Modus Baru! Sabu Cair Disamarkan dalam Tisu Basah Digagalkan di Bandara YIA, Dua Kurir Dibekuk

22 hours ago 8

Ilustrasi | pixabay

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Penyelundupan narkotika jenis sabu dalam bentuk cair untuk pertama kalinya berhasil digagalkan di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Yang mengejutkan, sabu cair itu disamarkan dalam kemasan tisu basah, menjadi modus baru yang belum pernah terungkap sebelumnya.

Direktur Reserse Narkoba Polda DIY, Kombes Pol Roedy Yoelianto, mengungkapkan hal tersebut dalam konferensi pers pada Selasa (8/7/2025). Roedy menjelaskan, metode injeksi sabu cair ke dalam tisu basah merupakan pola peredaran narkoba yang sama sekali baru di Indonesia.

“Ini pertama kalinya kami menemukan modus sabu cair dimasukkan ke dalam tisu basah. Kami sudah memastikan ke Labfor di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jakarta, belum pernah ada kasus serupa,” beber Roedy.

Upaya penyelundupan sabu cair seberat total 9.540,8 gram atau setara 9,5 kilogram itu berhasil digagalkan berkat kerja sama Bea Cukai Jateng-DIY bersama Ditresnarkoba Polda DIY. Penindakan ini terjadi pada Minggu (22/6/2025), saat petugas memeriksa koper milik seorang pria berinisial AP (27), warga Pringsewu, Lampung, yang baru saja tiba di YIA dengan pesawat AirAsia nomor penerbangan AK 346 dari Kuala Lumpur.

Petugas mencurigai koper AP setelah pemeriksaan X-ray, anjing pelacak K9 bernama Billy, dan analisis intelijen menunjukkan indikasi mencurigakan. Dalam koper itu ditemukan 10 bungkus tisu basah berwarna oranye, masing-masing berisi 100 lembar.

“Untuk memastikan isinya, tisu basah dikeringkan terlebih dahulu. Setelah kering, terlihat kristal-kristal sabu menempel di permukaannya. Selain itu, kami tetesi cairan khusus, hasilnya positif mengandung methamphetamine,” ujar Roedy.

Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jateng-DIY, Imik Eko Putro, menyebut pengungkapan ini sangat strategis karena berhasil mencegah kerugian besar dari sisi kesehatan masyarakat maupun biaya rehabilitasi.

“Kalau kita hitung, potensi yang diselamatkan mencapai puluhan ribu jiwa, bahkan Polda DIY menghitung sekitar 38.000 orang terselamatkan. Nilai ekonominya bisa mencapai Rp 48 miliar,” papar Imik.

Kasus ini juga mencatat sejarah, menjadi pertama kalinya penindakan penyelundupan narkotika berhasil diungkap di Bandara YIA sejak resmi beroperasi pada 2020.

“Ini menjadi catatan penting bagi kami, sekaligus alarm bahwa jalur udara khususnya YIA mulai dilirik jaringan internasional sebagai pintu masuk narkotika,” jelas Imik.

Dari hasil interogasi, diketahui bahwa AP tidak bekerja sendirian. Petugas kemudian berhasil meringkus seorang pria berinisial MN (29), warga negara Malaysia, yang menunggu di area lobi penjemputan bandara.

Roedy membeberkan, AP direkrut sebagai kurir dan dijanjikan imbalan oleh MN. Keduanya memang tidak saling mengenal sebelumnya, meski berada dalam pesawat yang sama saat terbang ke Yogyakarta.

“MN bertugas mengawasi dan memastikan barang sampai ke Yogyakarta. Mereka sama-sama naik pesawat AirAsia, tapi AP-lah yang membawa koper berisi tisu basah itu,” ungkap Roedy.

Selain sabu cair, polisi turut menyita barang-barang milik AP, seperti tas selempang berisi ponsel, paspor, boarding pass beberapa maskapai, SIM card Malaysia, hingga kartu ATM BNI. Sedangkan dari MN diamankan beberapa ponsel dengan SIM card Malaysia, paspor, dan boarding pass penerbangan dari Kuala Lumpur ke YIA.

Baik AP maupun MN kini terancam dijerat pasal 114 ayat (2) juncto pasal 132 ayat (1) atau pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati atau penjara seumur hidup.

Selama konferensi pers di Kantor Bea Cukai Yogyakarta, keduanya dihadirkan dengan kondisi tangan terborgol dan mengenakan pakaian tahanan. Mereka tampak lebih banyak menundukkan kepala dan enggan berbicara, bahkan saat sebagian barang bukti sabu cair turut dimusnahkan sebagai rangkaian proses rilis kasus.

Roedy memastikan penyidikan akan terus berlanjut. Pihak Polda DIY kini tengah berkoordinasi dengan Mabes Polri dan kepolisian Malaysia untuk membongkar jaringan sindikat sabu cair lintas negara ini secara menyeluruh.

“Ini sindikat Malaysia-Yogyakarta. Pengendali utama masih di Malaysia. Kami akan dalami terus,” pungkas Roedy. [*] Berbagai sumber

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |