Ngelola Uang Gampang yang Susah tu Nyarinya, Bos! Edisi Melirik Edukasi Pengelolaan Uang ala Pemkab Wonogiri

Literasi keuangan ala Pemkab Wonogiri. Istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Di tengah realita pahit ekonomi yang belum juga pulih, mencari uang menjadi tantangan terbesar masyarakat. Bukan sekadar mengelola, tapi mendapatkan uang pun kini seperti mencari jarum di tumpukan jerami.

Lowongan kerja makin langka, bisnis jalan di tempat, dan kebutuhan terus meningkat. Mau tertawa, tapi inilah fakta.

Bisa jadi pemikiran ini yang mendasari Pemerintah Kabupaten Wonogiri melalui Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Kabupaten Wonogiri menggelar Edukasi dan Literasi Keuangan bertema Ibu Coklat (Cerdas Kelola Keuangan dan Aset), Rabu (30/1/2025), di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri.

Acara ini bagian dari program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Wonogiri tahun 2025. Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari sejumlah pihak.

Sekda Wonogiri FX Pranata mewakili Bupati Wonogiri Setyo Sukarno menyampaikan bahwa pengelolaan keuangan keluarga adalah fondasi penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Ia menegaskan, bukan hanya kekurangan uang yang bisa menimbulkan konflik, tapi juga ketidakmampuan mengelola uang dalam jumlah besar.

“Persoalan keluarga seringkali dipicu masalah keuangan. Tapi bukan hanya karena kekurangan, uang yang lebih pun jika tidak dikelola dengan baik bisa menimbulkan masalah,” jelas FX Pranata.

Kegiatan ini juga diklaim menjadi langkah pencegahan terhadap maraknya jebakan investasi bodong, pinjaman ilegal, hingga arisan tipu-tipu yang kerap menyasar kalangan ibu rumah tangga. Para peserta diajak memahami cara mengatur keuangan secara realistis, termasuk strategi dasar investasi yang aman dan sesuai kebutuhan.

Investasi bukan soal besar kecilnya dana, tapi soal kemampuan mengelola uang dengan benar. Di tengah godaan ekonomi digital dan janji keuntungan instan, edukasi seperti ini jadi bekal penting bagi ibu rumah tangga agar tidak mudah tergoda iming-iming manis tapi menyesatkan.

Tapi yang pasti tetap paling utama adalah mencari uang. Selanjutnya baru bagaimana cara mengelolanya. Tidak bisa dibayangkan ketika harus mengelola barang yang hanya ada dalam angan-angan. Hmmmm. Aris Arianto