Megawati Berikan Potongan Tumpeng Pertama HUT ke-52 PDIP kepada Sidarto Danusubroto, Siapa Dia?

3 hours ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri memberikan potongan nasi tumpeng pertama HUT PDIP ke-52 kepada Sidarto Danusubroto. Perayaan bertajuk “Satyam Eva Jayate” dengan subtema “Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam” itu digelar di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Januari 2025.

"Potongan pertama akan diberikan kepada Bapak Sidarto," kata pembawa acara. Lantas, siapa Sidarto Danusubroto?

Dikutip dari laman Setneg.go.id, Sidarto Danusubroto lahir di Pandeglang, Banten, 11 Juni 1936. Tokoh senior PDI Perjuangan ini sempat mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Tapi kuliahnya hanya berjalan tiga bulan karena keterbatasan biaya. 

Sidarto kemudian banting setir mendaftar menjadi taruna Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian Jakarta pada Oktober 1955. Saat itu ada 2.000 pelamar dan Sidarto menjadi satu dari 50 orang yang lulus seleksi. 

Dikutip dari laman Muri.org, Sidarto mengawali tugas sebagai Korps Bhayangkara di Polsek Jampang Kulon pada 1955. Ia kemudian menuntaskan karya pengabdiannya sebagai Kapolda Jawa Barat pada 1991. Di tengah tugas di Kepolisian Negara, pada 1967 - 1968, ia mendapat mandat untuk menjadi ajudan dan mengawal Presiden RI pertama, Sukarno. 

Sidarto tercatat menjadi ajudan Bung Karno selama 1 tahun 3 bulan sejak Februari 1967. Bersama Soekarno, Sidarto juga menjadi salah seorang saksi keluarnya Surat Perintah Sebelas Maret.

“Saya menyaksikan penyerahan kekuasaan eksekutif dari Bung Karno kepada Pak Harto di Istana Negara pada 20 Februari 1967,” ucapnya.

Selama Orde Baru, sepak terjangnya moncer hingga ia dua kali menjabat kepala kepolisian daerah. Ia pensiun dari Korps Bhayangkara dengan pangkat inspektur jenderal. Setelah purnawira dari Korps Bhayangkara, pengabdiannya dilanjutkan di dunia politik sebagai Wakil Rakyat di Senayan dari 2004 hingga 2013,

Ia kemudian ditunjuk sebagai Ketua MPR RI sejak 8 Juli 2013 hingga 1 Oktober 2014. Ia menggantikan Taufiq Kiemas yang wafat. Kemudian, pada 19 Januari 2015 Jokowi mempercayainya sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Sidarto juga mengabdikan jiwa raganya untuk negeri sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI ke-7 Joko Widodo untuk periode ke-2.

Sidarto Danusubroto mendapatkan penghargaan dari MURI karena telah menjadi abdi negara selama 56 tahun. Ia mengabdi sejak era Presiden Sukarno sampai Joko Widodo. Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) memberinya penghargaan sebagai abdi negara terlama pada Kamis, 27 Agustus lalu.

“Kira-kira selama 56 tahun,” kata Sidarto saat dihubungi, Selasa, 1 September 2020.

Sebagai informasi, sejumlah tokoh nasional juga memberikan pandangan atas sosok Sidarto Danusubroto. "Pemikiran-pemikiran Bapak Sidarto banyak berkontribusi terhadap usulan dan masukan kepada Presiden," kata Ketua Wantimpres Wiranto, di Jakarta, Ahad, 11 Juni 2023, dikutip dari Antara.

"Beliau punya catatan panjang dalam sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujarnya Wiranto menambahkan.

Pelaksana Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono mengatakan sosok Sidarto menginspirasi generasi muda dan bisa diteladani. Ia mengaku satu hal yang menjadi teladan dari Sidarto adalah sosok yang tidak pernah merasa tua.

"Saya pernah bersama sebagai anggota Wantimpres sekitar tiga tahun, dan saya kalah soal disiplin dengan beliau. Padahal saya lebih muda," ujar Mardiono.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan sosok Sidarto menjadi saksi sejarah, akan semangat dari perjuangan Bung Karno yang menempatkan persatuan dan kebangsaan di atas segalanya, dan jauh dari kata menyerah. Bahkan, kata dia lagi, Sidarto menjadi informan yang sangat penting dalam menyelesaikan penelitian doktoral di Universitas Pertahanan, beberapa waktu lalu.

Friski Riana, Mahardika Satria Hadi, dan Sandy Prastanto berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Megawati Bicara Ujian Jelang Kongres VI, Singgung Ada yang Ingin Jaadi Ketum PDIP

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |