TEMPO.CO, Jakarta - Setiap akhir Agustus, jalanan di Buñol, Spanyol, akan berubah menjadi lautan jus tomat. Bukan tanpa sebab, masyarakat lokal merayakan festival La Tomatina. Di festival ini, orang-orang berkumpul dan saling melempari buah tersebut satu sama lain.
Festival seperti ini bukanlah sekadar sebuah perayaan agama ataupun kebudayaan. Lebih dari itu, kegiatan tahunan ini menyimpan momen kebersamaan yang tak setiap saat bisa didapatkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lonely Planet dan The Times membagikan kompilasi festival-festival terbaik dan terunik dari berbagai penjuru dunia, meliputi Carnaval di Brazil hingga Hari Raya Kematian di Meksiko. Simak daftar lengkapnya di bawah ini.
1. Carnaval, Brazil
Tidak ada acara di dunia ini yang bisa mengalahkan kemeriahan Rio Carnival di Rio de Janeiro. Setiap akhir Februari atau awal Maret, jalanan di kota tersebut akan riuh dan ramai dengan kendaraan hias dan orang-orang dalam kostum membahana menari samba.
Memiliki sejarah sebagai perpanjangan dari festival pra-Paskah Portugis, Entrudo, festival ini umumnya berlangsung selama 10 hari penuh.
- Lokasi: Rio de Janeiro, Brazil
- Periode: Februari atau awal Maret
2. Mardi Gras, Amerika Serikat
Mardi Gras di New Orleans, Amerika Serikat, berlangsung usai musim Karnival. Bermakna “Selasa Gemuk”, perayaan ini mengundang pelancong untuk menyaksikan parade yang diramaikan oleh marching band dan arak-arakan kendaraan hias.
- Lokasi: New Orleans, Louisiana, AS
- Periode: Februari atau Maret
3. Holi, India
Rasakan sensasi mandi bubuk warna-warni dalam festival Holi di India. Acara penuh euforia ini biasanya berlangsung bersamaan dengan musim semi dan awal musim panen.
Semua orang di penjuru India bersuka ria sembari menyirami satu sama lain dengan gulal atau bubuk berwarna dan air. Adapun lokasi terbaik untuk merayakan Holi adalah di Kota Vrindavan dan Mathura di Uttar Pradesh.
Dengan kemeriahannya yang tiada tara, Holi menjadi salah satu festival terbaik dan yang paling dinantikan di dunia.
- Lokasi: Seluruh India
- Periode: Maret
4. Carnevale, Italia
Diperkirakan sudah ada sejak abad ke-12, atau tepatnya tahun 1162, Carnevale menjadi ajang bagi orang-orang untuk melepas formalitas dan merasakan kebebasan sepenuhnya. Masyarakat lokal akan berdandan dalam kostum hebring dan mengenakan topeng yang tak jarang terkesan aneh dan menyeramkan.
- Lokasi: Venice, Italia
- Periode: Februari hingga Maret
5. Songkran, Thailand
Jika suka basah-basahan, pastikan tidak melewatkan Festival Songkran yang umumnya diadakan setiap April. Keseruan menyeruak dari perayaan tahunan ini. Orang-orang turun ke jalanan untuk memercikkan air menggunakan ember dan selang.
Di balik keseruannya, Songkran sebenarnya menandai dimulainya Tahun Baru Thailand. Tradisi ini juga memegang nilai spiritual, yakni sebuah bentuk penghormatan kepada Buddha, leluhur, dan anggota keluarga yang lebih tua.
- Lokasi: Seluruh Thailand
- Periode: 13-15 April
6. Dark Mofo, Australia
Dark Mofo, yang digelar di Tasmania, Australia, merupakan festival unik lainnya dari dunia. Jadi event penting bagi penduduk di Hobart, Dark Mofo biasanya diisi dengan beragam penampilan musik dan seni yang menggugah semangat.
Hal yang hampir tak pernah absen dari festival ini adalah Makan Besar Musim Dingin dan acara penutup yang tak lazim sewaktu winter solstice, yakni pesta berenang tanpa busana. Discover Tasmania menyebutkan, sesuai namanya, orang-orang, baik laki-laki maupun perempuan, akan berenang bersama di Long Beach tanpa sehelai kain pun yang menutupi tubuh mereka.
- Lokasi: Hobart, Tasmania, Australia
- Periode: Pertengahan Juni
7. Festival Lumpur Boryeong, Korea Selatan
Bagi yang suka bersih-bersih, sebaiknya menjauh dari acara ini. Pasalnya, setiap yang hadir wajib tubuhnya, dari kepala hingga kaki, dilumuri lumpur. Kotor? Tentu saja! Namun, ini menjadi cara unik bagi warga lokal untuk menghalau kegerahan selama musim panas.
The Times menjelaskan, mulanya kegiatan ini hanyalah untuk mempromosikan industri kosmetik lokal. Hanya saja, Festival Lumpur Boryeong tak disangka menggaet perhatian masyarakat lokal dan bahkan turis mancanegara.
Selain melumuri tubuh dengan lumpur, pengunjung dapat pula mencoba seluncuran lumpur, ski lumpur, ataupun bermain gulat lumpur.
- Lokasi: Boryeong, Korea Selatan
- Periode: Biasanya selama musim panas
8. La Tomatina, Spanyol
Festival unik, yang berasal dari Kota Buñol, Spanyol, diselenggarakan sejak 1945. Di acara ini, orang-orang akan perang tomat, mewarnai seisi kota menjadi merah dari tomat-tomat yang melumat, dan kegiatan ini kurang lebih berlangsung selama satu jam.
- Lokasi: Buñol, Spanyol
- Periode: Biasanya Agustus
9. Pertunjukan Goroka, Papua Nugini
Pertunjukan Goroka di Papua Nugini melibatkan lebih dari 100 suku asli wilayah tersebut. Mereka berkumpul dan bersama-sama menampilkan penampilan musik dan kebudayaan, bermandikan kostum penuh warna, selama sekitar tiga hari.
- Lokasi: Desa Goroka, Papua Nugini
- Periode: September
10. Día de los Muertos, Meksiko
Día de los Muertos atau Hari Raya Orang Mati dari Meksiko telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO. Pada perayaan ini, masyarakat setempat kembali mengenang anggota keluarga mereka yang telah lebih dahulu berpulang.
Meskipun sarat akan nuansa duka, Día de los Muertos sebenarnya tak luput dari gelaran pesta pora. Di samping membersihkan makan kerabat dan menghiasinya dengan bunga, orang-orang akan melukis wajah mereka bak tengkorak dan turun ke jalanan untuk berparade.
Festival ini berlangsung selama seminggu, tetapi puncak acara umumnya jatuh pada 1-2 November. Untuk atmosfer yang penuh akan euforia, wisatawan dapat menyambangi Oaxaca.
- Lokasi: Penjuru Meksiko
- Periode: 1-2 November
Pilihan Editor: Api Unggun Holika Dahan, Ritual Sambut Festival Holi di India