Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melepas 1.575 buruh yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk bekerja di tempat yang baru serta angkatan kerja baru.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melepas 1.575 buruh yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk bekerja di tempat yang baru serta angkatan kerja baru. Pelepasan buruh terdampak PHK dan angkatan kerja baru itu diselenggarakan di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Selasa (29/7/2025).
Sigit mengatakan, pelepasan buruh terdampak PHK untuk dipekerjakan kembali itu dilakukan sebagai tindak lanjut instruksi Presiden Prabowo Subianto soal gejolak ketenagakerjaan di Indonesia. Penyaluran itu diharapkan menjadi kabar gembira di tengah dampak dari perekonomian global yang ada.
"Alhamdulillah hari ini kita melanjutkan kegiatan untuk menyalurkan tenaga kerja yang terdampak PHK, sekaligus juga memberangkatkan tenaga kerja angkatan baru. Tentunya ini adalah kabar menggembirakan di tengah situasi, yang tentunya ada beberapa tenaga kerja yang dirumahkan karena dampak ekonomi global," kata dia melalui keterangannya, Rabu (30/7/2025).
Ia menjelaskan, para buruh yang kembali dipekerjakan ini langsung dijadikan sebagai karyawan atau pegawai tetap. Dengan kata lain, mereka tidak akan menjadi pekerja outsourcing, sebagaimana yang diharapkan oleh seluruh elemen buruh.
Sigit berharap, penyaluran ini bisa menjadi harapan baru bagi seluruh elemen buruh di Indonesia, khususnya yang terkena dampak PHK. Ia juga berharap ke depannya akan terbuka lapangan pekerjaan baru untuk para buruh lain yang terdampak PHK.
Sigit juga menginstruksikan kepada seluruh jajarannya di Indonesia untuk terus menjaga dan memastikan iklim investasi tetap aman dan lancar. Menurut dia, hal itu bakal berdampak pada terciptanya potensi lapangan pekerjaan yang baru.
"Saya meminta kepada seluruh jajaran untuk mengawal menjaga agar iklim investasi terus bertumbuh agar industri baru terus bertumbuh sehingga kemudian membuka lapangan pekerjaan baru," ujar Sigit.
Di sisi lain, ia juga mengingatkan agar kelompok buruh terus mengasah kemampuannya. Dengan begitu, para buruh dapat bersaing serta produktif di tingkat nasional maupun global.
"Dengan demikian, ini juga akan membuat perusahaan-perusahaan, industri-industri yang ingin berinvestasi di Indonesia menjadi yakin bahwa buruh-buruh Indonesia sangat luar biasa," kata Sigit.