Iran Bangun 'Terowongan Pertahanan' setelah Serangan Israel

3 days ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Iran sedang membangun "terowongan pertahanan" di ibu kota Teheran, kantor berita semi-resmi Tasnim melaporkan pada Selasa, 12 November 2024, setelah serangan Israel terhadap target-target di negara itu.

Terowongan yang terletak di dekat pusat kota ini akan menghubungkan sebuah stasiun metro Teheran dengan rumah sakit Imam Khomeini, sehingga memungkinkan akses bawah tanah langsung ke fasilitas medis tersebut.

"Untuk pertama kalinya di negara ini, sebuah terowongan dengan aplikasi pertahanan sedang dibangun di Teheran," kata kepala transportasi Dewan Kota Teheran kepada Tasnim.

Bulan lalu, Israel melakukan serangan pertama yang diakui secara resmi di Iran, menghantam pabrik-pabrik rudal dan tempat-tempat lain di dekat Teheran dan di bagian barat negara itu, sebagai tanggapan atas serangan Iran pada 1 Oktober di wilayah Israel.

Iran telah membangun terowongan-terowongan bawah tanah yang digunakan untuk sistem pertahanan udara. Pada Februari 2023, Iran memamerkan terowongan-terowongan itu selama latihan pertahanan udara, demikian dilansir Tasnim.

Sebuah rekaman yang dirilis Iran pada saat itu menunjukkan sistem pertahanan udara Khordad ke-3 yang tampaknya diusir dari sebuah terowongan.  Ini adalah sistem pertahanan udara canggih yang digunakan Iran untuk menembak jatuh pesawat tak berawak Global Hawk milik Amerika Serikat pada 2020. Iran juga telah berusaha untuk mengirim sistem seperti ini ke Suriah. Menurut laporan tersebut, sistem pertahanan udara tersebut dioperasikan oleh unit Aerospace IRGC.

Sistem ini disimpan di "terowongan bawah tanah" dan dapat dengan mudah dipindahkan ke permukaan tanah "bila diperlukan." Tampaknya, Iran berpikir bahwa hal ini akan melindungi mereka dari serangan udara atau serangan lain jika terjadi konflik.

Menurut laporan di Tasnim News, "pangkalan bawah tanah ini terdiri dari berbagai bagian, seperti area siaga, pos komando, hanggar pesawat tempur, pusat perbaikan dan pemeliharaan, peralatan navigasi dan bandara, dan tangki bahan bakar."

Pangkalan ini diperlihatkan untuk pertama kalinya. "Dalam latihan ini, sudut lapisan tersembunyi dari pertahanan udara, yang ditempatkan di terowongan bawah tanah untuk menghindari deteksi, dan keluar dari tanah ketika diperlukan, dan setelah operasi di bawah tanah; akan dipamerkan," ungkap laporan itu.

Pembangunan pangkalan bawah tanah seperti ini sudah berlangsung sejak beberapa dekade lalu, kata media Iran. Tidak jelas mengapa Iran memilih untuk memamerkannya saat itu.

Satu-satunya alasan logis adalah bahwa Iran ingin musuh-musuhnya percaya bahwa mereka memiliki sistem terowongan dan fasilitas bawah tanah yang sangat kompleks di mana mereka menyimpan rudal dan pertahanan udara. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Iran memiliki kemampuan serangan pembalasan untuk segala jenis operasi "hari kedua" setelah perang dimulai.

Iran ingin agar kawasan ini percaya bahwa meskipun menjadi sasaran serangan udara, Iran akan mampu meluncurkan rudal dan sistem persenjataan lainnya setelah serangan awal dan mampu meresponsnya.

Terowongan-terowongan Kelompok Perlawanan

Kelompok-kelompok perlawanan di Gaza dan Lebanon sekutu Iran juga membangun terowongan-terowongan sebagai tempat operasi mereka.

Di Lebanon, persenjataan dan terowongan telah berkembang sejak perang 2006, terutama sistem pemandu presisi. Para pejabat Hizbullah mengatakan bahwa kelompok ini telah menggunakan sebagian kecil dari persenjataan tersebut dalam pertempuran selama setahun terakhir.

Para pejabat Israel mengatakan bahwa infrastruktur militer Hizbullah telah menyatu dengan desa-desa dan masyarakat di Lebanon selatan, dengan amunisi dan peluncur rudal yang disimpan di rumah-rumah di seluruh wilayah tersebut. Israel telah menggempur beberapa desa tersebut selama berbulan-bulan untuk menurunkan kemampuan Hizbullah.

Rincian yang dikonfirmasi tentang jaringan terowongan itu masih langka.

Sebuah laporan 2021 dari Alma, sebuah lembaga think tank Israel yang berspesialisasi dalam Hizbullah, mengatakan bahwa Iran dan Korea Utara membantu membangun jaringan terowongan setelah perang tahun 2006.

Israel telah berjuang untuk membasmi para komandan Hamas dan unit-unit tempur mandiri dari terowongan-terowongan yang melintasi Gaza.

"Ini adalah salah satu tantangan terbesar kami di Gaza, dan tentu saja sesuatu yang dapat kami temui di Lebanon," kata Carmit Valensi, seorang peneliti senior di Institute for National Security Studies di Tel Aviv, sebuah lembaga pemikir.

Krieg mengatakan bahwa tidak seperti di Gaza, di mana sebagian besar terowongan digali secara manual ke dalam tanah berpasir, terowongan-terowongan di Lebanon digali jauh di dalam batu gunung. "Terowongan-terowongan itu jauh lebih sulit diakses daripada di Gaza dan bahkan lebih mudah dihancurkan."

REUTERS | JERUSALEM POST | ARAB NEWS

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |