Pelita Air dan Kementerian ESDM Sepakat Kembangkan Bandara Pondok Cabe Berkonsep Ramah Lingkungan

1 week ago 10

INFO BISNIS - Pelita Air dan Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi  (Dirjen EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau Kementerian ESDM, menandatangani nota kesepahaman sebagai langkah awal pengembangan Bandara Pondok Cabe menjadi lapangan udara berkonsep ramah lingkungan.

Setelah meneken nota kesepahaman tentang Penerapan Konservasi Energi dan Pemanfaatan Energi Terbarukan pada Bandar Udara Pondok Cabe, proyek pengembangannya akan dijalankan oleh Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ).

GIZ adalah lembaga asal Jerman dan berfokus pada kerja sama internasional untuk membantu pemerintah dan mitra di berbagai negara dalam melakukan pembangunan berkelanjutan.

Dalam proyek ini, GIZ akan menjadi perpanjangan tangan dari Direktorat Jenderal EBTKE dalam menerapkan berbagai teknologi ramah lingkungan pada Bandara Pondok Cabe.

Adapun, penandatanganan nota kesepahaman di Kantor Pusat PT Pelita Air Service dilakukan oleh Direktur Utama PT Pelita Air Service, Dendy Kurniawan, dan Direktur Jenderal EBTKE Eniya Listiani Dewi yang diwakilkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal EBTKE, Sahid Junaidi. Turut hadir Senior Vice President Corporate Finance PT Pertamina (Persero), Bagus Agung Rahadiansyah.

Direktur Jenderal EBTKE menyampaikan harapannya agar penerapan konservasi energi dan pemanfaatan energi terbarukan secara berkelanjutan pada Bandara Pondok Cabe dapat membuka potensi kerja sama, serta memperoleh manfaat secara optimal untuk mewujudkan upaya penanggulangan dampak perubahan iklim dan mitigasi efek gas rumah kaca. 

Kesepakatan ini mencakup berbagai inisiatif, meliputi pelaksanaan studi-studi teknis dan pertukaran informasi terkait konservasi energi di Bandara Pondok Cabe; Penerapan manajemen energi untuk efisiensi pemakaian energi yang berkelanjutan di Bandara Pondok Cabe; Pemanfaatan sumber energi terbarukan untuk mendukung transformasi Bandara Pondok Cabe menjadi bandara hijau atau eco-airport; serta kerja sama lebih lanjut di masa depan yang akan disepakati antara Direktorat Jenderal EBTKE dan Pelita Air.

Senada, Bagus Agung Rahadiansyah berharap kerja sama antara PT Pelita Air Service dengan Direktorat Jenderal EBTKE melalui GIZ, dapat menjadi percontohan dan rujukan bagi pengembangan bandara-bandara lainnya.

Iklan

“Dengan dukungan teknis dan pengalaman dari GIZ serta komitmen penuh dari PT Pelita Air Service, kami optimistis Bandara Pondok Cabe dapat menjadi role model untuk implementasi teknologi hijau di bandara-bandara Indonesia,” tutur dia.

Sementara itu, Dendy Kurniawan mengatakan bahwa implementasi konsep pembangunan berkelanjutan pada Bandara Pondok Cabe merupakan inisiatif yang dijalankan perusahaan untuk menguatkan perannya dan ambil bagian dalam mewujudkan industri penerbangan yang lebih ramah lingkungan.

“Langkah nyata yang dilakukan oleh PT Pelita Air Service merupakan bentuk kontribusinya dalam mendukung PT Pertamina (Persero) mencapai target Net Zero Emission tahun 2060,” kata Dendy.

Adapun, Johannes Anhorn selaku Project Coordinator untuk SETI (Sustainable Energy Transition in Indonesia—program yang dijalankan oleh GIZ dalam proyek ini) menyatakan dukungannya terhadap pembangunan ekosistem energi bersih yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

Proyek ini, Johannes melanjutkan, diharapkan dapat mempercepat transisi menuju bandara dengan jejak karbon rendah yang mendukung kelestarian lingkungan. “Kemitraan ini adalah langkah penting dalam perjalanan kita bersama menuju transisi energi, dan kami berharap dapat belajar dan berkembang bersama melalui upaya ini.” Kata Johannes.

Terpisah, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan proyek ini menjadi bukti nyata peran aktif anak usaha Pertamina dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDG’s.) “Hal tersebut tentunya sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina,” kata dia. (*)

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |