TEMPO.CO, Jakarta - Pada 29 Oktober 2024, Parameter Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru perihal peta elektoral calon Gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling kepada 1.200 penduduk Jakarta berusia minimal 17 tahun.
Data seribuan responden diambil melalui metode wawancara tatap muka menggunakan kuesioner oleh surveyor pada 21-25 Oktober 2024. Pada survei ini, paslon Ridwan Kamil-Suswono memperoleh elektabilitas tertinggi dibanding dua calon lainnya.
Berdasarkan hasil survei Parameter Politik Indonesia, Ridwan Kamil-Suswono mendapat elektabilitas sebesar 47,8 persen. Setelah itu, Pramono Anung-Rano Karno mendapat elektabilitas sebesar 38,0 persen. Selanjutnya, pasangan calon dari jalur independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana, memperoleh tingkat elektabilitas 4,3 persen.
Sebelumnya, berdasarkan survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dilakukan pada 10-17 Oktober 2024, paslon Pramono-Rano unggul dengan elektabilitas 41,6 persen, disusul Ridwan-Suswono 37,4 persen, dan Dharma-Kun 6,6 persen.
Saat hasil survei Pilkada Jakarta 2024 naik-turun, para paslon menyiapkan strategi selama kampanye sebagai berikut:
Ridwan Kamil-Suswono
Pada 1 November 2024, Ridwan Kamil melakukan pertemuan dengan Jokowi di Jalan Kutai Utara, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah. Sebelumnya, ia juga bertemu dengan Prabowo dilakukan di Rumah Makan Garuda, Jalan Sabang, Jakarta Pusat, pada 31 Oktober 2024.
Ridwan Kamil mengaku dapat dukungan dari Prabowo dan Jokowi untuk melaju di Pilkada Jakarta. Bahkan, dalam agenda pertemuan yang berlangsung tertutup itu, ia mendapatkan banyak cerita tentang pengalaman terutama soal Jakarta.
"Ya intinya beliau (Joko Widodo) mendukung pasangan RIDO (Ridwan Kamil-Suswono) dengan memberikan pengalaman-pengalaman sebagai gubernur Jakarta," kata mantan Gubernur Jawa Barat itu, pada 2 November 2024.
Sementara itu, Ridwan Kamil juga mengatakan, pertemuannya dengan Jokowi dan Prabowo membahas hal yang sama, satu frekuensi.
Dharma-Kun
Paslon nomor urut 2, Dharma-Kun, melakukan kegiatan kampanye dengan blusukan ke masyarakat. Ia juga menghadiri audiensi dengan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) di Kemayoran. Saat audiensi tersebut, ia menawarkan penerapan teknologi rantai blok (blockchain) kepada Jakarta utnuk mendeteksi pelanggaran tata kelola pemerintahan.
“Teknologi ini sebetulnya bisa mengurangi banyak hal, yang pertama korupsi, penyimpangan, kemudian pungutan liar ataupun juga orang-orang dalam yang memanipulasi data yang ada. Karena semuanya itu bisa terlihat dengan cukup baik,” tutur Kun, pada 29 Oktober 2024, seperi diberitakan Antara.
Kun menjamin bahwa tata kelola pemerintahan dapat dijejaki 100 persen dengan blockchain. Pasalnya, ia melihat keresahan masyarakat tentang Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, Kartu Lansia Jakarta (KLJ), atau kartu bantuan lain.
Pramono-Rano
Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono, menyatakan bahwa ia bergerilya di Jakarta yang saat ini fokusnya memang bertemu kelompok komunitas.
“Jadi saya memang lagi berkonsentrasi menyelesaikan pertemuan-pertemuan saya dengan komunitas di Jakarta. Dan memang waktu saya untuk bertemu dengan kelompok komunitas,” ucapnya, pada 2 November 2024.
Pramono juga mengatakan, ia bukan orang yang dikenal oleh masyarakat. Sejak awal pencalonan ke KPU Jakarta, survei elektabilitas Pramono masih sangat rendah daripada Ridwan Kamil.
RACHEL FARAHDIBA R | SEPTIA RYANTHIE | ALFITRIA NEFI P | ALIF ILHAM FAJRIADI
Pilihan editor: Pilkada Jakarta Disebut Berpotensi Dua Putaran, Apa Penyebabnya?
Artikel ini terbit di bawah judul Kegiatan Paslon Pilkada Jakarta 2024 Usai Hasil Survei Sebut Elektabilitas Mulai Naik-Turun