TEMPO.CO, JAKARTA - Teknik arsir adalah salah satu metode menggambar yang sering digunakan dalam seni dan desain. Dengan teknik ini, seniman dapat menciptakan efek bayangan dan kedalaman pada karyanya.
Selain itu, teknik arsir berfungsi untuk menonjolkan karakter dari material atau objek yang digambar dan sebagai sentuhan akhir karya
Agar lebih mengetahui apa itu teknik arsir, jenis, hingga cara melakukannya, berikut ini informasinya untuk Anda
Apa Itu Teknik Arsir?
Teknik arsir adalah cara menggambar dengan menggunakan garis-garis atau pola tertentu untuk menciptakan gradasi warna dan efek tekstur.
Teknik ini sering digunakan dalam sketsa, ilustrasi, dan bahkan dalam seni rupa klasik Adapun alat yang digunakan dalam teknik arsir meliputi pensil warna, pensil, pena, grafit, dan pastel.
Teknik arsir memiliki berbagai metode dan bentuk yang bisa disesuaikan dengan preferensi estetika masing-masing individu.
Melalui teknik arsir, seniman dapat memberikan dimensi yang lebih pada gambar sehingga menjadikannya lebih hidup dan menarik.
Jenis-jenis Teknik Arsir
Ada 8 jenis-jenis teknik aris menurut buku Gambar Bentuk oleh Ratna Savitri dan Muhammad Mahsudi.
1. Arsiran Hatching
Arsiran hatching adalah metode dasar menggambar dengan garis sejajar. Teknik ini dikenal juga sebagai arsiran searah/ Dalam menggunakan metode arsir ini, penting untuk memperhatikan jarak antar garis karena semakin rapat garisnya maka hasil arsirannya semakin baik.
2. Arsiran Cross Hatching
Cross hatching melibatkan pembuatan garis silang dengan arah yang berlawanan. Teknik ini mirip dengan arsiran searah, tetapi menambah dimensi pada gambar dengan menghasilkan karakter halus atau kasar.
3. Arsiran Contour
Teknik contour berfungsi untuk memberikan dimensi sesuai karakter bentuk objek. Garis-garis pada teknik ini mengikuti bentuk asli dari gambar yang sedang dibuat.
4. Arsiran Stippling
Teknik ini menggunakan titik-titik untuk menciptakan dimensi dalam gambar. Kerapatan titik yang berbeda berfungsi untuk menonjolkan efek gelap dan terang.
5. Arsiran Scumbling
Scumbling adalah teknik shading dengan sapuan bebas yang digunakan untuk menciptakan efek tertentu pada gambar. Teknik ini lebih sulit dibandingkan teknik shading lainnya dan sering diterapkan pada tekstur seperti kulit kayu atau batang pohon.
6. Arsiran Pointilisme
Mirip dengan stippling, teknik pointilisme menggunakan titik-titik kecil untuk menentukan kontras gelap dan terang. Tantangannya adalah sulitnya menggabungkan teknik ini dengan teknik arsir lainnya.
7. Arsiran Circusilm
Teknik circusilm menggunakan lingkaran kecil yang berurutan. Alat yang biasanya digunakan adalah pensil warna, sering diterapkan untuk melukis wajah.
8. Arsiran Counter Hatching
Counter hatching adalah teknik shading yang mengikuti bentuk objek xan menghasilkan guratan kontur serta lekuk yang membentuk bayangan/ Teknik ini sering digunakan dalam menggambar kartun, hewan, dan tumbuhan.
Dasar-Dasar Menggambar Teknik Arsir
Cara menggambar dengan menggunakan teknik arsir memiliki pola tertentu. Teknik arsir menerapkan garis-garis atau pola untuk menciptakan gradasi warna dan efek tekstur. Selain itu, teknik ini memiliki berbagai metode yang bisa disesuaikan dengan keinginan estetika individu. Berikut dasar-dasar menggambar teknik arsir.
1. Membuat sketsa
2. Mempertegas Outline (Garis Outline) di Sketsa Awal
3. Menggunakan beberapa jenis pensil
4. Membuat komposisi bentuk dasar
Fungsi Teknik Arsiran
Dalam buku Cara Mudah Menggambar dengan Pensil yang dijelaskan Veri Apriyanto, ada beberapa fungsi teknik arsir, yakni:
- Memberikan karakter pada objek gambar.
- Memberikan kesan bentuk dan volume benda.
- Memberikan kesan jarak dan kedalaman pada gambar.
- Mengisi bidang yang kosong.
- Finishing touch pada gambar.
Alat-Alat Teknik Arsir
Dalam buku Desain Grafis Percetakan SMK/MAK, ada sejumlah alat-alat yang biasa digunakan untuk teknik arsir, antara lain:
- Drawing Pen
Cara Melakukan Teknik Arsir
Berikut adalah langkah-langkah menggambar objek dengan teknik arsir.
1. Buat sketsa awal menggunakan pensil. Pastikan sketsa tidak terlalu tebal dan jika ada kesalahan, hapus dengan lembut menggunakan penghapus tumpul.
2. Pertegas garis yang perlu diarsir dengan variasi ketebalan. Setelah sketsa siap, pahami objek yang akan diarsir dan perhatikan efek bayangan untuk menciptakan kesan 3D.
3. Saat mengarsir, lakukan secara berlawanan dengan tangan. Misalnya, jika menggunakan tangan kanan, arsir dari kiri ke kanan. Perhatikan tingkatan arsiran mulai dari halus hingga tebal.
4. Tambahkan arsiran gelap untuk memberi dimensi pada gambar. Berikan bayangan sesuai arah cahaya untuk menyelesaikan gambar.
AULIA ULVA, berkontribusi dalam artikel ini.