Menag Berduka Atas Wafatnya Suryadharma Ali, Ungkit Reformasi Digitalisasi Layanan Haji

18 hours ago 7

Terdakwa kasus dugaan korupsi dana haji Suryadharma Ali menunjukkan buku karyanya sebelum menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (11/1).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Menteri Agama (Menag) Prof KH Nasaruddin Umar turut berduka cita mendalam atas wafatnya Menteri Agama RI periode 2009–2014, Suryadharma Ali. Almarhum menghembuskan napas terakhir pada Kamis (31/7/2025) pukul 04.18 WIB di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta.

Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Saya, atas nama pribadi dan keluarga besar Kementerian Agama, menyampaikan belasungkawa yang sangat mendalam atas wafatnya Bapak H. Suryadharma Ali," ujar Nasaruddin dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (31/7/2025).

Nasaruddin mengenang Suryadharma Ali sebagai tokoh penting dalam reformasi tata kelola keagamaan nasional. Selama menjabat sebagai Menteri Agama, Nasaruddin mengungkap, almarhum dikenal aktif memperkuat kelembagaan keagamaan, meningkatkan mutu pendidikan madrasah dan pesantren, serta mendorong berbagai upaya reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Agama.

“Beliau berperan penting dalam modernisasi penyelenggaraan ibadah haji, termasuk digitalisasi layanan haji yang menjadi fondasi bagi transformasi haji di masa kini," ucap Imam Besar Masjid Istiqlal ini. 

Selain itu, Nasaruddin menyoroti kontribusi almarhum dalam membangun dialog antarumat beragama. Menurut dia, kiprah Suryadharma dalam merawat kerukunan menjadi warisan berharga dalam menjaga keharmonisan kehidupan beragama di Indonesia.

 “Semoga segala amal ibadah beliau diterima Allah SWT, diampuni segala kekhilafannya, dan mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,” kata Nasaruddin.

Sebagai bentuk penghormatan, Menag mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama untuk melaksanakan sholat ghaib dan mengirimkan doa terbaik bagi almarhum. “Semoga almarhum senantiasa dilimpahi rahmat dan kasih sayang Allah SWT. Al-Fatihah,” ucap dia.

Suryadharma Ali menjabat Menteri Agama selama dua periode, yaitu 2004–2009 dan 2009–2014. Ia juga dikenal sebagai tokoh politik senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan pernah menjabat Ketua Umum PPP. Almarhum wafat dalam usia 67 tahun.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |