dipublikasikan dalam jurnal internasional bereputasi Q1, Transportation Research Interdisciplinary Perspectives. Artikel berjudul “Scenario Analysis of Subsidy Policies on Electric Motorcycle Market in Indonesia Using System Dynamics Simulation” itu memperluas cakupan diskusi kebijakan transportasi berkelanjutan di Indonesia.
Disertasi Dr. Roni dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Wahyudi Sutopo, S.T., M.Si., IPU sebagai Ketua Promotor. Tim promotor juga terdiri dari Dr. Ir. Muhammad Hisjam, STP., M.T. sebagai Ko-Promotor I dan Prof. Dr. Djoni Hartono, S.Si., M.E. dari Universitas Indonesia sebagai Ko-Promotor II.
Tim penguji melibatkan Dr. Eko Setiawan, S.T., M.T., Ph.D. dari Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Dr. Ir. Fakhrina Fahma, STP., M.T. dari UNS. Ketua Tim Penguji adalah Prof. Dr. Ir. Eko Surojo, S.T., M.T., sedangkan Prof. Dr. Ir. Eko Pujiyanto, S.Si., M.T. bertindak sebagai sekretaris tim penguji. Prihatsari
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.