TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengungkapkan permintaan maaf atas berbagai kontroversi terkait sejumlah dugaan skandal yang melibatkan istrinya, Kim Keon Hee. Meski demikian, Yoon menolak rancangan undang-undang yang diajukan oleh oposisi untuk membentuk tim penasihat khusus yang akan mengusut tuduhan terhadap sang Ibu Negara.
Kim Keon Hee menghadapi banyak kritikan publik akibat berbagai isu yang disorot, mulai dari skandal kepemilikan tas mewah, dugaan manipulasi saham, hingga kemungkinan keterlibatan dalam urusan pemerintahan.
Yoon Suk Yeol menyatakan bahwa sebagai presiden, perannya bukan untuk mencari pembenaran, melainkan untuk bertanggung jawab penuh atas kekurangan dan kesalahan moral yang diakuinya sebagai penyebab munculnya kontroversi tersebut.
Profil Kim Keon Hee
Kim Keon Hee, lahir pada 2 September 1972 di Yangpyeong dengan nama asli Kim Myeong-sin, ia mengubah namanya menjadi Kim Keon Hee pada 2008. Masa kecilnya dilalui dengan perjuangan setelah kehilangan sang ayah saat masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Kim bersekolah di Myungil Girls' High School sebelum melanjutkan pendidikan seni di Universitas Kyonggi dan lulus dengan gelar seni.
Pada 2009, Kim mendirikan Covana Contents, sebuah perusahaan yang berfokus pada pameran seni, di mana ia bertindak sebagai CEO dan presiden hingga saat ini. Perusahaan ini dikenal berperan aktif dalam menggelar berbagai pameran seni di Korea Selatan.
Sejak mendampingi Presiden Yoon Suk Yeol, Kim beberapa kali terjerat isu hukum. Pada 2019, media melaporkan bahwa ia diduga menghindari kewajiban pajak. Kim juga sempat diselidiki atas dugaan menerima gratifikasi terkait penyelenggaraan pameran seni yang dilakukannya melalui Covana Contents.
Pada 2021, Kim kembali menjadi sorotan setelah dilaporkan mengklaim koneksi dengan Stern School of Business di New York University pada resume-nya. Kim kemudian meminta maaf di depan publik dan berjanji untuk fokus mendampingi Yoon jika terpilih sebagai presiden. Merespons kritik terhadapnya, Yoon memasukkan penghapusan Kantor Ibu Negara dalam janjinya sebagai kandidat presiden. Namun, menjelang akhir 2021, Kim kembali menjadi pusat perhatian setelah jaksa memutuskan menyelidiki dugaan keterlibatannya dalam manipulasi pasar saham.
Karya akademik Kim juga mendapat sorotan publik. Ia diduga melakukan plagiarisme dalam beberapa tulisannya, termasuk selama masa studi di Universitas Wanita Sookmyung dan Universitas Kookmin. Pada Agustus 2022, Universitas Kookmin menyatakan tidak menemukan indikasi pelanggaran, tetapi pernyataan ini memicu reaksi keras dari kalangan akademisi. Sejumlah profesor dari berbagai universitas menyampaikan temuan yang mendukung dugaan plagiarisme Kim, yang memicu perdebatan politik antara pihak-pihak yang berseberangan di Korea Selatan.
Kim adalah putri dari Choi Eun-sun, yang pernah terjerat kasus hukum atas tuduhan mengoperasikan rumah sakit lansia tanpa izin medis pada 2013 hingga 2015, meski akhirnya dibebaskan. Namun, pada 2023, Choi dijatuhi hukuman satu tahun penjara terkait penipuan properti. Kim menikah dengan Yoon Suk Yeol pada 2012, dan ketika suaminya terpilih sebagai presiden pada 10 Maret 2022, Kim menyatakan lebih suka disebut sebagai "pasangan presiden" dibandingkan "ibu negara."
Kim Keon Hee pernah menerima beberapa penghargaan kehormatan dari luar negeri, termasuk Grand Cross of the Order of the Crown dari Belanda pada 12 Desember 2023 dan Grand Cross of the Order of Merit of the Republic of Poland pada 13 Juli 2023.
ANANDA RIDHO SULISTYA | NAOMY A. NUGRAHENI
Pilihan Editor: Presiden Korea Selatan: Ibu Negara Terima Tas Mewah karena Tak Berhati Dingin