TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menghadirkan pilihan pembayaran terkini, dari QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) Tap untuk memudahkan kemudahan transaksi masyarakat, khususnya saat menggunakan transportasi umum. Menggunakan teknologi Near Field Communication (NFC), QRIS Tap menawarkan pengalaman pembayaran yang lebih praktis, efisien, dan aman.
“Kita akan melakukan Tap NFC, kalau tidak ada halangan di triwulan saya bisa implementasi. Saat ini ASPI sudah siap, industri siap, kita melakukan persiapan aspek bisnis dan teknis,” ujar Filianingsih Hendarta, Deputi Gubernur BI saat konferensi pers di Jakarta, Rabu 18 Februari 2025, dikutip dari CNA.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sistem ini memungkinkan pengguna untuk melakukan pembayaran hanya dengan menempelkan ponsel ke mesin pembaca, tanpa perlu memasukkan QR Code seperti sistem sebelumnya. Selain itu, Fili mengatakan QRIS Tap berbasis NFC tersebut telah mendapatkan dukungan dari industri yang tergabung dalam Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).
Lebih lanjut, sektor transportasi, seperti MRT yang menjadi pertama dalam mengadopsi teknologi tersebut.
“Kita mulai dengan transportasi, MRT tinggal melenggang enggak usah susah-susah,” kata Fili.
Cara Menggunakan QRIS Tap NFC
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut cara menggunakan QRIS Tap NFC
- Aktifkan fitur NFC terlebih dahulu.
- Buka aplikasi pembayaran yang kompatibel dengan QRIS Tap, seperti aplikasi mobile banking atau e-wallet. Pastikan aplikasi tersebut sudah diperbarui ke versi terbaru untuk memastikan kompatibilitas dan keamanan transaksi.
- Pilih menu QRIS Tap. Di dalam aplikasi pembayaran, pilih menu QRIS, kemudian pilih fitur QRIS Tap.
- Masukkan PIN atau kata sandi untuk mengonfirmasi identitas dan keamanan transaksi.
- Dekatkan smartphone yang sudah dilengkapi teknologi NFC ke terminal pembayaran yang disediakan oleh merchant.
- Setelah berhasil, pengguna akan menerima notifikasi pada layar ponsel yang menandakan bahwa transaksi telah berhasil dilakukan. Periksa dan simpan bukti transaksi yang diterima.
Ketua Umum ASPI, Santoso Liem, mengungkapkan bahwa layanan QRIS Tap, aplikasi pengguna harus diperbarui agar kompatibel dengan teknologi NFC. Oleh sebab itu, layanan baru dari BI ini saat ini baru tersedia untuk perangkat Android dengan fitur NFC dan belum mencakup perangkat lain. Hingga saat ini, sejumlah kerja sama telah dilakukan, termasuk antara Artajasa dengan BNI, Bank Permata, Dana dan Gopay.
“Nasabah kalau di aplikasinya itu harus pembaharuan supaya bisa mengambil aplikasi yang bisa QRIS tap,” kata Santoso pada awal Agustus lalu.
Target Pengguna QRIS
BI telah memperkenalkan sistem pembayaran QRIS Tap sejak 2 Agustus 2024. Sistem ini akan mulai berlaku pada kuartal I 2025. Sistem pembayaran ini adalah pengembangan dari QRIS yang telah populer di masyarakat.
Untuk mendukung layanan pembayaran ini, BI menargetkan volume transaksi masyarakat pada 2025 mencapai 6,5 miliar menggunakan layanan QRIS dalam transaksi pembayaran. Dalam targer tersebut, BI menargetkan sebanyak 58 juta pengguna dan 40 juta merchant. Hingga saat ini, pengguna QRIS telah tercatat mencapai 55,02 juta dan hal tersebut melebih target dari 55 juta.
Alhasil, volume transaksi pun mencapai 5,46 miliar atau 218 persen dari target awal yang hanya 2,5 miliar.
Kepala Departemen Kebijakan Pembayaran BI, Dicky Kartikoyon menjelaskan, hadirnya QRIS Tap tidak akan menggantikan QRIS dengan model yang lama. Namun, sambung Dicky, QRIS Tap akan menjadi pelengkap untuk kebutuhan spesifik seperti transportas dan tol yang memerlukan kecepatan transaksi.
“Yang paling efektif menggunakan tap itu yang membutuhkan kecepatan. Contoh tadi transportasi. Contoh kedua jalan tol. Tap jalan itu harus cepat, kalau nggak, bisa antre,” ucapnya.
Ilona Estherina, Antara, dan Ridian Eka Saputra berkontribusi dalam penulisan ini.